Final Liga Champions Digelar di Munich, tapi Polisi Paris Kerahkan 5.400 Personel

Kepolisian di Paris kerahkan 5.400 personel untuk mengantisipasi kericuhan yang mungkin terjadi saat PSG tampil di final Liga Champions di Munich.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 31 Mei 2025, 11:30 WIB
Polisi Prancis yang mengenakan perlengkapan anti huru-hara mengontrol akses ke stadion Parc des Princes menjelang pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (PSG) dan FC Barcelona di Paris pada 10 April 2024. (FRANCK FIFE/AFP)

Bola.com, Jakarta - Sebanyak 5.400 personel polisi akan dikerahkan di Paris pada Sabtu malam waktu setempat (31-5-2025) untuk mengamankan final Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan.

Informais ini disampaikan Kepala Kepolisian Paris, Laurent Nunez, dalam wawancara dengan stasiun televisi Cnews pada Jumat.

Advertisement

Meski pertandingan digelar di Munich, kemenangan PSG diperkirakan akan memicu perayaan besar-besaran di ibu kota Prancis, yang berpotensi berubah menjadi kericuhan.

Merespons insiden di Liverpool awal pekan ini—di mana sebuah mobil menabrak kerumunan suporter sepak bola—pihak berwenang Paris mengambil langkah preventif.

Arus lalu lintas di sekitar Arc de Triomphe, satu di antara ikon kota yang paling terkenal, akan ditutup sejak tengah hari pada Sabtu.

Penutupan juga akan mencakup seluruh area Champs-Elysees dan jalan-jalan sekitarnya di malam hari.


Antisipasi Kerusuhan

Suporter Paris Saint-Germain (PSG) merayakan gelar Ligue 1 Prancis klub mereka pada akhir laga pekan ke-34 Ligue 1 kontra Lens di luar Parc des Princes, Minggu (24/4/2022) dini hari WIB. PSG juarai Liga Prancis untuk ke-10 kali meski ditahan seri Lens 1-1. (JULIEN DE ROSA/AFP)

Kemenangan PSG atas Arsenal awal bulan ini, yang memastikan tempat mereka di final, sempat memicu kerusuhan di Paris.

Dalam insiden tersebut, 47 orang ditangkap dan tiga lainnya terluka akibat tertabrak mobil.

"Mulai pukul 18.00 waktu setempat (1600 GMT) Sabtu ini, lalu lintas di Champs-Elysees dan jalan-jalan yang melintangnya tidak akan lagi diizinkan," ujar Nunez.

"Mereka yang datang hanya untuk melakukan vandalisme dan menjarah toko, itu adalah pola yang jelas kami coba hentikan secara sistematis, dan hal itu juga akan berlaku pada Sabtu malam," tambahnya.

"Kami tentu akan bertindak sangat tegas. Begitu terjadi perusakan atau serangan terhadap aparat keamanan, akan langsung ada tindakan," tegas Nunez.

 

Sumber: Reuters via Japan Today

Berita Terkait