Bola.com, Jakarta - Scudetto 2024/2025, MVP Serie A, jadi idola salah satu basis penggemar tim sepak bola paling bergairah dan kini menjadi nominasi Ballon d'Or.
Jika hal di atas sekadar mimpi bagi Scott McTominay, dia pasti tidak ingin terbangun. Namun ini memang sebuah realita dari pemain yang sempat jadi pesakitan di Manchester United (MU).
Gelandang berusia 28 tahun yang kini bermain untuk Napoli dan Timnas Skotlandia ini masuk dalam daftar 30 nominasi pemain terbaik dunia, yang diumumkan hanya 347 hari setelah penampilan terakhirnya di Manchester United.
Saat itu, McTominay masuk sebagai pemain pengganti dalam pertandingan tandang melawan Brighton yang berakhir dengan kekalahan 1-2
Sementara klub masa kecilnya, Manchester United sangat kesulitan dan finis di posisi ke-15 Premier League 2024/2025, McTominay menjalani kehidupan bak mimpi di siang bolong bersama Napoli.
Dia datang ke Napoli dengan biaya transfer sekitar £25,7 juta pada tanggal 30 Agustus 2024. McTominay mengakhiri musim dengan mencetak 12 gol di liga, membantu Napoli meraih gelar juara Serie A, dan dinobatkan sebagai pemain paling berharga (MVP) Serie A.
Andil Antonio Conte
Seperti dalam skenario film, gol spektakuler McTominay dengan tendangan gunting melawan Cagliari pada giornata terakhir Serie A 2024/2025 menjadi penentu gelar Napoli.
Ini sangat berbeda dengan sosok McTominay selama di Manchester United, yang dikenal sebagai pemain yang kurang mencolok. Lantas bagaimana bisa kini ia bisa masuk nominasi Ballon d'Or?
Kesuksesan McTominay di Napoli banyak dipengaruhi oleh perubahan taktis di bawah pelatih Antonio Conte. Di Manchester United, ia lebih sering berperan sebagai gelandang bertahan dan bahkan pernah dicoba sebagai bek tengah, sebelum akhirnya dipindahkan ke posisi gelandang serang.
Peran baru ini cocok dengan strategi Conte yang memberinya kesempatan bermain lebih leluasa sebagai gelandang dengan peran lebih menyerang.
McTominay mencetak 12 gol dalam 34 pertandingan Serie A, menjadikannya gelandang dengan catatan gol tertinggi di liga, jauh lebih banyak dibandingkan 19 gol dalam 178 penampilan Premier League bersama MU.
Kolaborasi Apik dengan Lukaku
Jurnalis sepak bola asal Italia Vincenzo Credendino mengilustrasikan bahwa McTominay bukan pembangun serangan, melainkan penyerang yang sempurna dalam sistem Conte.
"Peran McTominay merupakan opsi terbaik ketika Anda punya striker nomor 9 di tim seperti Romelu Lukaku," ungkap Credendino.
Statistik mempertegas betapa akuratnya peran baru McTominay sebagai gelandang lebih menyerang. Seperti angka sentuhan bola di area penalti lawan dan keberhasilan duel.
Ia dianggap sebagai gelandang komplet dan menjadi kunci bagi sukses Napoli meraih Scudetto. Selain itu, bersama Lukaku yang mencetak 14 gol dan 10 assist, McTominay membentuk duet yang sangat berbahaya di lini serang Napoli.
Sumber: BBC