Bahlil: Mulai 2026, Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Pakai NIK

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan beli gas Melon wajib pakai NIK mulai 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 26 Agustus 2025, 21:20 WIB
Jumlah transaksi tertinggi tabung gas melon terjadi pada 31 Juli 2023, dengan kisaran transaksi 1,2 juta tabung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah memastikan aturan baru terkait pembelian gas elpiji 3 kilogram atau yang populer disebut gas melon.

Mulai 2026, masyarakat yang ingin membeli LPG bersubsidi ini wajib menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Advertisement

Kebijakan tersebut, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, bertujuan menyalurkan subsidi lebih tepat sasaran, khususnya bagi warga miskin dan rentan.

"Tahun depan, iya (beli LPG 3 kg pakai NIK)," ujar Bahlil usai mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin kemarin.


Hanya untuk Ekonomi Bawah

Pekerja melakukan bongkar muat tabung LPG 3 kg di salah satu agen di Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). Imbas kenaikan harga jual LPG nonsubsidi Rp 2.000 per kg, pengelola agen gas mengungkapkan banyak warga mulai beralih ke LPG 3 kg subsidi atau gas melon karena harga gas nonsubsidi terlampau tinggi di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bahlil menegaskan, LPG 3 kilogram hanya ditujukan untuk rumah tangga dengan kategori ekonomi bawah, yakni kelompok desil 1 hingga 4.

Sebagai catatan, desil 1 mencakup rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah, sedangkan desil 4 adalah kelompok rentan miskin.

Ia meminta masyarakat kelas menengah atas untuk tidak lagi menggunakan LPG subsidi.

"Jadi, yang kaya enggak usah pakai LPG 3 kg lah. Desil 8, 9, 10 saya pikir mereka harus punya kesadaran," katanya.


Teknis Masih Dibahas

Tumpukan tabung LPG 3 kg terlihat di salah satu agen di Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). Imbas kenaikan harga jual LPG nonsubsidi Rp 2.000 per kg, pengelola agen gas mengungkapkan banyak warga mulai beralih ke LPG 3 kg subsidi atau gas melon karena harga gas nonsubsidi terlampau tinggi di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kendati sudah memastikan penerapan aturan ini, Bahlil belum merinci mekanisme pembelian LPG menggunakan NIK. Menurutnya, detail aturan masih dalam pembahasan bersama tim teknis.

"Teknisnya lagi diatur," kata Bahlil singkat.

Pemerintah berharap, lewat kebijakan ini, subsidi gas melon benar-benar menyasar masyarakat yang berhak dan tidak lagi dinikmati oleh kelompok mampu.

 

Sumber: merdeka.com