Bola.com, Jakarta - Rasmus Hojlund tengah mengalami masa-masa sulit sejak bergabung dengan Manchester United (MU). Di tengah persaingan ketat dan kurangnya kepercayaan diri, striker asal Denmark ini berharap dapat menghidupkan kembali kariernya di lingkungan yang lebih mendukung.
Datang ke MU pada musim panas 2023 dari Atalanta dengan biaya sekitar 75 juta euro termasuk bonus, Rasmus Hojlund belum sepenuhnya mampu memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepadanya.
Meski sempat menunjukkan performa cemerlang di Liga Champions dan mencetak serangkaian gol pada awal 2024, pemain Denmark tersebut menjalani musim perdana yang inkonsisten, kerap diganggu cedera.
Ditambah MU yang sedang dalam performa buruk. Di usia 22 tahun, ia sering dibiarkan bertarung sendirian di lini depan dan kesulitan memberikan dampak nyata ke pertahanan lawan, khususnya di Premier League yang dikenal dengan intensitas dan fisik tinggi, meski statistiknya cukup layak: 95 laga, 26 gol.
Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim nyatanya belum memperbaiki situasi Ramus Hojlund. Pelatih asal Portugal ini tampaknya tidak menjadikan sang striker sebagai pusat dalam skema permainannya.
Dalam latihan dan pertandingan awal, Joshua Zirkzee tampil cukup menonjol dan kini tampak lebih diunggulkan di posisi striker utama, meski belum sepenuhnya dijamin.
Persaingan di lini depan bahkan semakin ketat. Pasalnya MU masih mencari striker baru dengan nama-nama seperti Randal Kolo Muani dan Viktor Gyokeres menjadi target serius.
Bila salah satu dari mereka bergabung, waktu bermain Hojlund akan berkurang lebih jauh, memperbesar dorongannya untuk mencari klub baru.
Italia Siap Menyambut
Menurut sejumlah sumber, Rasmus Hojlund kini sedang aktif mencari jalan keluar di bursa transfer. Ia ingin tantangan baru, dan tak lagi tampak sepenuhnya diandalkan dalam rencana MU.
Ketertarikan Juventus terhadap dirinya sudah jadi rahasia umum, namun hingga kini klub tersebut belum melakukan pendekatan nyata.
Selain itu, Lazio juga memasukkan namanya dalam daftar kandidat striker. Maurizio Sarri, pelatih anyar Lazio, sangat menggemari profil eks Atalanta itu dan menilainya sebagai opsi serius untuk lini serangnya, tetapi hingga kini belum ada kontak formal antara kedua pihak.
Di sisi lain, Atalanta juga memantau situasi ini dengan seksama. Atalanta baru kehilangan Mateo Retegui dan berpotensi ditinggal Ademola Lookman dalam waktu dekat.
Kubu Atalanta mempertimbangkan serius untuk memulangkan Hojlund. Karena percaya sang striker akan mudah beradaptasi dengan strategi Ivan Juric.
Tidak Mudah
Namun, realisasi transfer ini tidak mudah. Masalah terbesar ada pada tingkat gaji Hojlund yang dinilai terlalu tinggi untuk standar klub-klub Italia.
Salah satu solusi yang mungkin adalah peminjaman dengan opsi pembelian disertai pembayaran sebagian besar gaji oleh Manchester United.
Namun skema seperti ini rumit dan sering kali sulit disepakati antara klub Premier League dan Serie A. Apalagi, United sendiri tampaknya lebih memprioritaskan peminjaman ke klub Inggris, dengan melihat sukses Marcus Rashford saat dipinjamkan ke Aston Villa.
Skema ini bisa mengubah peta persaingan dan membuat kepindahan ke Italia tertunda, kecuali terjadi kesepakatan finansial yang memadai dalam waktu dekat.
Meski dalam masa-masa sulit, Hojlund tetap dinilai sebagai talenta mentah dengan potensi besar. Di usia yang baru 22 tahun, profilnya tetap menarik minat banyak klub di Eropa.
Menjadi bukti kalau semangatnya belum padam, kini ia hanya butuh sosok pelatih dan klub yang tepat untuk membangkitkannya kembali.
Sumber: Footmercato