Achraf Hakimi Dikritik Akibat Tidak Lakukan Selebrasi usai Cetak Gol di Final Liga Champions

Achraf Hakimi mencetak gol pembuka di final Liga Champions untuk membawa Paris Saint-Germain akhirnya menang 5-0 atas Inter Milan di Allianz Arena hari Minggu (01/06/2025) dini hari WIB.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 01 Juni 2025, 10:15 WIB
Pemain PSG Achraf Hakimi merayakan gol bersama Ousmane Dembele saat final Liga Champions melawan Inter Milan di Allianz Arena, Minggu, 1 Juni 2025. (AP Photo/Matthias Schrader)

Bola.com, Jakarta - Achraf Hakimi mencetak gol pembuka di final Liga Champions untuk membawa Paris Saint-Germain akhirnya menang 5-0 atas Inter Milan di Allianz Arena hari Minggu (01/06/2025) dini hari WIB. 

Namun, bek kanan asal Maroko tersebut memilih tidak merayakan golnya. Setelah menerima umpan matang dari Desire Doue, Hakimi mencetak gol ke gawang mantan timnya dan langsung mengangkat tangan sebagai tanda permintaan maaf kepada para pendukung Inter Milan yang berada di belakang gawang Yann Sommer di Allianz Arena.

Advertisement

Hal di atas sangat dimaklumi karena Hakimi pernah bermain untuk Inter Milan pada musim 2020–21 sebelum bergabung dengan PSG pada 2021.

Selama satu musim di Italia, ia berperan penting dalam membawa Inter menjuarai Serie A di bawah asuhan Antonio Conte dan mencetak tujuh gol dari posisi bek sayap kanan. Karena kontribusi besarnya, ia terpilih masuk ke dalam tim terbaik Serie A musim itu.

 

 


Sikap Hakimi Tuai Kritik

Achraf Hakimi mencium trofi Liga Champions usai membawa PSG mengalahkan Inter Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Keputusannya untuk tidak merayakan gol didasari oleh rasa hormat kepada mantan klub dan para pendukungnya. Gestur permintaan maaf Hakimi pun mendapat sambutan positif dari fans Inter yang menghargai sportivitasnya.

Namun beberapa pihak justru mengkritik sikap Hakimi. Ada yang beranggapan, tidak merayakan gol pada partai final Liga Champions tidak bisa dibenarkan. 

"Tidak merayakan gol di final Liga Champions sungguh menyedihkan," tulis akun centang biru di X, Emily Wilson. 

Meski demikian, gol ini menambah catatan bersejarah Hakimi, karena ia menjadi salah satu dari sedikit pemain yang berhasil mencetak gol di final Liga Champions melawan mantan klubnya sendiri.

Secara keseluruhan, PSG mengawali pertandingan dengan sangat baik, langsung unggul 2-0 dalam 20 menit pertama, dan Hakimi menjadi salah satu pahlawan dengan gol pembuka yang penting di laga bersejarah ini.

Berita Terkait