Thomas Frank soal Kekalahan Spurs di Piala Super Eropa 2025: Operasinya Berhasil, tapi Pasiennya Meninggal...

Rencana spesial Tottenham gagal redam PSG di Piala Super UEFA 2025.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 14 Agustus 2025, 08:02 WIB
Pelatih kepala Tottenham Hotspur asal Denmark, Thomas Frank (tengah), bereaksi menjelang adu penalti di akhir waktu normal dalam pertandingan final Piala Super UEFA 2025 antara Paris Saint-Germain (Prancis) dan Tottenham Hotspur FC (Inggris) di Stadion Friuli, Udine, Kamis (14-8-2025) dini hari WIB. (Marco BERTORELLO/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Tottenham Hotspur, Thomas Frank, menggambarkan kekalahan timnya dari Paris Saint-Germain (PSG) di Piala Super Eropa 2025 lewat adu penalti sebagai "operasi yang sukses... tap,  pasien meninggal."

Tottenham sebenarnya berada di jalur kemenangan setelah unggul 2-0 melalui gol dua bek tengah mereka, Micky van de Ven dan Cristian Romero.

Advertisement

Namun, PSG bangkit di menit-menit akhir. Lee Kang-in yang masuk dari bangku cadangan memperkecil kedudukan pada menit ke-85, disusul gol penyeimbang Gonçalo Ramos di menit ke-94 yang memaksa laga berlanjut ke adu penalti.

Dalam drama tos-tosan itu, Van de Ven dan Mathys Tel gagal mengeksekusi, sementara Nuno Mendes memastikan kemenangan PSG 4-3.


Sengaja Siapkan Perubahan

Pemain Tottenham Hotspur, Mohamed Kudus (depan), berupaya melewati bek Paris Saint-Germain, Marquinhos, pada final Piala Super Eropa/Piala Super UEFA di Stadion Friuli, Udine, Kamis(14/8/2025) dini hari. (FRANCK FIFE / AFP)

Hasil ini menggagalkan ambisi Tottenham Hotspur untuk menjadi klub Inggris ketujuh yang meraih trofi Piala Super Eropa.

Padahal, sepanjang laga Tottenham tampil impresif dengan formasi baru 5-3-2, di mana rekrutan 55 juta paun, Mohammed Kudus, dipasang berduet dengan Richarlison di lini depan.

Frank mengaku perubahan ini memang sengaja disiapkan khusus untuk menghadapi PSG.

"Saya tahu kami harus melakukan sesuatu yang berbeda melawan PSG, jadi ini seperti operasi khusus," ujar Frank.

"Secara medis, operasinya berhasil, tapi pasiennya meninggal. Jadi, akhirnya tidak bagus. Tapi, kami sudah menyiapkan rencana permainan berbeda dan hampir berhasil," lanjutnya.


Sudah Bisa Dianggap Positif, tapi...

Momen saat bek Tottenham Micky van de Ven menjebol gawang PSG di laga Piala Super Eropa 2025 di Bluenergy Stadium, Kamis (14/08/2025). (AP Photo/Antonio Calanni)

Menurut Frank, hasil imbang 2-2 melawan juara Liga Champions sebenarnya sudah bisa dianggap positif.

"Kalau dipisahkan, hasil imbang itu bagus. Tapi, karena ada adu penalti dan kami kalah, mungkin kami harus berlatih lebih banyak penalti. Mungkin itu kunci untuk menang di final," katanya.

"Kalau dari awal semua orang bilang kami akan imbang dan kalah lewat penalti, mungkin orang akan berpikir itu cukup mengesankan. Lalu kalau melihat performa dan kerja keras para pemain sepanjang laga, wow. Mentalitas yang luar biasa. Banyak hal yang bisa dibanggakan," katanya lagi.

Tottenham kini mengalihkan fokus ke laga perdana Premier League melawan tim promosi Burnley di kandang pada Sabtu.

Sementara PSG, yang baru saja mengamankan trofi kelima mereka di tahun 2025, akan membuka musim Ligue 1 dengan bertandang ke markas Nantes sehari setelahnya.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait