Masalah Kemacetan Parah TB Simatupang Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya

Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan mengalami kemacetan lalu lintas yang sangat parah dalam beberapa pekan terakhir.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 08 Agustus 2025, 11:19 WIB
Pejalan kaki yang mengenakan masker berjalan di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan arus lalu lintas yang macet di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (15/8/2023). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai, sumber pencemaran kualitas udara alias polusi udara Jakarta dan sekitarnya masih didominasi oleh sektor transportasi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bola.com, Jakarta - Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan mengalami kemacetan lalu lintas yang sangat parah dalam beberapa pekan terakhir. Kemacetan berlangsung hampir sepanjang hari, membuat antrean kendaraan semakin panjang dan pergerakan menjadi sangat lambat.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengungkapkan penyebab utama dari kemacetan yang mengganggu ini adalah proyek pemasangan pipa air limbah di ruas jalan tersebut.

Advertisement

Proyek infrastruktur yang sangat penting ini memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer, dimulai dari Simpang Cilandak KKO hingga Simpang RS Fatmawati. Pelaksanaan proyek ini dilakukan oleh PD PAL Jaya dengan kontraktor PT Rosa Lisca.

Akibat dari pekerjaan ini, satu lajur jalan harus ditutup, sehingga hanya menyisakan satu atau dua lajur yang bisa dilalui oleh kendaraan. Ini secara signifikan mengurangi kapasitas jalan dan menyebabkan penumpukan kendaraan yang parah.

 


Baru Selesai Akhir 2025

Kendaraan terjebak kemacetan di jalan tol dan Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Salah satu faktor yang melatar belakangi masalah kemacetan antara lain adalah pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur jalan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Masyarakan sangat terdampak kemacetan ini. Para pengguna jalan, dari pengendara pribadi hingga pengemudi transportasi daring, sangat merasakan dampak dari kemacetan ini.

Mereka mengeluhkan waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia di jalan, bahkan ada yang merasa berjalan kaki lebih cepat daripada menggunakan kendaraan.

Situasi ini diperkirakan terus berlanjut hingga akhir tahun 2025, mengikuti target penyelesaian proyek yang dilakukan secara bertahap.

Penyebab utama dari kemacetan yang parah di Jalan TB Simatupang adalah proyek pemasangan pipa air limbah yang sedang berlangsung. Proyek ini merupakan inisiatif dari PD PAL Jaya dan dilaksanakan oleh kontraktor PT Rosa Lisca. Rencana pemasangan pipa ini memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer, yang membentang dari Simpang Cilandak KKO hingga Simpang RS Fatmawati.

Selama proses konstruksi, area kerja mengambil satu lajur lalu lintas, sehingga hanya menyisakan satu atau dua lajur yang dapat digunakan oleh kendaraan. Proyek ini dibagi menjadi delapan seksi, namun saat ini penyempitan lajur lalu lintas disebabkan oleh pekerjaan pada seksi 3 dan seksi 5.

Seksi 3 terletak di area Cibis Park sisi selatan TB Simatupang dan diperkirakan akan selesai pada bulan November 2025. Di sisi lain, seksi 5 yang berada di sisi utara Jalan TB Simatupang, tepatnya di Wisma Raharja, ditargetkan untuk rampung pada bulan Desember 2025. Lima seksi dari proyek ini direncanakan akan selesai antara bulan November dan Desember 2025.

Sementara itu, seksi 6 hingga 8 dari proyek ini belum mulai dikerjakan. Dengan adanya proyek ini, diharapkan infrastruktur air limbah di kawasan tersebut dapat ditingkatkan, meskipun saat ini menyebabkan kemacetan yang signifikan.

 


Kecepatan 5 Km/Jam

Kemacetan yang melanda Jalan TB Simatupang telah menyebabkan dampak yang signifikan bagi masyarakat, baik dari segi waktu maupun tenaga. Banyak pengendara mengeluhkan bahwa mereka menghabiskan waktu dengan sia-sia di jalan yang selalu padat.

Kondisi lalu lintas di Jalan TB Simatupang sering kali membuat kendaraan hanya mampu bergerak dengan kecepatan sekitar 5 kilometer per jam. Akibatnya, antrean panjang dan rasa frustrasi pun melanda para pengendara.

Pengemudi ojek daring, seperti Syarif, 35 tahun, merasakan dampak langsung dari kemacetan ini, terutama karena rutinitas macet yang semakin parah akibat adanya galian proyek.

Rasa lelah dan jenuh yang muncul karena terjebak dalam kemacetan membuat beberapa pengendara memilih untuk berhenti sejenak dan beristirahat. Tingkat pesimisme masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang juga cukup tinggi. 

 


Tindakan Penanganan dan Imbauan

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, memberikan penjelasan terkait kemacetan parah yang terjadi. Dalam kesempatan tersebut, Dishub DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif demi menghindari kepadatan di ruas jalan TB Simatupang yang saat ini mengalami masalah lalu lintas yang signifikan.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan pengaturan lalu lintas yang telah ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan untuk menjaga keselamatan saat berkendara.

Meskipun ada petugas proyek yang berusaha mengatur arus lalu lintas di lokasi, dampak yang dihasilkan masih terbatas dalam mengurangi kepadatan yang ada. Proyek galian yang mengakibatkan penyempitan lajur jalan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pengendara setiap harinya.