Lewis Hamilton Berpotensi Tinggalkan Ferrari pada 2026, Carlos Sainz Beri Sinyal Siap Comeback

Meski baru bergabung pada musim ini, Lewis Hamilton disebut-sebut bisa saja pergi lebih cepat dari Ferrari pada musim 2026.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 19 Agustus 2025, 16:45 WIB
Lewis Hamilton saat meraih Kualifikasi Sprint Race F1 GP China 2025. (Hector RETAMAL/AFP)

Bola.com, Jakarta - Masa depan Lewis Hamilton bersama Ferrari kembali jadi sorotan. Meski baru bergabung pada musim ini, juara dunia tujuh kali Formula 1 itu disebut-sebut bisa saja pergi lebih cepat pada musim 2026.

Spekulasi tersebut mencuat setelah penampilan Hamilton kurang konsisten bersama Ferrari. Pada GP Hungaria, awal Agustus lalu, pembalap asal Inggris itu hanya mampu finis ke-12 pada sesi kualifikasi.

Advertisement

Dia bahkan sempat menyebut dirinya "tidak berguna" dan memberi sinyal Ferrari mungkin perlu mencari pengganti. Sementara itu pada saat balapan, Lewis Hamilton hanya mampu menempati peringkat ke-12 dan tertinggal hingga satu lap dari Lando Norris yang meraih podium juara.

Rekan setim Hamilton di Ferrari, Charles Leclerc, berhasil merebut pole position pada balapan yang sama, tetapi hanya bisa finis keempat pada saat balapan. Situasi tersebut semakin menambah tekanan kepada Lewis Hamilton.

 


Pembelaan dari Bos Ferrari

Lewis Hamilton, Ferrari. (Bola.com/formula1.com)

Bos Ferrari, Frederic Vasseur, menilai publik terlalu cepat menghakimi performa Hamilton. Menurutnya, sang pembalap membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi setelah sepanjang karier hanya membela Mercedes.

"Lewis membutuhkan sekitar empat atau lima balapan untuk benar-benar menemukan ritme dan kendalinya," ujar Vasseur.

Meski demikian, isu seputar masa depan Hamilton tak mereda. Kontraknya bersama Ferrari sejatinya berlaku hingga akhir 2026 dengan berbagai jaminan teknis, terutama menyambut era baru regulasi mesin musim depan.

Praktis, kemungkinan Ferrari mendepaknya sangat kecil. Satu-satunya jalan Hamilton hengkang adalah jika memutuskan untuk mengundurkan diri.

 


Sainz Bisa Comeback

Pembalap Ferrari asal Spanyol, Carlos Sainz tiba di lintasan balap Red Bull Ring di Spielberg, Austria, pada 27 Juni 2024. (Joe Klamar/AFP)

Mantan pembalap F1, Johnny Herbert, ikut menanggapi situasi ini. Dia menyebut Ferrari bisa saja mempertimbangkan opsi mengejutkan: membawa kembali Carlos Sainz, yang posisinya digantikan Hamilton pada awal musim ini.

"Ketika Hamilton mengatakan ada sesuatu di balik layar, saya tidak yakin maksudnya apa. Tetapi bisa saja sudah ada pembicaraan terkait pergantian pembalap," kata Herbert kepada Grosvenor Casino.

"Kalau situasinya tidak membaik, Ferrari mungkin menyiapkan opsi lain. Bisa saja Hamilton dan Ferrari sama-sama menyadari bahwa jika ini tidak berhasil, waktunya berpisah," lanjutnya.

 


Carlos Sainz Bisa Jadi Solusi

Herbert menegaskan bukan Max Verstappen yang akan masuk menggantikan Hamilton, melainkan kemungkinan salah satu pembalap muda. Namun, dia menyoroti jawaban menarik Sainz saat ditanya apakah bersedia kembali ke Ferrari.

"Carlos menjawab, 'Ya, mungkin saja!' Dia tampil bagus, masih muda, dan saat membela Ferrari dulu, dia benar-benar bisa menantang Charles Leclerc," tutur Herbert.

Saat ini Sainz membela Williams, meski performanya belum maksimal. Namun, banyak yang masih percaya kualitasnya bisa menjadi solusi jika Ferrari benar-benar berpisah dengan Lewis Hamilton.

Sumber: SportBible

Penulis: Muhammad Keysya Yusuf Irawan

Berita Terkait