Bola.com, Jakarta - Bek muda Barcelona, Pau Cubarsi, baru saja menyelesaikan salah satu pencapaian penting di luar lapangan.
Seperti dilaporkan oleh Mundo Deportivo, pemain berusia 18 tahun itu telah lulus dari sekolah menengah setelah berhasil melewati ujian akhirnya, meski harus menyeimbangkan jadwal yang sangat padat bersama Barcelona.
Cubarsi menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pendidikannya. Di tengah tekanan tinggi tampil di semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain—di mana ia menjadi starter dan tampil impresif—Cubarsí tetap fokus menuntaskan kewajiban akademisnya.
Keberhasilannya lulus sekolah menengah menjadi bukti komitmennya terhadap pendidikan, di saat banyak pesepak bola muda seusianya kerap menomorduakan aspek akademik demi karier profesional.
Bersiap Ujian Masuk Universitas
Namun, perjalanan akademis Pau Cubarsi belum selesai. Ia kini sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian masuk universitas, yang dikenal di Spanyol sebagai Evaluacion para el Acceso a la Universidad (EvAU).
Ujian ini biasanya digelar pada bulan Juni dan menjadi syarat utama untuk melanjutkan pendidikan tinggi di negara Matador.
Di tengah persiapan itu, Cubarsi juga dijadwalkan membela Timnas Spanyol di UEFA Nations League.
Meski begitu, bek tengah berusia 18 tahun ini tidak akan bergabung dengan skuad Spanyol U-21 untuk Kejuaraan Eropa U-21 (Euro U-21 2025) yang berlangsung musim panas ini sehingga ia memiliki waktu lebih banyak untuk fokus pada ujian universitasnya.
Musim 2024/25 menjadi tahun yang luar biasa bagi Cubarsí. Ia tampil dalam 56 pertandingan di semua kompetisi bersama Barcelona, jumlah yang sangat tinggi untuk pemain seusianya dan terlebih lagi untuk seorang bek tengah.
Kandidat Golden Boy 2025
Penampilannya yang konsisten dan matang di usia muda membuat Cubarsi disebut-sebut sebagai kandidat kuat peraih penghargaan Golden Boy 2025, penghargaan tahunan untuk pemain muda terbaik di Eropa.
Cubarsi juga menjadi bagian penting dari revolusi regenerasi skuad Barcelona di bawah pelatih baru Hansi Flick. Ia membentuk duet solid bersama Ronald Araujo dan menggeser beberapa bek senior dalam rotasi utama.
Penampilan apiknya tak hanya mencuri perhatian publik Spanyol, tetapi juga para pengamat sepak bola Eropa.
Kendati kariernya sedang menanjak, keputusan Cubarsi untuk tetap mengutamakan pendidikan menunjukkan sisi lain dari dirinya: pemain muda yang tidak hanya berbakat di lapangan, tetapi juga memiliki visi jangka panjang di luar sepak bola.
Sumber: Mundo Deportivo