Bola.com, Jakarta - Newcastle United dilaporkan kecewa berat dengan hasil kerja mereka di bursa transfer musim panas ini, dan manajer Eddie Howe disebut-sebut sebagai satu di antara penyebabnya.
Menurut laporan Football Insider, sejumlah sumber internal klub menilai sikap ragu-ragu sang manajer menjadi faktor utama yang menghambat proses negosiasi dengan pemain incaran.
Howe dinilai kurang tegas dalam mengambil keputusan akhir terkait perekrutan, yang berujung pada kegagalan klub mengamankan sejumlah target prioritas.
Sejauh ini, Newcastle telah gagal mendatangkan beberapa nama penting, termasuk dua pemain muda milik Chelsea, Joao Pedro dan Liam Delap, serta Hugo Ekitike yang kini resmi bergabung ke Liverpool. Selain itu, mereka kalah cepat dari Manchester United dalam perburuan Bryan Mbeumo.
Target lain seperti bek Crystal Palace, Marc Guehi, kabarnya juga lebih memilih pindah ke Liverpool dibanding menerima pinangan dari The Magpies.
Sebelumnya, pada 4 Juli lalu, Football Insider melaporkan bahwa Eddie Howe merasa frustrasi karena Newcastle belum juga berhasil memperkuat skuadnya, meski sudah tampil di Liga Champions musim depan.
Selain faktor internal, pihak klub dan staf pelatih percaya bahwa keberadaan pemilik asal Arab Saudi justru membawa dampak negatif dalam negosiasi transfer. Mereka merasa kerap dikenai "pajak Saudi" alias permintaan harga yang melambung karena latar belakang finansial klub.
Syarat dan Preferensi yang Memperumit Proses
Newcastle United memang sedang menghadapi tekanan besar usai memastikan tiket ke Liga Champions, dan Eddie Howe ingin segera menambah kedalaman skuad. Namun, langkah tersebut terhambat oleh pendekatan yang dianggap terlalu selektif.
Manajer tim berusia 46 tahun itu diketahui lebih menyukai pemain yang sudah berpengalaman di Premier League. Sayangnya, preferensi ini dinilai tak cukup fleksibel dalam menghadapi dinamika pasar pemain yang cepat berubah.
Padahal, menurut laporan, kekhawatiran terkait aturan profit and sustainability tidak seharusnya menjadi hambatan utama dalam belanja pemain musim panas ini.
Sebagai pembanding, klub-klub besar seperti Liverpool, Chelsea, Manchester City, dan MU justru bisa menunjukkan kekuatan finansial mereka dengan agresif merekrut pemain, yang makin membuat pendukung Newcastle merasa frustrasi.
Isu Alexander Isak dan Target Baru
Di tengah kekecewaan tersebut, Newcastle masih berusaha memperbaiki pergerakan mereka di pasar transfer.
Pada 22 Juli, Football Insider mengabarkan bahwa klub saat ini sedang menjajaki opsi untuk merekrut seorang penjaga gawang dan penyerang tengah baru.
Hal ini dilakukan setelah mereka gagal mendapatkan target utama dan seiring makin kuatnya spekulasi soal masa depan Alexander Isak.
Laporan sebelumnya, tertanggal 18 Juli, menyebut bahwa Newcastle curiga Liverpool telah menggoyahkan komitmen Isak agar sang striker bersedia memaksa jalan keluar ke Anfield.
Situasi tersebut mendorong manajemen Newcastle mempercepat pencarian penyerang baru guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Sumber: Football Insider