Begini Cara FIFA Atur Iran Tetap Tampil di Piala Dunia 2026 tanpa Main di AS

Ketegangan politik membayangi Piala Dunia 2026. FIFA pertimbangkan opsi khusus untuk Timnas Iran.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Juni 2025, 09:00 WIB
Para pemain dan tim teknis Iran merayakan kemenangan setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia Grup A antara Iran dan Uzbekistan, pada 25 Maret 2025 di Teheran. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Di tengah dinamika geopolitik yang terus bergulir, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kini dihadapkan pada tantangan baru menjelang Piala Dunia 2026.

Setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran, perhatian beralih ke dunia sepak bola: bagaimana FIFA menyikapi kemungkinan Iran bermain di wilayah AS saat turnamen nanti digelar.

Advertisement

Piala Dunia 2026 akan menjadi yang pertama dalam sejarah dengan tiga negara tuan rumah: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Iran, yang telah memastikan diri lolos ke putaran final, kini menjadi pusat perdebatan internal FIFA terkait potensi bentrokan diplomatik jika mereka harus bermain di tanah Amerika Serikat.

Kendati regulasi FIFA saat ini tidak memberikan dasar hukum untuk melarang Iran bertanding di AS, laporan The Guardian menyebut bahwa FIFA sedang mempertimbangkan solusi administratif: menempatkan Iran di Grup A, yang seluruh pertandingannya dijadwalkan berlangsung di Meksiko.

Skema ini akan membuat Iran tidak perlu berlaga di wilayah AS, setidaknya hingga babak 16 besar.


Skenario FIFA

Presiden FIFA Gianni Infantino (tengah) tertawa saat Presiden AS Donald Trump memegang kartu merah selama pertemuan di Oval Office Gedung Putih pada Selasa (28/8). Presiden FIFA bertemu Trump untuk membahas kesiapan Piala Dunia 2026. (AFP/Mandel Ngan)

Meski begitu, jika Timnas Iran berhasil menjadi juara Grup A dan terus melaju ke fase gugur berikutnya, mereka tetap akan harus bertanding di Amerika dari babak perempat final.

Sejauh ini, dalam tujuh kali keikutsertaan di Piala Dunia, Iran belum pernah lolos dari fase grup sehingga kemungkinan tersebut dinilai relatif kecil, tetapi tetap menjadi pertimbangan FIFA.

Keputusan akhir mengenai penempatan Iran di Grup A diperkirakan akan diumumkan dalam pengundian grup yang dijadwalkan pada Desember 2025.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Trump, akan berperan sentral dalam pengambilan keputusan, bersama Dewan FIFA dan Komite Penyelenggara Kompetisi.

Komite ini beranggotakan perwakilan dari tiga negara tuan rumah, Kanada, Meksiko, dan juga Iran, dan diketuai oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.


Contoh Kasus

SEPTEMBER -- Aleksander Ceferin resmi terpilih sebagai Presiden UEFA setelah meraih kemenangan mutlak dalam Kongres Luar Biasa UEFA, di Athena, Yunani. Mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Slovenia ini mengalahkan Michael Van Praag. (AFP/Jure Makoves)

Ceferin sebelumnya dikenal tegas dalam menyikapi dinamika politik di sepak bola, termasuk saat UEFA memutuskan untuk tidak mempertemukan Ukraina dan Belarus dalam undian kompetisi Eropa, sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Selama ini, aturan pengundian FIFA cenderung terbatas pada prinsip umum, seperti larangan menempatkan lebih dari satu tim dari konfederasi yang sama, selain Eropa, dalam satu grup.

Namun, situasi terbaru menunjukkan bahwa FIFA kemungkinan besar akan menerapkan pendekatan yang lebih fleksibel untuk menghindari ketegangan diplomatik yang dapat merusak citra turnamen.

 

Sumber: Firstpost

Berita Terkait