Bola.com, Jakarta - Ketika gemerlap turnamen tenis Wimbledon yang menampilkan bintang-bintang dunia, seperti Carlos Alcaraz dan Aryna Sabalenka berlangsung, ada sosok-sosok penting yang turut menjaga kelancaran pertandingan: para ball boy dan ball girl.
Peran mereka mungkin terlihat sederhana, namun untuk bisa berdiri di lapangan hijau Wimbledon bukan perkara mudah.
Untuk menjadi ball boy atau ball girl di Wimbledon, prosesnya sangat ketat. Sekitar 250 remaja, dengan rata-rata usia 15 tahun, dipilih setiap tahun dari sejumlah sekolah di London.
Mereka terpilih dari sekitar 1.000 pendaftar, di mana sekitar 170 siswa berasal dari kelas 9 dan 10, serta 80 lainnya adalah ball boy dan ball girl yang pernah bertugas dan kembali ikut serta.
Pelatihan
Pelatihan sebagai ball boy dan ball girl dimulai pada Februari di Raynes Park Community Sports Ground, dekat Wimbledon, dan berlangsung hingga Juni.
Sesi latihan dilakukan dua minggu sekali, termasuk empat sesi di lapangan indoor sebelum libur Paskah. Setelah itu, pelatihan dipindahkan langsung ke kompleks Wimbledon.
Setiap sesi pelatihan berlangsung selama 2 hingga 2,5 jam, diikuti 50 hingga 60 anak per sesi.
Ketika turnamen dimulai, para ball boy dan ball girl dibagi dalam tim-tim yang bertugas secara bergantian di Centre Court, Court No.1, dan lapangan lainnya, dengan pola satu jam bekerja, satu jam istirahat.
Berapa Gaji yang Diterima?
Meski telah melewati pelatihan intensif dan bekerja di salah satu turnamen tenis paling prestisius di dunia, ball boy dan ball girl Wimbledon menerima bayaran sekitar 200 pound untuk dua minggu penuh selama turnamen berlangsung.
Untuk ukuran pembayaran di Inggris, angka itu tentu tidak besar jika melihat waktu kerja selama turnamen berlangsung. Namun, mengingat itu diberikan untuk anak-anak usia sekolah, tentu juga tetap memiliki nilai yang layak.
Apalagi mereka mendapatkan kesempatan langka menjadi bagian dari sejarah Wimbledon dan diperbolehkan menyimpan seragam resmi Ralph Lauren yang mereka kenakan selama turnamen — kenang-kenangan yang tak ternilai harganya.
Menjadi ball boy atau ball girl di Wimbledon bukan hanya soal melempar dan mengambil bola, tetapi juga soal disiplin, komitmen, dan kebanggaan menjadi bagian dari tradisi besar olahraga tenis dunia.
Sumber: Metro