Isu dari Italia: Hamilton Terganjal Hal yang Mustahil Diubah di Ferrari

Bisik-bisik di Italia. Lewis Hamilton kesulitan di Ferrari bukan karena mental, tetapi faktor yang tak bisa diubah.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 18 Agustus 2025, 16:15 WIB
Pembalap Ferrari asal Inggris, Lewis Hamilton, terlihat setelah bendera merah dikibarkan akibat jarak pandang yang buruk, sehingga menunda dimulainya Grand Prix Formula Satu Belgia di sirkuit Spa-Francorchamps, Spa, pada 27 Juli 2025. (YVES HERMAN/POOL/AFP)

Bola.com, Jakarta- Lewis Hamilton belum benar-benar menemukan ritme di musim debutnya bersama Ferrari. Performa juara dunia tujuh kali itu dianggap terhambat oleh sesuatu yang, menurut kabar dari Italia, memang tak bisa diubah oleh tim asal Maranello tersebut.

Sejak hengkang dari Mercedes, di mana ia meraih enam dari tujuh gelar juara dunia, Hamilton kesulitan tampil konsisten.

Advertisement

Kemenangan di sprint race GP China sempat memberi sinyal positif, tetapi hasil serupa tak pernah berulang di paruh pertama musim ini.

Menurut pandangan pembalap Italia, Vicky Piria, satu di antara kendala utama adalah fakta bahwa Ferrari bukanlah tim yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan spesifik Hamilton.

"Setiap pembalap pernah mengalami masa sulit dalam kariernya, dan saat ini itulah yang terjadi pada Hamilton," ujar Piria kepada Gazzetta dello Sport.

"Barangkali ia meremehkan proses adaptasi karena pindah ke tim yang tidak dibangun di sekelilingnya. Ia datang tanpa jaringan atau relasi yang sudah lama terbentuk. Mungkin ia juga membawa ambisi yang ternyata tidak begitu realistis. Sekarang, ia sedang berada dalam fase kekecewaan besar. Tapi, saya tidak berpikir dia kehilangan motivasi, dia tetap ingin menang. Hanya, Lewis butuh lebih banyak waktu untuk beradaptasi di F1 yang terus berubah dari pekan ke pekan," tuturnya.


Isyarat Mengkhawatirkan di Hungaria

Lewis Hamilton saat meraih Kualifikasi Sprint Race F1 GP China 2025. (Hector RETAMAL/AFP)

Kegelisahan Hamilton makin menjadi sorotan saat GP Hungaria awal bulan ini. Usai kualifikasi yang buruk, ia sempat melontarkan komentar mengejutkan lewat radio tim, meminta Ferrari untuk menggantinya.

Ucapan tersebut memicu spekulasi bahwa Hamilton bisa saja mundur lebih cepat dari Formula 1 dibanding rencana awalnya.

"Pernyataan seperti itu cukup mengejutkan karena Lewis dikenal sebagai komunikator yang hebat," kata Piria.

"Dia biasanya sangat berhati-hati dalam memilih kata, meski tidak pernah menyembunyikan emosinya."


Ferrari Juga Dinilai Perlu Berbenah

Pembalap Ferrari asal Inggris, Lewis Hamilton, berlomba pada sesi latihan ketiga menjelang Grand Prix Formula Satu Hungaria di sirkuit Hungaroring di Mogyorod dekat Budapest, Hungaria, pada 2 Agustus 2025. (Attila KISBENEDEK/AFP)

Namun, Piria menilai masalah tidak sepenuhnya datang dari Hamilton. Ferrari juga dinilai kerap membuat situasi makin rumit bagi diri mereka sendiri.

Contohnya saat Charles Leclerc merebut pole position di Hungaria, tetapi kehilangan peluang podium karena masalah misterius di mobilnya. Leclerc bahkan sempat mengeluarkan sumpah serapah di radio, sebelum akhirnya tahu bahwa penurunan performanya dipicu kerusakan sasis.

"Kadang-kadang, Ferrari dengan niat melindungi diri sendiri dan para pembalapnya justru memperbesar perhatian publik pada situasi yang sudah sensitif," tutur Piria.

"Seandainya mereka lebih terbuka menjelaskan jenis masalah yang dialami Leclerc, misalnya di Hungaria, mungkin kegaduhan itu tidak akan sebesar yang terjadi."

 

Sumber: Crash

Berita Terkait