Bola.com, Jakarta - Lewis Hamilton mengungkapkan harapannya untuk bisa kembali membalap di seri berikutnya setelah libur musim panas, usai mengalami akhir pekan yang mengecewakan di Grand Prix Hungaria.
Juara dunia tujuh kali itu menutup akhir pekan dengan hasil buruk. Ia gagal menembus sesi ketiga kualifikasi dan hanya finis di posisi ke-12 dalam balapan, padahal Hungaroring selama ini dikenal sebagai satu di antara sirkuit terbaiknya.
Sebaliknya, rekan setimnya di Ferrari, Charles Leclerc, tampil mengejutkan dengan merebut pole position, akan tetapi ia gagal mempertahankan posisinya dan hanya finis keempat.
Setelah kualifikasi, Hamilton tak bisa menyembunyikan kekecewaannya dan secara blak-blakan menyebut dirinya "tidak berguna". Ia bahkan sempat menyarankan bahwa Ferrari "seharusnya mengganti pembalap".
Ketika ditanya kembali sehari kemudian dalam sesi media tertulis seusai main race, apakah ia masih merasakan hal yang sama, Hamilton menjawab singkat, "Sama."
Jawaban Ragu Hamilton
Pernyataan mengejutkan dari Hamilton tentang Ferrari yang sebaiknya mencari pembalap baru sempat memunculkan kekhawatiran di kalangan fans.
Namun, saat dikonfirmasi apakah ia punya penjelasan atau klarifikasi lebih lanjut, Hamilton tetap menjawab singkat.
"Saya tidak punya hal lain untuk dikatakan," sambil menambahkan bahwa ia sangat menantikan jeda musim panas selama tiga pekan ke depan.
"Saya menantikan untuk kembali... Semoga saya akan kembali, ya," jawab pembalap berusia 40 tahun itu dengan nada ragu, saat ditanya apakah ia pasti akan tampil di Grand Prix Belanda di Zandvoort akhir Agustus nanti.
Dukungan dari Vasseur
Kendati tampil di bawah ekspektasi, Hamilton tetap mendapat pembelaan dari dua sosok penting dalam kariernya: bos Ferrari, Fred Vasseur, dan mantan prinsipal tim Mercedes, Toto Wolff.
"Saya tidak perlu memotivasi dia. Dia memang frustrasi, tapi bukan berarti kehilangan motivasi. Itu dua hal yang berbeda," ujar Vasseur, seperti dikutip dari crash.net.
"Saya bisa memahami situasinya. Kadang-kadang orang terlalu menyoroti apa yang dikatakan pembalap di radio. Tapi, coba saja pasang mikrofon ke atlet lain di cabang seperti sepak bola, belum tentu komentarnya lebih baik," imbuhnya.
Vasseur menegaskan bahwa emosi pasca-balapan memang bisa memuncak.
"Kami semua frustrasi. Terkadang reaksi spontan setelah balapan atau kualifikasi memang tidak mencerminkan keseluruhan situasi. Tapi, kami tetap satu tim, dan arah kami sama," ucapnya.
Dukungan dari Wolff
Vasseur menambahkan bahwa performa Leclerc yang mampu meraih pole dan memimpin balapan selama 40 lap menunjukkan bahwa ketika semuanya berjalan ideal, tim bisa kompetitif.
Hal senada disampaikan Toto Wolf.
"Kami tahu saat berada dalam tekanan performa tinggi, para pembalap kadang mengatakan hal-hal tanpa filter begitu keluar dari mobil. Frustrasi itu wajar, kami semua mengalaminya," kata Wolf.
Namun, Wolff mengingatkan publik akan status Hamilton yang tak bisa diragukan.
"Dia adalah GOAT, Greatest of All Time. Tak ada satu akhir pekan buruk atau satu musim yang tak sesuai harapan yang bisa menghapus itu. Ia harus selalu ingat bahwa ia adalah yang terbaik sepanjang masa," tegas Wolff.
Sumber: Crash