5 Klub Premier League Terancam Langgar Aturan PSR dan FFP Musim Panas Ini: Bakal Cuci Gudang Pemain?

Sejumlah klub Inggris harus mulai berhati-hati dengan kedalaman skuad mereka, terutama karena adanya regulasi PSR di Premier League dan juga FFP yang dimiliki UEFA.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 04 Juni 2025, 06:15 WIB
Liga Inggris - Ilustrasi logo dan piala Premier League 2024/2025. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Meski bursa transfer Premier League megah, tetapi di balinya ada kenyataan pahit yang harus dihadapi beberapa klub top Inggris, yaitu ancaman pelanggaran aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) milik Premier League dan Financial Fair Play (FFP) milik UEFA.

Dengan regulasi keuangan yang makin ketat, beberapa klub kini berada di ujung tanduk dan harus menjual pemain bintang demi menjaga keseimbangan neraca.

Advertisement

Dari 20 klub yang berlaga di Premier League, setidaknya ada lima klub yang punya potensi melanggar kedua regulasi yang dimiliki Premier League dan UEFA itu.

Berikut adalah lima klub Premier League yang diperkirakan harus mengambil langkah drastis musim panas 2025 ini:

 

1. Aston Villa

Sejumlah pemain Aston Villa merayakan gol Ezri Konsa ke gawang Tottenham pada pekan 37 Liga Inggris 2024/2025 di Villa Park, Sabtu (17/5/2025) dini hari WIB. (Darren Staples / AFP)

 

Aston Villa sukses lolos ke Liga Champions musim ini dan diperkirakan meraup sekitar 100 juta pound dari kompetisi tersebut. Namun, mereka juga dikabarkan berada di ambang batas pengeluaran yang diizinkan oleh PSR.

Kegagalan meraih kemenangan pada laga penutup musim di Old Trafford diyakini menjadi pukulan besar, terutama dalam konteks keuangan.

Emiliano Martinez terlihat menangis pada laga terakhirnya di Villa Park — tanda yang bisa diartikan ia mungkin akan dijual.

Selain Martinez, nama-nama seperti Ollie Watkins, Jacob Ramsey, dan Morgan Rogers juga berpotensi masuk daftar jual untuk menyeimbangkan pembukuan.


2. Manchester United

Pemain Manchester United, Rasmus Hojlund melakukan selebrasi setelah mencetak gol kemenangan timnya atas Brentford pada laga lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (19/10/2024). (AFP/Oli Scarff)

 

Man United secara terbuka mengakui krisis keuangan yang mereka hadapi. Dalam surat kepada suporter Januari lalu, klub menyebut mengalami kerugian lebih dari 300 juta pound dalam tiga tahun terakhir.

Kegagalan lolos ke kompetisi Eropa membuat situasi semakin parah, dengan kerugian pendapatan diperkirakan mencapai 100 juta pound.

Walaupun klub sudah mengeluarkan 62,5 juta pound untuk memboyong Matheus Cunha dari Wolves, mereka tampaknya harus menahan diri untuk belanja besar lainnya.

Nama-nama seperti Marcus Rashford, Antony, dan Alejandro Garnacho sudah masuk daftar potensial untuk dijual, sementara pemain seperti Kobbie Mainoo dan Bruno Fernandes bisa dilepas jika tawaran besar datang.


3. Chelsea

Hasil ini membuat Chelsea mengemas 28 poin dari 14 laga, bertengger di peringkat 2 klasemen Liga Inggris. Sementara Southampton masih di posisi juru kunci klasemen Liga Inggris dengan 5 poin. (Andrew Matthews/PA via AP)

 

Meski berhasil kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam era Todd Boehly, Chelsea belum sepenuhnya keluar dari tekanan keuangan.

Mereka telah menjual aset non-olahraga seperti hotel dan tim wanita demi menjaga kepatuhan terhadap PSR. Namun, UEFA tidak menerima manuver tersebut dalam perhitungan FFP mereka.

Laporan dari The Times pada April 2025 menyebutkan Chelsea kemungkinan akan didenda, dan berpotensi dilarang tampil di Liga Champions jika melanggar lagi.

Dengan tekanan dari dua sisi – Premier League dan UEFA – Chelsea masih harus berhati-hati dalam mengelola anggaran.


4. Nottingham Forest

Pemain Nottingham Forest merayakan gol yang dicetak oleh Chris Wood ke gawang Tottenham Hotspur dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Inggris, Selasa (22/04/2025). (AFP/Ben Stansall)

 

Forest lolos ke UEFA Conference League, tapi hadiah uang dari kompetisi tersebut hanya sebagian kecil dibandingkan Liga Champions.

Menurut pakar keuangan Stefan Borson, Forest akan menghadapi persoalan PSR dan FFP jika tidak menyesuaikan struktur biaya mereka, termasuk gaji pemain.

Transfer yang dilakukan musim lalu, seperti pertukaran Elliot Anderson dan Odysseas Vlachodimos dengan Newcastle United, kini tidak diakui sebagai keuntungan bersih oleh UEFA.

Oleh karena itu, angka 100 juta pound dari penjualan pemain yang sempat dilaporkan tak lagi valid secara resmi. Morgan Gibbs-White menjadi salah satu pemain yang bisa dijual untuk memperbaiki neraca klub.


5. Wolverhampton Wanderers (Wolves)

Para pemain Wolverhampton Wanderers merayakan gol yang dicetak oleh Hwang Hee-Chan ke gawang Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Molineux, Minggu (1/10/2023). Gol-gol kemenangan Wolves dicetak lewat bunuh diri Ruben Dias dan aksi Hwang Hee-chan. Sedangkan, City sempat membuka asa meraih poin lewat gol Julian Alvarez. (AP Photo/Rui Vieira)

 

Wolves mencatatkan kerugian 127,6 juta pound dalam tiga tahun terakhir, melampaui batas PSR Premier League sebesar 105 juta pound.

Namun, mereka lolos dari sanksi karena pengeluaran untuk infrastruktur, tim wanita, dan program komunitas tidak dihitung dalam PSR.

Penjualan Ruben Neves dan Matheus Nunes pada musim panas 2023 membantu menyeimbangkan pembukuan.

Saat ini, penjualan Matheus Cunha ke Manchester United akan dihitung dalam laporan keuangan tahun ini, karena Wolves memperpanjang periode akuntansi mereka hingga akhir Juni. Hal ini menunjukkan betapa kritisnya posisi mereka saat ini.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait