Kilas Balik Karier Diogo Jota: Awal yang Sederhana, Menjadi Bintang Liverpool, dan Tutup Usia dengan Tragis

Diogo Jota tutup usia dalam umur 28 tahun.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 04 Juli 2025, 07:45 WIB
Dua pemain Liverpool, Diogo Jota dan Luis Diaz. (Paul ELLIS / AFP)

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola kembali berduka. Diogo Jota, penyerang andalan Liverpool dan Timnas Portugal, meninggal dunia pada usia 28 tahun dalam sebuah kecelakaan mobil tragis di Spanyol bagian utara.

Kecelakaan itu terjadi di jalan tol A-52, provinsi Zamora, setelah mobil Lamborghini yang ditumpanginya bersama sang adik, Andre Silva, mengalami pecah ban dan terbakar hebat. Keduanya dinyatakan tewas di tempat.

Advertisement

Kepergian Diogo Jota menjadi pukulan besar, terutama karena ia tengah berada di puncak karier. Liverpool baru saja menutup musim dengan meraih gelar juara Premier League — yang kedua dalam enam tahun terakhir.

Meski diganggu cedera otot sepanjang musim dan harus absen dalam 18 laga, Jota tetap tampil dalam 37 pertandingan dan mencetak 9 gol.

Pada musim sebelumnya, ia bahkan lebih produktif dengan 15 gol dari 32 laga dan turut membawa Liverpool menjuarai Carabao Cup.

Namun, perjalanan Diogo Jota menuju puncak bukanlah tanpa rintangan.


Awal Karier: Dari Gondomar ke Paços de Ferreira

Diogo Jota memulai kariernya dari akar rumput bersama klub kecil Gondomar, yang berkompetisi di divisi bawah sepak bola Portugal.

Pada 2013, ia direkrut oleh klub yang lebih mapan, Paços de Ferreira. Saat itu, perjalanan Jota menuju ketenaran masih panjang.

Namun, titik balik datang pada 2014. Pada usia 17 tahun, ia mendapatkan panggilan ke tim utama dan mencetak gol perdananya pada Mei 2015.

Gol tersebut menjadikannya pencetak gol termuda dalam sejarah klub di kasta tertinggi Portugal.


Pindah ke Atletico Madrid: Peluang Besar yang Gagal

Performa apiknya menarik perhatian Atletico Madrid. Pada usia 19 tahun, Diogo Jota resmi bergabung dengan klub raksasa Spanyol itu.

Saat diumumkan, direktur olahraga Jose Luis Perez Caminero menyebutnya sebagai pemain muda dengan kecepatan, kelincahan, dan kemampuan menggiring bola yang luar biasa.

Sayangnya, harapan besar itu tak terwujud. Jota tak pernah sekalipun tampil untuk tim utama Atletico Madrid dan malah dipinjamkan ke dua klub berbeda.


Kebangkitan di Porto dan Wolves

Diogo Jota saat memperkuat FC Porto. (MIGUEL RIOPA / AFP)

Pinjaman pertama membawanya kembali ke Portugal bersama FC Porto. Di sana, ia mulai membuktikan kapasitasnya dengan 8 gol dari 27 pertandingan liga dan 1 gol di Liga Champions.

Namun, musim berikutnya, Atletico meminjamkannya ke klub Championship Inggris, Wolverhampton Wanderers.

Meski terlihat sebagai penurunan karier, keputusan itu justru mengangkat namanya. Ia mencetak 18 gol dalam 46 laga dan membantu Wolves promosi ke Premier League.

Performa impresifnya membuat Wolves mempermanenkannya pada 2018 dengan mahar sekitar 10 juta pound. Selama dua musim berikutnya, Jota mencatat 85 penampilan dan mencetak 26 gol, termasuk hattrick ke gawang Leicester dan gol-gol indah di Liga Europa.

Ketua Wolves, Jeff Shi, bahkan mengungkapkan penyesalan telah menjualnya. Dalam sebuah wawancara, ia menyebut Jota sebagai pemain yang seharusnya tidak dilepas.

“Kalau saya bisa mengulang sejarah, saya tidak akan menjualnya,” ujar Shi.


Puncak Karier di Liverpool

Pemain depan Liverpool asal Portugal, Diogo Jota mengangkat trofi Liga Premier pada akhir pertandingan melawan Crystal Palace di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris pada 25 Mei 2025. (Paul ELLIS/AFP)

Tahun 2020 menjadi tonggak penting karier Diogo Jota. Ia resmi bergabung dengan Liverpool dengan nilai transfer sekitar 45 juta pound.

Diogo Jota langsung mencuri hati para penggemar Anfield lewat gaya main agresif, penuh semangat, dan penyelesaian akhir yang tajam.

Pada 2022, ia menandatangani kontrak jangka panjang baru. Meski masalah cedera masih menghantui, Jota tetap konsisten menunjukkan kualitasnya.

Dalam total 182 penampilan bersama Liverpool, ia mencetak 65 gol dan menjadi bagian penting dari era kesuksesan modern klub.


Warisan dan Penghormatan

Pemain Liverpool, Diogo Jota merayakan gol ke gawang Everton dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (02/04/2025) waktu setempat. (AFP/Paul Ellis)

Setelah kabar kematiannya diumumkan, penghormatan mengalir deras dari seluruh penjuru dunia.

Para pemain, staf, dan penggemar Liverpool mengenang sosoknya bukan hanya sebagai pemain hebat, tapi juga pribadi yang rendah hati, pekerja keras, dan dicintai semua orang.

Meski perjalanan hidup dan kariernya terhenti terlalu cepat, warisan Diogo Jota akan terus hidup di hati mereka yang mengenalnya dan menyaksikan permainannya.

Sumber: Daily Star

Berita Terkait