Kylian Mbappe Gugat PSG atas Pelecehan Moral dan Gaji Tertunggak

Buntut konflik lama, Kylian Mbappe tempuh jalur hukum melawan PSG.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Juni 2025, 11:30 WIB
Pemain depan Real Madrid asal Prancis #09, Kylian Mbappe, bereaksi setelah peluang yang gagal dimanfaatkan selama pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid CF dan RCD Mallorca di Stadion Santiago Bernabeu di Madrid, pada 14 Mei 2025. (Pierre-Philippe MARCOU/AFP)

Bola.com, Jakarta - Kylian Mbappe kembali menyalakan bara konflik dengan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), kali ini lewat jalur hukum.

Bintang Real Madrid itu secara resmi melayangkan gugatan kepada PSG atas tuduhan "pelecehan moral", sebagaimana dikonfirmasi kantor kejaksaan Paris, Kamis (27-6-2025).

Advertisement

Gugatan tersebut diajukan setelah Mbappe mengklaim bahwa PSG masih berutang 55 juta euro dalam bentuk gaji yang belum dibayarkan. Selain itu, ia menyoroti perlakuan yang diterimanya ketika dibekukan dari skuad utama jelang musim 2023/24, usai menyatakan tak ingin memperpanjang kontraknya.

Dalam pengaduannya, Mbappe menyebut dirinya menjadi korban praktik 'lofting" di PSG, istilah yang lazim digunakan di Prancis untuk merujuk pada tindakan mengisolasi atau mencoret pemain dari tim utama karena alasan teknis, administratif, atau disipliner.


Tegang Sejak Musim Panas 2023

Pemain Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund pada laga Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu (20/9/2023). PSG menang dengan skor 2-0. (AP Photo/Michel Euler)

Ketegangan antara Mbappe dan PSG memang sudah mengemuka sejak musim panas 2023. Saat itu, penyerang Timnas Prancis ini membuat geger manajemen klub dengan keputusan mengejutkan: ia menolak mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak hingga 2025.

Keputusan tersebut membuat PSG berada dalam dilema: menjual sang bintang saat itu juga atau kehilangan secara gratis setahun kemudian.

PSG pun mengambil langkah tegas. MbappE dicoret dari tur pramusim ke Jepang dan Korea Selatan, serta diminta berlatih terpisah dari skuad utama. Klub juga sempat membekukannya dari laga pembuka Ligue 1 musim 2023/24.

Namun, setelah melalui sejumlah pembicaraan internal, ia akhirnya kembali ke tim utama.


Luka Sudah Terbuka

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe merayakan gol kedua timnya saat pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Real Sociedad di Stadion Anoeta, San Sebastian, 5 Maret 2024. (FRANCK FIFE/AFP)

Meski begitu, luka sudah telanjur terbuka. Hubungan antara Mbappe dan PSG memburuk, bahkan diwarnai cemoohan dari sebagian suporter pada laga terakhirnya di Parc des Princes.

Padahal dua tahun sebelumnya, PSG telah mengikatnya dengan kontrak termahal dalam sejarah klub. Saat diumumkan pada 2022, Mbappe diperkenalkan sambil memegang jersey bertuliskan "2025", yang memunculkan asumsi bahwa ia terikat hingga tahun tersebut.

Namun, kenyataannya, kontrak tersebut hanya berlaku hingga 2024 dengan opsi tambahan satu tahun yang hanya bisa diaktifkan oleh pemain.

Ketidakpuasan Mbappe juga dipicu oleh janji-janji manajemen yang menurutnya tak ditepati. Ia merasa sejumlah komitmen untuk mendatangkan pemain-pemain kunci tidak terlaksana sehingga menimbulkan frustrasi.


Tak Menutup Lembaran Masa Lalu

Mbappe didapatkan Madrid setelah kontrak bersama Paris Saint Germain habis. (Pierre-Philippe MARCOU / AFP)

Puncaknya, saat ia menolak tawaran fantastis dari klub Arab Saudi, Al Hilal, senilai 300 juta euro. Keputusan itu membuat PSG makin terdesak secara finansial karena kehilangan peluang untuk mendapatkan kompensasi dari penjualannya.

Setelah resmi bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2024 secara gratis, Mbappe, yang telah mencetak 256 gol selama tujuh tahun di PSG, tak lantas menutup lembaran masa lalunya.

April lalu, tim hukumnya menyatakan akan menempuh jalur hukum atas dugaan perlakuan tidak layak dari PSG. Gugatan resmi yang diajukan kini menjadi babak terbaru dari drama panjang antara pemain dan klub yang dulu pernah menjadikannya ikon utama.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait