Bola.com, Jakarta - Marc Marquez mengalami satu di antara hari terberatnya secara fisik sejak bergabung sebagai pembalap tim pabrikan Ducati.
Pada sesi latihan (FP) MotoGP Belanda hari Jumat (27-6-2025) waktu setempat, juara dunia enam kali kelas premier ini harus dua kali terjatuh dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan jejak memar di tubuhnya, serta sejumlah kritik terhadap kondisi lintasan Assen.
Insiden pertama terjadi di awal sesi latihan bebas pertama (FP1), saat Marquez mengalami highside di tikungan 15, tikungan cepat ke kiri sebelum chicane terakhir.
Ia sempat mengeluhkan nyeri pada tangan kiri dan bagian sikunya, tetapi tetap kembali ke lintasan dan justru menutup sesi dengan catatan waktu terbaik, unggul 0,313 detik atas Maverick Vinales.
Namun, nasib sial kembali menghampiri di sesi Practice. Dalam percobaan time attack terakhirnya, Marquez mengalami low-side di tikungan 7 dan meluncur cukup jauh melewati area gravel.
Tidak Cedera Serius, tapi...
Marquez langsung dibawa ke pusat medis, tetapi dinyatakan tidak mengalami cedera serius dan diizinkan tampil kembali pada Sabtu waktu setempat.
Secara fisik, dua kecelakaan besar itu jelas bukan hari yang mudah buat tubuh saya," ujar Marquez kepada MotoGP.com.
"Tapi, di luar itu, saya masih beruntung karena tidak ada yang terlalu serius."
Juara dunia delapan kali ini mengakui ada cedera ringan, tetapi meyakini tidak akan terlalu berdampak ke hari-hari berikutnya.
"Tentu ada beberapa bagian yang sakit, tapi saya rasa itu tidak akan menjadi masalah besar untuk hari-hari ke depan. Besok pagi saya akan cek lagi setelah bangun tidur," katanya.
Kerikil di Gravel Disorot Marquez
Satu di antara hal yang paling dikeluhkan Marquez justru bukan soal motornya, melainkan karakter lintasan Assen yang dinilai terlalu menyakitkan saat terjatuh.
"Sebenarnya kecelakaannya sendiri tak terlalu buruk, tapi dua-duanya jadi menyakitkan karena saat masuk ke gravel, saya kena hantaman besar, satu kali di siku, dan satu lagi di wajah serta jari," jelasnya.
Menurut Marquez, ukuran batu kerikil di area gravel terlalu besar dan berbahaya jika pembalap meluncur di atasnya dengan kecepatan tinggi.
"Batu-batu di gravel ini ukurannya besar sekali. Saat Anda jatuh dan tergelincir di atasnya dengan kecepatan tinggi, itu menghantam tubuh Anda."
"Kecelakaan kedua itu yang paling parah karena saya sempat terengah-engah di gravel, tergelincir dalam posisi tengkurap, dan itu bikin perut serta bagian tubuh lain terasa sakit sedikit."
Penyebab Dua Crash
Marquez juga mengungkapkan bahwa kecelakaan pertamanya terjadi tanpa dorongan agresif berlebihan. Ia bahkan merasa ada yang tidak beres sejak pertama keluar dari pit.
"Crash pertama itu aneh karena saya tidak sedang memaksakan. Begitu keluar dari pit saya langsung merasa motornya sangat licin, dan akhirnya jatuh di situ,” ucapnya.
Sementara kecelakaan kedua terjadi saat Marquez menjalani time attack dengan ban depan yang sama dengan yang ia gunakan saat crash di FP1. Hal itu terpaksa dilakukan karena keterbatasan alokasi ban.
"Kecelakaan kedua itu konsekuensi dari yang pertama. Saya pakai ban depan bekas crash pagi karena stoknya tidak cukup untuk besok," jelas Marquez.
"Jadi, ya, ini kombinasi dari beberapa faktor. Tapi, khusus di sirkuit ini, gravel-nya terlalu kasar, dan itu bikin cedera makin terasa," imbuhnya.
Tetap Lolos Q2
Kendati hari Jumatnya diwarnai dua insiden berat, Marquez tetap berhasil menembus Q2 dan menunjukkan kecepatan yang menjanjikan sepanjang hari.
"Di luar dua crash itu, yang keduanya sudah saya tahu penyebabnya, saya merasa oke," katanya.
"Saya senang karena tampil cepat di Assen ini adalah pertanda bagus buat kami," katanya lagi.
Sumber: Crash