Tradisi Tottenham Bikin MU Harus Ganti Celana di Final Liga Europa

MU harus ganti warna celana saat hadapi Tottenham di final Liga Europa.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 21 Mei 2025, 20:44 WIB
Ekspresi kecewa Bruno Fernandes (kanan) dan sejumlah pemain Manchester United setelah ditahan imbang 1-1 oleh Real Sociedad dalam laga leg 1 babak 16 besar Liga Europa 2024/2025 di Anoeta Stadium, San Sebastian, Spanyol, Jumat (07/03/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Miguel Oses)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) akan tampil dengan sedikit perubahan dalam balutan jersey mereka saat menghadapi Tottenham Hotspur di final Liga Europa yang digelar di Bilbao, Kamis dini hari WIB (22-5-2025).

Pertarungan antara dua tim Premier League ini tak hanya memperebutkan trofi, tetapi juga tiket ke Liga Champions musim depan.

Advertisement

Ruben Amorim dan Ange Postecoglou sama-sama memburu penebusan setelah musim yang penuh tantangan, dan kedua tim kini sudah berada di Spanyol untuk laga puncak.

Namun, ketika MU turun di Stadion San Mames, ada satu perubahan mencolok: mereka akan mengenakan celana pendek hitam, bukan putih seperti biasanya, dipadukan dengan jersey merah ikonik dan kaus kaki hitam.


Penyesuaian Tradisi Tottenham

Pemain Tottenham Hotspur merayakan gol yang dicetak Brennan Johnson ke gawang Qarabag dalam laga matchday pertama Liga Europa di Tottenham Hotspur Stadium, London, Jumat (27/9/2024) dini hari WIB. Tottenham menang 3-0 meski bermain dengan 10 pemain. (Glyn KIRK / AFP)

Keputusan ini diambil sebagai bentuk penyesuaian terhadap tradisi panjang Tottenham di kompetisi Eropa.

Klub asal London Utara itu telah mengenakan seragam serbaputih sejak 1961, sebuah kebiasaan yang dimulai oleh manajer legendaris mereka, Bill Nicholson.

Lantaran Spurs berstatus sebagai tim "kandang" secara administratif di laga final ini, mereka berhak memilih seragam lebih dulu — dan tetap teguh dengan tradisi serbaputih yang sudah berusia lebih dari enam dekade.

Menurut laporan Mirror, alasan awal pemilihan warna putih tersebut berkaitan dengan visibilitas pemain dalam kondisi pencahayaan stadion yang kurang baik.


Tradisi Serbaputih Tottenham

Duo pemain Tottenham Hotspur, James Maddison dan Pedro Porro, melakukan selebrasi setelah membobol gawang Bodo/Glimt pada leg 1 semifinal Liga Europa 2024/2025 di Tottenham Hotspur Stadium, Jumat (2/5/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Tradisi itu dimulai saat laga tandang menghadapi Gornik, klub asal Polandia. Cliff Jones, mantan winger Spurs, mengenang momen tersebut:

"Kami masuk ke ruang ganti dan di sana sudah tersedia seragam serbaputih. Tidak ada yang menjelaskan apa-apa kepada kami. Kami hanya fokus ke pertandingan," kenang Jones.

Ricky George, yang saat itu menjadi pemain muda di skuad Spurs, menambahkan:

"Seragam putih itu soal visibilitas. Itu cara Bill Nick mencari keunggulan kecil. Malam-malam di White Hart Lane, di bawah sorot lampu, sungguh terasa istimewa," ungkapnya.

Jones juga menegaskan bahwa mereka menyukai bermain dengan seragam serbaputih.

"Saya tidak bisa memastikan apakah itu benar-benar membantu kami melihat satu sama lain lebih jelas di bawah lampu stadion, tapi kami sangat menikmati bermain dengan seragam itu. Malam Eropa terasa berbeda, udaranya pun terasa lebih segar."


Bukan yang Pertama

Pemain Manchester United, Bruno Fernandes (kedua kiri), bersama Joshua Zirkzee (tengah) dan Rasmus Hojlund (kedua kanan) melakukan selebrasi usai pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris melawan Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, pada 15 Desember 2024. (Paul ELLIS/AFP)

Bagi MU, perubahan ini bukanlah yang pertama musim ini. Mereka juga mengenakan celana pendek hitam saat bertandang ke markas Real Sociedad pada Maret lalu, pertandingan yang berakhir imbang 1-1 lewat gol Joshua Zirkzee dan Mikel Oyarzabal.

Namun, dalam leg kedua di Old Trafford, Setan Merah kembali ke seragam klasik mereka dengan celana putih — dan menang telak 4-1, berkat hattrick dari Bruno Fernandes.

Terlepas dari warna celana yang dikenakan nanti di Bilbao, MU bertekad menutup musim dengan trofi dan memastikan satu tempat di Liga Champions musim depan.

 

Sumber: MEN

Berita Terkait