Mengenang 5 Momen Terbaik Diogo Jota Bersama Liverpool

Berikut ini lima momen tak terlupakan Diogo Jota Bbrsama Liverpool.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 05 Juli 2025, 08:15 WIB
Pemain Liverpool asal Portugal #20, Diogo Jota, merayakan gol ketiga timnya selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Fulham dan Liverpool di Craven Cottage di London pada 21 April 2024. Striker Liverpool Diogo Jota meninggal bersama saudaranya pada 3 Juli 2025 dini hari dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di barat laut Spanyol, kata Garda Sipil Spanyol. (BENJAMIN CREMEL/AFP)

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola berduka. Kepergian Diogo Jota, penyerang Liverpool dan Timnas Portugal, pada usia 28 tahun, meninggalkan luka mendalam bagi para penggemar dan rekan sejawat.

Jota meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di wilayah barat laut Spanyol, saat dalam perjalanan menuju pelabuhan untuk menyeberang ke Merseyside guna mengikuti sesi latihan pramusim.

Advertisement

Sang adik, Andre Silva, yang juga pesepak bola profesional, turut menjadi korban dalam tragedi tersebut.

Sepanjang kariernya yang gemilang, tetapi singkat, Jota telah menorehkan berbagai prestasi.

Ia membela Timnas Portugal dalam 49 laga, mempersembahkan trofi-trofi bergengsi untuk Liverpool, dan dikenal bukan hanya karena kemampuannya di lapangan, tetapi juga sebagai sosok yang hangat dan bersahaja di luar lapangan.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan yang ia tinggalkan di Anfield, berikut adalah lima momen terbaik Diogo Jota selama berseragam Liverpool:


1. Gol Debut Melawan Arsenal

Penyerang Liverpool asal Portugal, Diogo Jota (kiri), melepaskan tembakan ke arah gawang selama pertandingan putaran keempat Piala Liga Inggris antara Liverpool dan Arsenal di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 1 Oktober 2020.Laurence Griffiths / AFP)

Setelah tampil mengesankan bersama Wolverhampton Wanderers, Jota resmi bergabung dengan Liverpool pada 2020. Meski harus bersaing dengan trio mapan, yakni Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane, Jota langsung menunjukkan bahwa ia pantas berada di level tertinggi.

Dalam debutnya melawan Arsenal, Jota masuk dari bangku cadangan dan langsung mencetak gol. Ia mengontrol bola dengan lutut sebelum melepaskan tembakan voli akurat ke pojok bawah gawang.

Kendati tidak ada suporter di stadion karena pembatasan pandemi, momen itu menjadi penanda awal hubungan Jota dengan The Kop yang akan berkembang begitu cepat.


2. Hattrick di Liga Champions kontra Atalanta

3. Diogo Jota (Liverpool/ 24 tahun) - Striker asal Portugal ini membuat hattrick saat Liverpool melawan tuan rumah Atalanta di Atalanta stadium pada matchday ke-3 Grup D (3/11/2020). Hasil akhir, Liverpool menang 5-0 atas Atalanta. (AFP/Miguel Medina)

Tak butuh waktu lama bagi Jota untuk menunjukkan taji di Eropa. Beberapa bulan setelah gol debutnya di Premier League, ia mencetak hattrick dalam kemenangan 5-0 atas Atalanta di ajang Liga Champions.

Gol pertamanya hadir lewat penyelesaian elegan dengan chip tipis melewati kiper meski dalam tekanan. Yang kedua datang setelah kontrol cemerlang terhadap bola lambung, lalu ia memotong ke dalam dan menaklukkan kiper di tiang dekat.

Gol ketiga menampilkan ketenangan luar biasa, Jota mengecoh kiper yang maju dan dengan santai menggulirkan bola ke gawang kosong.

Tiga gol ini bukan hanya unjuk kualitas teknik dan insting mencetak gol, tetapi juga mempertegas peran vitalnya dalam skuad Liverpool.


3. Gol Favorit Melawan Arsenal di Anfield

Pemain Liverpool, Diogo Jota, berusaha mencetak gol melewati kiper Arsenal, Aaron Ramsdale, pada pertandingan sepak bola Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, 20 November 2021. Liverpool menang 4-0. (AP Photo/Jon Super)

Setahun setelah hattrick di Italia, Jota kembali membungkam Arsenal. Kali ini, ia tampil di hadapan ribuan suporter Anfield dan mencetak gol yang kelak ia sebut sebagai favoritnya selama berseragam merah.

Setelah memanfaatkan kesalahan dari Nuno Tavares, Jota menggiring bola ke dalam kotak penalti, mengecoh Ben White hingga terpeleset, lalu melewati kiper Aaron Ramsdale dan menuntaskannya dengan penyelesaian dingin ke gawang kosong.

Gol itu mengantar Liverpool unggul 2-0 dalam kemenangan telak 4-0, sekaligus mengakhiri rekor tak terkalahkan Arsenal dalam 10 pertandingan.

"Gol favorit saya adalah yang melawan Arsenal di Anfield, ketika saya menggiring bola melewati beberapa pemain termasuk kiper," ujar Jota kepada media klub.

"Menurut saya itu gol yang bagus dan semua orang di stadion menikmatinya," imbuhnya.


4. Babak Terakhir di Derby Merseyside

Pemain Liverpool, Diogo Jota (bawah), melakukan selebrasi bersama Curtis Jones (atas) setelah mencetak gol ke gawang Everton dalam laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025 di Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (02/04/2025) waktu setempat. (AP Photo/PA/Peter Byrne)

Musim lalu, Jota akhirnya mencetak gol perdananya dalam Derby Merseyside di Anfield. Ia memang sempat menjebol gawang Everton sebelumnya, tetapi itu terjadi di Goodison Park pada kemenangan 4-1.

Namun tak ada yang menyangka bahwa gol ke gawang Everton kali ini akan menjadi gol terakhir Jota sebagai pesepak bola profesional.

Gol itu lahir dari pressing ketat yang membuatnya merebut bola di depan kotak penalti. Setelah kombinasi cepat dengan Luis Diaz, Jota menemukan ruang dan melepaskan tembakan mendatar yang menaklukkan Jordan Pickford.

Gol tunggal itu bukan hanya menentukan kemenangan 1-0, tetapi juga mengantar Liverpool makin dekat ke gelar Premier League.

Kini, momen itu menjadi kenangan terakhir sang penyerang di lapangan hijau.


5. Nomor 20 untuk Gelar ke-20

Pemain depan Liverpool asal Portugal, Diogo Jota, mengangkat trofi Liga Premier pada akhir pertandingan melawan Crystal Palace di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris pada 25 Mei 2025. (Paul ELLIS/AFP)

Hanya 39 hari sebelum kabar duka datang, Jota mengangkat trofi Premier League bersama rekan-rekannya.

Ya, ia baru saja membantu Liverpool meraih gelar liga ke-20, angka simbolik yang menyamai catatan Manchester United dan telah lama didambakan para penggemar.

Nomor punggung 20 yang dikenakan Jota pun terasa makin bermakna. Sepanjang musim, ia tampil sebagai penyerang pekerja keras, mencetak gol, dan menjadi bagian dari mesin kolektif Liverpool yang dipoles oleh Arne Slot.

Ia menyatu dengan semangat Anfield, dielu-elukan di tribune Kop, dan kini dikenang dengan nyanyian yang akan terus menggema.

His name is Diogo.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait