Drama Transfer Alexander Isak Memanas, tapi Ancaman Gol Bunuh Diri William Gallas di Chelsea Lebih Parah

Alexander Isak terjebak masalah di Newcastle, tetapi 'drama transfer' William Gallas di Chelsea lebih ekstrem. Ini kisahnya.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 21 Agustus 2025, 17:00 WIB
William Gallas. Bek tengah Prancis yang telah pensiun pada Oktober 2014 bersama Perth Glory ini tercatat pernah memperkuat 3 klub di Liga Inggris dan semuanya merupakan anggota Big Six, yaitu Chelsea, Arsenal dan Tottenham Hotspur. Dari ketiganya, Chelsea menjadi klub yang paling lama dibelanya yaitu selama 5 musim sejak 2001/2002 hingga 2005/2006 dan total tampil dalam 225 laga di semua ajang bareng The Blues dengan torehan 14 gol dan 6 assist. (AFP/Odd Andersen)

Bola.com, Jakarta - Situasi Alexander Isak di Newcastle kian memanas. Striker asal Swedia itu tidak menghadiri acara penghargaan PFA pada Selasa malam waktu setempat, sambil terus mendorong kepindahan ke Liverpool, termasuk merilis pernyataan terbuka mengenai hubungannya dengan klub.

TBR Football melaporkan, Newcastle marah dengan pernyataan tersebut, meski tidak terkejut.

Advertisement

Namun, jika membandingkan dengan kejadian di masa lalu, aksi Isak tergolong masih "ringan".

Pada September 2006, William Gallas melakukan tindakan ekstrem di Chelsea demi pindah ke Arsenal.


William Gallas dan Ancaman Gol Bunuh Diri di Chelsea

William Gallas - Gallas menjadi salah satu legenda Chelsea yang bermain pada tahun 2001-2006. Selama lima tahun berseragam Chelsea, Gallas menyumbangkan dua titel Liga Inggris, satu Piala Liga, dan Community Shield. (AFP/Odd Andersen)

Gallas begitu ingin meninggalkan Chelsea untuk Arsenal sehingga klub sampai mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut ia pernah memperingatkan akan mencetak gol bunuh diri jika dimainkan.

Dalam pernyataan panjang yang mencerminkan kemarahan, Chelsea menulis:

"Chelsea merasa penting bagi para pendukung untuk mengetahui fakta lengkap mengenai William Gallas dan kurangnya rasa hormat yang ia tunjukkan kepada fans, manajer, dan klub. Masalah ini murni terkait uang, meski ia sempat mengatakan ingin tantangan baru atau bermain di luar negeri. Semua itu hanyalah kedok untuk mendapatkan tawaran tertinggi… Ia awalnya menolak bermain melawan Liverpool di semifinal FA Cup musim lalu untuk memaksa klub menaikkan kontrak."

Chelsea menambahkan:

"Ia mengancam jika dipaksa bermain (di laga pembuka 2006/07 melawan Manchester City) atau dihukum finansial atas pelanggaran aturan, ia bisa mencetak gol bunuh diri, diusir, atau sengaja melakukan kesalahan di lapangan."

Kendati situasi Isak kini memanas, kemungkinan besar ia tidak akan sampai melakukan langkah ekstrem seperti itu demi meninggalkan Tyneside.


Isak dan Agen Hadapi Posisi Sulit

Alexander Isak menjadi pemain anyar Newcastle United usai direkrut dari Real Sociedad pada bursa transfer musim panas 2022. Ia diboyong menuju St James Park seharga 70 juta euro. Transfernya tercatat menjadi rekor pembelian termahal yang pernah dilakukan oleh The Magpies. (AFP/Paul Ellis)

Newcastle meminta 150 juta paun (sekitar Rp3,2 triliun) untuk Isak, sementara Liverpool baru menawarkan 110 juta paun (Rp2,4 triliun). Jika tawaran tidak ditingkatkan, situasi diyakini akan semakin rumit.

Striker Newcastle bernomor punggung 14 itu sudah absen di satu laga Premier League, hasil imbang di Villa Park, di mana manajer Eddie Howe menyaksikan timnya gagal memaksimalkan beberapa peluang tanpa striker utama.

Newcastle pun kesulitan mencari pengganti karena Brentford tetap menahan Yoane Wissa.

Sementara itu, Liverpool sudah mengeluarkan 69 juta paun untuk Hugo Ekitike, yang diincar Newcastle, dan 116 juta paun untuk Florian Wirtz sehingga pelatih Arne Slot tampaknya tidak terlalu mendesak mendatangkan Isak, berbeda dengan keinginan Isak sendiri pindah ke Anfield.

 

Sumber: TBR Football

Berita Terkait