Kejutan di Piala Dunia Antarklub 2025: Man City dan Inter Milan Tersingkir, Sepak Bola Eropa Terlalu Diagung-agungkan?

Dari 12 klub Eropa yang berpartisipasi, lima di antaranya masih akan tampil di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. Tiga lainnya adalah klub Asia, Al Hilal, dan dua klub Brasil, Palmeiras dan Fluminense.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 03 Juli 2025, 22:30 WIB
Gelandang Manchester City asal Portugal, Bernardo Silva bereaksi selama pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Al-Hilal di stadion Camping World, Orlando, Amerika Serikat pada 30 Juni 2025 waktu setempat atau Selasa (1/7/2025) pagi WIB. (PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia Antarklub 2025 memberikan kejutan besar yang mengguncang persepsi umum tentang dominasi sepak bola Eropa. Dua raksasa Benua Biru, Manchester City dan Inter Milan, secara mengejutkan tersingkir di babak 16 besar.

Satu yang mengejukan lagi, kedua tim disingkirkan oleh klub-klub dari luar Eropa. Mengundang pertanyaan: Apakah sepak bola Eropa selama ini terlalu dilebih-lebihkan?

Advertisement

Dalam laga dramatis, Manchester City harus menyerah 3-4 lewat babak tambahan waktu dari klub Arab Saudi, Al-Hilal.

Kekalahan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Inter Milan juga tumbang 0-2 dari wakil Brasil, Fluminense, dalam pertandingan yang mengecewakan dari tim finalis Liga Champions itu.

Hasil ini menyoroti bahwa klub-klub dari benua lain, khususnya Asia dan Amerika Selatan, tak bisa lagi dianggap remeh di panggung internasional.


Apakah Klub Amerika Selatan Diremehkan?

German Cano (Fluminense) merayakan gol pembuka timnya dalam laga babak 16 besar Club World Cup antara Inter Milan dan Fluminense di Charlotte, North Carolina, 30 Juni 2025. (AP Photo/Nell Redmond)

 

Sepak bola Amerika Selatan memang sering kurang mendapat perhatian di Eropa. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh minimnya akses siaran dan paparan media.

Namun, kualitas pemain di liga-liga seperti Brasil dan Argentina tidak bisa dipandang sebelah mata.

Contohnya, Fluminense menampilkan pemain kawakan seperti Thiago Silva, serta menunjukkan kekompakan tim yang mampu menundukkan skuad penuh bintang milik Inter Milan.

Klub lain seperti Flamengo pun sempat merepotkan Bayern Munchen, menunjukkan bahwa kualitas mereka sepadan.

Bahkan, jika Boca Juniors atau River Plate ikut berlaga di Liga Champions, tak sedikit yang yakin mereka akan tetap kompetitif melawan klub-klub Eropa.


Al-Hilal: Raksasa Baru dari Timur Tengah

Yassine Bounou dari Al Hilal diberi selamat oleh Salem Al-Dawsari dan Sergej Milinkovic-Savic setelah berhasil menyelamatkan tendangan penalti dalam pertandingan Grup H Piala Dunia Antarklub antara Real Madrid dan Al Hilal di Miami Gardens, Florida, Rabu, 18 Juni 2025. (AP Photo/Rebecca Blackwell)

Sementara itu, keberhasilan Al-Hilal mengalahkan Manchester City memang mengejutkan banyak pihak, tapi jika menilik lebih dalam, ini bukanlah kejutan yang sepenuhnya tak terduga.

Klub asal Arab Saudi ini memiliki skuad bertabur bintang: kiper Yassine Bounou, bek tangguh Kalidou Koulibaly dan Joao Cancelo, gelandang kreatif Ruben Neves dan Sergej Milinkovic-Savic, serta lini serang tajam yang diisi Aleksandar Mitrovic, Malcom, dan Marcos Leonardo.

Dengan dukungan finansial dari Public Investment Fund (PIF) dan manajer kawakan Simone Inzaghi di pinggir lapangan, Al-Hilal mampu menyusun tim dengan level setara klub elite Eropa. Bahkan, mereka sempat menahan imbang Real Madrid di fase grup turnamen ini.


Apakah Klub Eropa Tidak Serius?

Selebrasi skuad Manchester City dalam laga versus Al Hilal di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025, Selasa (1/7/2025). (AP Photo/John Raoux)

Perlu dicatat, banyak klub Eropa memang tidak memprioritaskan Piala Dunia Antarklub seperti mereka memprioritaskan liga domestik atau Liga Champions.

Ajang ini sering dianggap sebagai bagian dari persiapan pramusim, bukan kompetisi utama, meski hadiah uangnya sangat besar.

Manchester City, misalnya, datang ke turnamen ini setelah musim yang buruk dan tengah dalam masa transisi skuad.

Inter Milan juga sedang mengalami pergantian era setelah kepergian pelatih Simone Inzaghi dan diperkirakan akan melakukan regenerasi besar di musim mendatang.


Refleksi untuk Sepak Bola Dunia

Terlepas dari konteks masing-masing klub, hasil ini menunjukkan kesenjangan antara sepak bola Eropa dan dunia tidak lagi sejauh yang diasumsikan selama ini. Kemenangan Al-Hilal dan Fluminense adalah cerminan dari kualitas sepak bola global yang semakin merata.

Turnamen ini juga menjadi pengingat sepak bola tidak lagi dimonopoli oleh klub-klub Eropa, dan dominasi Benua Biru bisa jadi mulai runtuh jika mereka terus meremehkan lawan-lawan dari luar.

Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi ajang pembuktian bahwa sepak bola tidak lagi milik Eropa semata. Jika klub-klub Eropa ingin mempertahankan status, mereka harus mulai memandang serius kompetisi global — karena belahan dunia lain kini telah menyusul, bahkan menyalip dalam beberapa aspek.

Sumber: Sportsmole

Berita Terkait