5 Tim Non-Eropa yang Bisa Jadi Kuda Hitam di Piala Dunia Antarklub 2025: Lionel Messi Bakal Gendong Inter Miami

Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi ajang pembuktian besar bagi dunia sepak bola.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 12 Juni 2025, 11:15 WIB
Kolase - Al Hilal, Al Ahly, Inter Miami, Palmeiras, Flamengo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi ajang pembuktian besar bagi dunia sepak bola. Salah satu pertanyaan terbesar adalah: Bisakah tim-tim dari luar Eropa bersaing dengan para raksasa Benua Biru?

Dengan kehadiran pemain-pemain bintang dan suntikan dana besar, klub-klub Eropa dipastikan akan tampil serius.

Advertisement

Namun, daya tarik turnamen ini juga bergantung kepada apakah para juara dari Asia, Afrika, dan Amerika mampu menciptakan kejutan.

Berikut lima tim non-Eropa yang berpotensi mengejutkan dan bahkan mengalahkan para raksasa Eropa di Piala Dunia Antarklub 2025:

 

 
 

1. Flamengo (Brasil)

Flamengo ketika diperkuat Arturo Vidal. (Fadel SENNA / AFP)

 

Sebagai klub terkaya dan pemimpin klasemen di liga non-Eropa terkuat — Serie A Brasil — Flamengo menjadi favorit utama dari luar Eropa.

Setelah awal yang kurang meyakinkan di Copa Libertadores 2025, mereka kini sedang dalam performa terbaik, mencetak 12 gol dalam empat pertandingan terakhir.

Giorgian de Arrascaeta, playmaker asal Uruguay, tampil luar biasa dengan kontribusi 13 gol dalam sembilan pertandingan liga.

Dengan skuad yang dalam dan berimbang antara lini belakang yang solid dan lini serang yang tajam, Flamengo berpotensi menyulitkan tim seperti Chelsea di Grup D dan melaju jauh ke fase gugur.


2. Palmeiras (Brasil)

Pemain Palmeiras melakukan selebrasi usai menjuarai Copa Libertadores di Stadion Maracana, Minggu (31/1/2021). Palmeiras menang 1-0 atas Santos. (Mauro Pimentel/Pool via AP)

 

Dalam turnamen yang dipenuhi perubahan dan ketidakstabilan, Palmeiras justru tampil konsisten. Berada di bawah asuhan pelatih asal Portugal, Abel Ferreira sejak 2020, mereka telah meraih dua gelar Copa Libertadores dan dua titel berturut-turut di Serie A Brasil.

Meski kehilangan beberapa pemain muda berbakat seperti Endrick dan Danilo ke Eropa, Palmeiras berhasil merekrut pengganti berkualitas dari dalam dan luar negeri.

Walau belum menemukan performa puncak di 2025, mereka punya semua elemen untuk memenangkan Grup A dan menembus babak selanjutnya.


3. Al Hilal (Arab Saudi)

Al Hilal juara Piala Raja Arab Saudi usai di partai final mengalahkan Al Nassr melalui adu penalti hari Sabtu (01/06/2024) dini hari WIB. (AFP)

 

Tidak seperti klub non-Eropa lainnya, Al Hilal didukung dana tak terbatas dari Saudi Public Investment Fund, dengan belanja lebih dari USD500 juta dalam dua tahun terakhir.

Skuad mereka diisi nama-nama besar, seperti Yassine Bounou, Kalidou Koulibaly, Joao Cancelo, Sergej Milinkovic-Savic, dan Aleksandar Mitrovic.

Namun, setelah musim yang naik turun dan kehilangan gelar domestik ke Al Ittihad, Al Hilal memecat pelatih Jorge Jesus dan menggantikannya dengan Simone Inzaghi hanya dua minggu sebelum turnamen.

Mampukah pelatih baru ini menyatukan tim bintang dalam waktu singkat? Al Hilal bisa jadi ancaman serius — atau gagal total.


4. Al Ahly (Mesir)

Bek Fluminense, Marcelo (kanan) melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti Al Ahly pada laga semifinal Piala Dunia Klub 2023 di King Abdullah Sports City Stadium, Arab Saudi, Selasa (19/12/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Manu Fernandez)

 

Klub tersukses di Afrika ini mungkin tidak memiliki nama besar atau dana besar, tapi punya modal berupa pengalaman dan tradisi juara.

Dalam lima tahun terakhir, Al Ahly telah meraih empat gelar Liga Champions Afrika dan tampil konsisten di ajang Piala Dunia Antarklub versi lama.

Dengan pertahanan kokoh dan kebiasaan mengejutkan lawan yang lebih unggul di atas kertas, Al Ahly bisa menjadi batu sandungan bagi Palmeiras, Porto, dan Inter Miami di Grup A.

Meski baru saja menunjuk pelatih baru, Jose Riveiro, kekuatan Al Ahly bersifat institusional dan bukan bergantung kepada satu individu saja.


5. Inter Miami (Amerika Serikat)

Pemain Inter Miami, Jordi Alba merayakan golnya bersama Lionel Messi dan Luis Suarez pada laga leg pertama semifinal Wilayah Timur Piala Major League Soccer (MLS) Amerika melawan Atlanta United yang berlangsung di Chase Stadium, Fort Lauderdale, Florida, Sabtu (26/10/2024) WIB. (AFP/Rich Storry)

Satu alasan utama Inter Miami masuk daftar ini: Lionel Messi. Meski usianya tak lagi muda, Messi tetap mampu membuat perbedaan di pertandingan-pertandingan besar, seperti yang ia tunjukkan di Piala Dunia 2022.

Namun, secara keseluruhan, Inter Miami bukan tim yang lengkap. Mereka terlalu bergantung kepada para pemain bintang, sementara lini pertahanan sering rapuh dan hubungan antar lini tidak solid.

Potensi mereka bisa sangat tinggi — tapi risiko kegagalan juga besar.

Sumber: Planet Football