Bola.com, Jakarta - Asosiasi Sepak Bola China (CFA) resmi menunjuk Dejan Djurdjevic sebagai pelatih sementara timnas menyusul pemecatan Branko Ivankovic. Keputusan ini diambil setelah kegagalan menyakitkan China untuk melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.
Djurdjevic, pelatih asal Serbia berusia 55 tahun yang sebelumnya menangani Timnas China U-23 dan U-19, akan memimpin tim senior dalam ajang EAFF E-1 Championship yang digelar di Korea Selatan pada 7–16 Juli 2025.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis CFA pada Jumat lalu (27-6-2025), disebutkan bahwa kontrak Ivankovic telah diputus dan Djurdjevic diangkat sebagai pengganti sementara.
"Asosiasi telah mengakhiri kontrak dengan Branko Ivankovic dan menunjuk Dejan Djurdjevic sebagai pelatih kepala interim tim nasional putra," tulis CFA.
Ivankovic yang mulai menangani timnas pada Februari 2024, gagal memenuhi ekspektasi. China hanya finis di peringkat kelima Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2025 zona Asia dengan catatan tiga kemenangan dan tujuh kekalahan.
Kontraknya secara otomatis berakhir usai hasil tersebut, dan CFA menyampaikan terima kasih atas dedikasi sang pelatih serta stafnya.
Djurdjevic dan Misi Menjaga Stabilitas
Kendati hanya berstatus sementara, Djurdjevic membawa rekam jejak menjanjikan. Sejak Maret 2023, ia sukses membawa Timnas China U-23 melaju hingga perempat final Asian Games Hangzhou, prestasi yang terakhir kali dicapai 17 tahun lalu.
Ia juga berhasil meloloskan Timnas China U-19 ke Piala Asia U-20 2025 dan kembali mencapai babak delapan besar.
Kini, pelatih yang pernah berkarier sebagai gelandang di klub OFK Beograd dan AIK Solna itu akan menghadapi tantangan pertamanya di level senior.
Timnas China dijadwalkan menghadapi tiga laga berat di EAFF E-1 Championship, yaitu melawan tuan rumah Korea Selatan (7 Juli), Hong Kong (11 Juli), dan Jepang (15 Juli).
Semua pertandingan akan digelar di Stadion Yongin Mir untuk kategori putra, sementara turnamen putri berlangsung di Suwon dan Hwaseong.
Langkah Menuju Era Baru
Meski Djurdjevic hanya bersifat interim, CFA memastikan bahwa proses pencarian pelatih kepala tetap akan berjalan secara paralel. Tujuannya adalah untuk membangun ulang timnas dan membawa angin segar pasca kegagalan di kualifikasi Piala Dunia.
"Pencarian pelatih permanen akan dilakukan bersamaan, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan pembaruan tim nasional," jelas CFA dalam pernyataan resminya.
Sumber: Football Asian