Bola.com, Jakarta - Novak Djokovic menyebut Carlos Alcaraz sedikit lebih diunggulkan ketimbang Jannik Sinner dalam final Wimbledon 2025.
Kendati harus merelakan tempatnya di final usai dikalahkan Sinner di semifinal, Djokovic tetap memberikan pandangan jujurnya soal duel dua bintang muda tersebut.
Djokovic, yang gagal meraih gelar kedelapan di Wimbledon setelah kalah tiga set langsung dari Sinner (6-3, 6-3, 6-4), menilai bahwa pengalaman dan kepercayaan diri Alcaraz bisa jadi pembeda di laga puncak nanti.
"Saya rasa saya akan memberikan sedikit keunggulan kepada Carlos sebagai favorit," ujar Djokovic.
"Karena dia sudah dua kali juara di sini, sedang bermain sangat baik, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi saat ini."
"Tapi, itu hanya keunggulan tipis," lanjutnya.
"Karena Jannik juga sedang memukul bola dengan sangat luar biasa. Saya rasa pertandingan nanti akan sangat ketat, seperti yang terjadi di Paris."
Final Ulangan dari Roland Garros
Partai final Wimbledon 2025 ini akan menjadi ulangan dari final Prancis Terbuka bulan lalu. Saat itu, Alcaraz bangkit dari ketertinggalan dua set dan menyelamatkan tiga match point sebelum akhirnya mengalahkan Sinner dalam laga lima set yang dramatis.
Kini, di All England Club, keduanya kembali dipertemukan dalam panggung yang lebih klasik.
Alcaraz, yang baru berusia 22 tahun, akan tampil di final Wimbledon untuk ketiga kalinya secara beruntun dan berusaha menjadi pemain kelima di era Open yang menjuarai turnamen ini tiga kali berturut-turut.
Alcaraz melaju ke final setelah mengalahkan unggulan kelima asal Amerika Serikat, Taylor Fritz, dengan skor 6-3, 6-7, 6-2, 6-4.
Setelah pertandingan, Alcaraz mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.
"Saya sangat bangga, jujur saja," kata Alcaraz.
"Saya sangat senang bisa mencapai final ketiga saya secara beruntun di Wimbledon dan bisa memainkan tenis sebaik ini. Saya tidak sabar menanti hari Minggu," ucapnya.
Sinner Tak Menyangka
Sementara itu, Sinner juga tampil gemilang dalam semifinal melawan Djokovic. Petenis nomor satu dunia itu mendominasi pertandingan dengan servis tajam dan pukulan agresif sejak awal, sementara Djokovic terlihat kesulitan secara fisik.
Setelah pertandingan, keduanya sempat berpelukan di net, dan Djokovic mendoakan Sinner sukses di final.
"Jannik sempat meminta maaf karena saya tidak bermain baik hari ini. Tapi, jelas dia tidak perlu minta maaf," kata Djokovic.
"Dia tampil sangat baik. Dalam satu setengah tahun terakhir, dia memang jadi pemain terbaik dunia. Sekarang dia punya kesempatan menjuarai Wimbledon untuk pertama kalinya," imbuh petenis senior berusia 38 tahun itu.
Sinner pun mengaku tak menyangka bisa tampil di partai puncak Wimbledon.
"Ini luar biasa, saya masih sulit percaya," ucapnya.
"Ini turnamen yang selalu saya tonton saat kecil, dan saya tak pernah membayangkan bisa bermain di final," kata petenis asal Italia tersebut.
Sinner dan Alcaraz di Puncak Dunia
Djokovic menutup komentarnya dengan menyoroti dominasi dua petenis muda itu dalam satu tahun terakhir. Sejak ia menjuarai AS Terbuka 2023, semua gelar Grand Slam diraih oleh Sinner dan Alcaraz.
"Setelah final di Paris, ekspektasi terhadap pertandingan ini luar biasa besar," kata Djokovic.
"Mereka berdua jelas berada beberapa level di atas pemain lain saat ini," katanya lagi.
Sumber: Metro