Bola.com, Jakarta - Laga antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Miami di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 akhir pekan ini dipastikan akan menjadi momen yang emosional dan penuh nostalgia, terutama bagi pelatih PSG, Luis Enrique.
Pasalnya, sang pelatih akan kembali berhadapan dengan mantan anak asuhnya di Barcelona yang kini memperkuat tim asal Amerika Serikat tersebut, termasuk sang mega bintang Lionel Messi.
Messi sempat memperkuat PSG selama dua musim setelah meninggalkan Barcelona pada 2021. Meski sukses meraih dua gelar Ligue 1, bintang asal Argentina itu gagal membawa PSG meraih impian besar mereka: trofi Liga Champions.
Lionel Messi hengkang ke Inter Miami pada musim panas 2023 — musim yang sama saat Luis Enrique tiba di Parc des Princes.
Ironisnya, Luis Enrique justru berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions pertama sepanjang sejarah PSG, usai kemenangan gemilang atas Inter Milan pada 31 Mei lalu.
Pertemuan yang Penuh Kenangan
Dalam konferensi pers jelang pertandingan di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, Luis Enrique mengakui bahwa duel melawan Messi dan kawan-kawan akan menjadi laga istimewa.
“Pertandingan ini secara emosional sangat spesial untuk saya, tanpa diragukan lagi — baik bagi saya, klub, maupun pemain-pemain yang pernah bermain bersama Messi,” ujar Enrique.
Selain Messi, Inter Miami juga diperkuat sejumlah mantan bintang Barcelona lainnya seperti Luis Suárez, Sergio Busquets, Jordi Alba, serta pelatih kepala Javier Mascherano — semua merupakan bagian dari tim Barcelona asuhan Enrique yang meraih treble winners pada 2015.
“Sungguh menyenangkan melihat mereka lagi. Mereka lebih dari sekadar pemain bagi saya. Momen sebelum dan sesudah pertandingan ini pasti akan sangat spesial,” tambahnya.
Messi Masih Jadi Ancaman Serius
Luis Enrique menegaskan kehadiran Lionel Messi tetap menjadi faktor motivasi besar bagi PSG, meskipun mereka baru saja menjuarai Liga Champions.
“Jika kami tidak bisa merebut bola dari mereka, itu akan menjadi masalah. Busquets masih seperti dulu, Messi dengan bola tetaplah unik. Luis Suárez juga baru mencetak gol luar biasa. Dan mereka memiliki pelatih seperti Mascherano,” jelasnya.
Menurut Enrique, cara satu-satunya untuk menghentikan Messi adalah dengan pendekatan kolektif, bukan satu lawan satu.
“Messi bisa melewati siapa saja. Kalau hanya satu pemain yang ditugaskan untuk menghentikannya, maka kami mati. Kami butuh seluruh tim,” tegasnya.
Tidak Ada Ruang untuk Kesalahan
PSG datang ke laga ini dengan kewaspadaan tinggi setelah sebelumnya dikejutkan oleh Botafogo di fase grup. Sementara itu, Inter Miami tampil mengejutkan dengan menumbangkan Porto 2-1.
Enrique menekankan pentingnya fokus penuh sejak menit pertama.
“Di turnamen seperti ini, saya tahu betul dari pengalaman melatih timnas Spanyol, tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Tidak boleh lengah, tidak boleh terlalu percaya diri. Kami harus langsung mengambil inisiatif dan menerapkan permainan kami,” katanya.
Soal kondisi Ousmane Dembele, Enrique menyatakan bahwa sang winger sudah berlatih, tetapi tidak akan mengambil risiko jika belum fit sepenuhnya.
Pertandingan Penuh Gengsi dan Emosi
Laga PSG vs Inter Miami tak hanya menjadi duel dua klub lintas benua, tapi juga panggung reuni penuh emosi antara pelatih dan para mantan bintang yang pernah menorehkan sejarah bersama.
Lionel Messi, Luis Suárez, dan Sergio Busquets kini datang sebagai lawan, tetapi ikatan emosional mereka dengan Luis Enrique tetap tak bisa dihapus waktu.
Kini, yang menjadi pertanyaan adalah: akankah PSG mampu membungkam nostalgia dan menjaga ambisi meraih gelar dunia pertamanya? Atau justru Inter Miami bersama Messi akan jadi penghalang emosional yang tak mudah dikalahkan?
Sumber: France24