BI Targetkan QRIS Bisa Dipakai di China Akhir 2025

BI bidik implementasi QRIS di China pada akhir 2025.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 20 Agustus 2025, 18:20 WIB
Ilustrasi pembayaran menggunakan QRIS. (shisuka/depositphotos.com)

Bola.com, Jakarta- Bank Indonesia (BI) menargetkan layanan pembayaran lintas negara menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan China bisa resmi berjalan penuh pada akhir 2025.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menyebut langkah ini menjadi prioritas karena besarnya potensi transaksi masyarakat Indonesia di China maupun sebaliknya.

Advertisement

Saat ini, tahap uji coba atau sandboxing telah dimulai sejak 17 Agustus lalu.

"Kalau QRIS dengan China, dari awal 17 Agustus itu kami memang sandboxing. Mudah-mudahan akhir tahun kami bisa implementasi QR Indonesia–China dua sisi, baik inbound maupun outbound," ujar Filianingsih dalam konferensi pers RDG BI Agustus 2025, Rabu (20-8-2025).


Skema Dua Arah

Ilustrasi pembayaran QRIS. (shisuka/depositphotos.com)

Filianingsih menjelaskan, kerja sama ini akan menggunakan skema dua arah. Hal ini berarti, wisatawan Indonesia yang bepergian ke China bisa membayar dengan QRIS, sementara turis dan pebisnis asal China di Indonesia juga dapat bertransaksi dengan sistem yang sama.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa penerapan QRIS lintas negara membutuhkan sejumlah tahapan sebelum bisa digunakan secara penuh.

"Bukan telat, tapi ada tahapan. Kalau kami mau lakukan QRIS cross-border ada tahap MoU dulu antarbank sentral, lalu antarindustri, setelah itu pengembangan interlinking, kemudian uji coba sandbox, baru implementasi," jelas Filianingsih. 


Koneksi dengan Raksasa Digital China

Ilustrasi QRIS. (Photo by iMin Technology)

Saat ini, Indonesia sedang membangun koneksi melalui empat switching dengan dua ekosistem pembayaran digital terbesar di China. Kedua ekosistem itu menguasai 88 persen pangsa pengguna dan 80 persen pangsa merchant sehingga integrasi dinilai perlu persiapan yang matang.

"Saat ini koneksi dengan switching, empat switching kami dengan dua ekosistem dominan di China yang menguasai 88% share pengguna dan 80% share merchant," kata Filianingsih.

Jika terealisasi sesuai target, implementasi QRIS RI–China pada akhir 2025 diharapkan memberi dampak besar bagi wisatawan, mahasiswa, hingga pelaku usaha yang beraktivitas di kedua negara.


QRIS di Jepang

Ilustrasi QRIS, transaksi digital. (Photo by Tim Douglas on Pexels)

Sementara itu, bertepatan dengan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus, QRIS resmi dapat digunakan di Jepang. Ini menjadi langkah ekspansi pertama QRIS di luar kawasan ASEAN, setelah hadir di Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Pada tahap awal, masyarakat Indonesia bisa bertransaksi di 35 merchant di Jepang dengan memindai JPQR Global menggunakan aplikasi pembayaran domestik.

"QRIS dengan China bukan telat. Dari awal 17 Agustus QRIS dengan Jepang itu Indonesia outbound, artinya orang Indonesia yang ke Jepang bisa memakai Japanese QR dengan men-scan QRIS kita," ucap Filianingsih.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait