Iran Bisa Jadi Bom Waktu di Undian Piala Dunia 2026

Iran, ancaman tersembunyi di balik undian Piala Dunia 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 26 Juni 2025, 10:15 WIB
Trofi Piala Dunia FIFA dipajang menjelang pengundian kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di markas besar FIFA di Zurich, pada 13 Desember 2024. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Bola.com, Jakarta - Sejarah mencatat bahwa sepak bola dan politik kerap bertemu dalam satu panggung. Satu di antara momen paling ikonik terjadi di Piala Dunia 1998 di Lyon, Prancis, saat Iran menghadapi Amerika Serikat.

Di tengah ketegangan diplomatik, para pemain Iran memberikan bunga mawar putih kepada lawan mereka sebagai simbol perdamaian.

Advertisement

Aksi simbolis itu berlangsung di bawah pengawasan ketat FIFA, dan disebut-sebut sebagai hasil koreografi diplomatik yang membuat para pejabat organisasi sepak bola dunia "berkeringat dingin".

Namun, ketegangan yang serupa kini kembali mengemuka. Iran dan Amerika Serikat berpeluang kembali bersua di Piala Dunia 2026. Bedanya, kali ini konflik antara kedua negara tidak sekadar simbolik.

Akhir pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa militer Amerika telah menggempur fasilitas nuklir Iran, kurang dari satu tahun sebelum Iran dijadwalkan tampil di turnamen yang diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Iran sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 usai bermain imbang 2-2 melawan Uzbekistan di Teheran, Maret lalu. Namun, perkembangan politik terkini menempatkan partisipasi mereka dalam situasi yang sangat kompleks.

 


Risiko Politik di Lapangan Sepak Bola

Timnas sepak bola Iran berpose untuk foto bersama sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia Grup A antara Iran dan Uzbekistan, pada 25 Maret 2025 di Teheran. (AFP)

Secara teknis, tidak ada aturan FIFA yang melarang Timnas Iran bertanding di wilayah Amerika Serikat. Namun, fakta bahwa kedua negara kini berada dalam kondisi konfrontatif membuat FIFA harus memutar otak.

Isu pembatasan visa dan keamanan menjadi perhatian utama. Di balik pintu tertutup, FIFA disebut sedang menyusun berbagai skenario untuk mencegah potensi kericuhan diplomatik.

Satu di antara opsi yang mengemuka adalah menempatkan Iran di Grup A. Skema ini akan memastikan semua laga fase grup mereka berlangsung di Meksiko, menjauhkan Timnas Iran dari wilayah AS, setidaknya hingga babak 16 besar.

Jika mereka menjadi juara grup, mereka bahkan bisa terus bertanding di selatan perbatasan hingga fase gugur berikutnya.

 


Infantino dan Taruhan Besar Piala Dunia 2026

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Bola.com/Dok.FIFA)

Presiden FIFA, Gianni Infantino, sejak awal telah menjadikan Piala Dunia 2026 sebagai ajang pembuktian. Turnamen ini akan menjadi edisi terbesar sepanjang sejarah, dengan format baru dan lebih banyak peserta.

Akan tetapi, ancaman keamanan, potensi boikot diplomatik, hingga stadion yang sepi penonton bisa menjadi mimpi buruk jika persoalan Iran tidak ditangani secara cermat.

"FIFA selama ini membanggakan bahwa sepak bola bisa melampaui batas-batas politik," demikian analisis media internasional.

"Tapi, kini, sepak bola justru berada di bawah bayang-bayang dinamika geopolitik.'

 


Mengenang Mawar Putih

Gelandang Amerika Serikat Christian Pulisic (kanan) menembak untuk mencetak gol pertama timnya melewati kiper Iran Alireza Beiranvand pada laga pamungkas Grup B Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Rabu (30/11/2022) dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan AS dicetak oleh Christian Pulisic di menit ke-38. (AP Photo/Manu Fernandez)

Pertemuan terakhir kedua negara di lapangan terjadi di Piala Dunia 2022 di Qatar. Ketika itu, tak ada lagi mawar putih. Amerika Serikat menang tipis 1-0 atas Iran, dan pertandingan berlangsung tanpa insiden diplomatik berarti.

Namun, konteks kali ini sangat berbeda. Ketegangan militer, retorika politik yang memanas, dan fakta bahwa turnamen diselenggarakan di tanah Amerika membuat prospek pertemuan kembali kedua tim menjadi sangat sensitif.

Ketika undian grup Piala Dunia digelar pada Desember mendatang, para petinggi FIFA akan menaruh perhatian ekstra pada bola Grup A.

Jika Iran ditempatkan di grup lain, mereka hampir pasti harus bertanding di stadion-stadion besar di Amerika Serikat, skenario yang menyerupai bom waktu diplomatik.

 


Ujian Terbesar untuk Sepak Bola dan FIFA

Ilustrasi trofi piala dunia (AFP)

Sepanjang sejarahnya, sepak bola telah menjadi alat diplomasi, juga medan konflik simbolik antarnegara. Namun, jarang sekali sebuah undian grup Piala Dunia membawa beban seberat ini.

Koreografi rapi FIFA dalam menyusun turnamen global akan diuji secara ekstrem tahun depan.

Jika sepak bola benar-benar ingin disebut sebagai permainan indah yang menyatukan dunia maka Piala Dunia 2026 bisa menjadi ujian terbesarnya.

 

Sumber: Inside World Football

Berita Terkait