Bola.com, Jakarta - Presiden FIFA, Gianni Infantino, memastikan bahwa sejumlah pertandingan Piala Dunia 2026 akan digelar di stadion beratap guna mengantisipasi cuaca ekstrem, setelah mendapat kritik tajam terkait paparan panas ekstrem yang dialami para pemain saat Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat.
Final Piala Dunia Antarklub 2025 akan mempertemukan juara Liga Champions, Paris Saint-Germain, melawan juara Conference League, Chelsea, pada Minggu waktu setempat di MetLife Stadium, New Jersey.
Laga akan dimulai pukul 15.00 siang dengan prakiraan suhu mencapai 28,8 derajat Celsius.
Sebelumnya, semifinal antara Chelsea dan Fluminense di stadion yang sama digelar dalam suhu 35,5 derajat Celsius, kondisi yang dikecam oleh serikat pesepak bola dunia, FIFPRO.
Menurut FIFPRO, setidaknya tiga pertandingan dalam turnamen tersebut seharusnya dijadwal ulang atau ditunda karena panas berlebih.
Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, bahkan mengaku merasa pusing akibat panas yang ekstrem.
"Itu sangat berbahaya," ujarnya, sembari menyerukan kepada FIFA untuk mengevaluasi ulang jadwal Piala Dunia 2026.
Urgensi Mitigasi Iklim
Di sisi lain, kondisi cuaca buruk tak hanya panas. Beberapa laga Piala Dunia Antarklub 2025 juga sempat tertunda karena badai petir, mempertegas urgensi mitigasi iklim dalam penyelenggaraan turnamen global.
Menanggapi hal tersebut, Infantino menyatakan bahwa FIFA akan memaksimalkan penggunaan stadion beratap dan berpendingin udara di sejumlah kota tuan rumah, seperti Atlanta, Dallas, Houston, dan Vancouver.
"Setiap kritik adalah bahan evaluasi bagi kami," ujar Infantino dalam konferensi pers di New York.
"Tentu saja, panas adalah isu. Tahun lalu di Olimpiade Paris, pertandingan juga dimainkan dalam suhu sangat panas. Tapi, kami punya stadion beratap dan itu akan kami manfaatkan," ucapnya.
Kritik terhadap Piala Dunia Antarklub 2025
Infantino juga menjawab kritik terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub edisi musim panas dengan jumlah 32 tim, yang dinilai terlalu padat dan mengganggu kondisi fisik pemain.
Ia justru menyebut bahwa beberapa klub besar Eropa yang gagal lolos, sempat meminta undangan khusus.
"Saya bicara dengan klub-klub Eropa yang berpartisipasi, dan mereka semua senang berada di sini," ungkapnya.
"Bahkan, ada klub-klub seperti Liverpool, Arsenal, Manchester United, Tottenham, AC Milan, dan Barcelona yang menelepon kami karena ingin ikut. Tapi, tentu saja ada kriteria kualifikasi yang harus dipenuhi."
Infantino mengakui bahwa evaluasi terus dilakukan, termasuk soal pembatasan jumlah tim per negara, apakah sebaiknya dua atau empat.
Namun, ia menegaskan bahwa FIFA akan kembali menggelar turnamen serupa pada 2029 dan berupaya untuk menyempurnakannya.
"Saya menghormati semua pendapat. Sebelum turnamen saya punya pandangan sendiri, dan kini saya makin yakin. Ini adalah kesuksesan besar. Era keemasan sepak bola baru saja dimulai," kata Infantino.
Sumber: ESPN