Bola.com, Jakarta - Kelompok suporter Crystal Palace angkat bicara terkait insiden kericuhan saat mengheningkan cipta untuk mengenang Diogo Jota dan sang adik, Andre Silva, sebelum laga final Community Shield melawan Liverpool di Stadion Wembley, Minggu (10-8-2025).
Sebelum kick-off, pemain Liverpool mengenakan jersei spesial bertuliskan emblem "Forever 20".
Legenda The Reds, Ian Rush, bersama Chairman Crystal Palace, Steve Parish, turut meletakkan karangan bunga di lapangan.
Wasit Chris Kavanagh kemudian memimpin momen hening cipta, tetapi hanya berlangsung beberapa detik.
Teriakan dari tribune suporter Crystal Palace membuat wasit memutuskan menghentikannya lebih cepat.
Liverpool Kecewa
Bek sekaligus kapten Liverpool, Virgil van Dijk, mengaku kecewa dengan gangguan tersebut.
"Saya kecewa, itu saja. Banyak yang mencoba menenangkan, tapi tidak berhasil. Saya harap mereka pulang dengan rasa puas kepada diri mereka sendiri," ujar Van Dijk, dikutip Daily Mail.
Perilaku fans Palace menuai kritik luas. Namun, Five Year Plan (FYP), fanzine populer pendukung Crystal Palace, memberikan penjelasan.
Menurut mereka, banyak suporter mengalami kendala masuk ke stadion akibat masalah pengaturan steward. Hal itu membuat beberapa orang baru tiba di area tribune saat momen hening cipta berlangsung, tanpa menyadarinya.
Permintaan Maaf
Lewat unggahan di X, mereka menyampaikan permintaan maaf:
"Banyak fans kami kesulitan masuk stadion, stewarding kacau. Beberapa masuk ke concourse tanpa tahu apa yang sedang terjadi. Kami hanya bisa meminta maaf. Ini sangat mengecewakan," tulis mereka.
FYP menegaskan hubungan baik antara pendukung Palace dan Liverpool selama ini.
"Kami tidak melakukan 'tragedy chanting'. Kami peduli pada komunitas, banyak kesamaan di antara kedua kelompok fans. Kami yakin tidak ada yang berniat mengganggu momen hening cipta. Pikiran kami untuk Diogo, Andre, dan keluarganya."
Ada yang Bersiul atau Mengejek
Meski begitu, mereka mengakui ada laporan dari suporter sendiri bahwa sebagian orang memang bersiul atau mengejek.
"Kematian Jota mengejutkan kami. Sulit dipercaya ada yang mencemooh penghormatan untuknya, apalagi dari fans kami sendiri. Kami tak bisa berbicara untuk mereka, tapi kami bisa meminta maaf."
Ketika ada yang bertanya apakah ejekan itu dipicu oleh reaksi pendukung Liverpool terhadap lagu kebangsaan, pihak FYP menegaskan:
"Tidak."
Lebih dari sebulan pasca tragedi yang menimpa Jota dan saudaranya, gelombang penghormatan diprediksi akan terus bergulir sepanjang musim.
Newcastle United merencanakan menyanyikan You'll Never Walk Alone pada laga tandang pertama Liverpool di Premier League, sementara lagu khusus Jota dipastikan kembali menggema di Anfield, seperti halnya di Wembley.
Sumber: Give Me Sport