Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) menghadapi pukulan besar di bursa transfer setelah rencana melepas winger Antony menemui jalan buntu.
Pemain asal Brasil berusia 25 tahun itu menghabiskan paruh kedua musim lalu dengan status pinjaman di Real Betis, mencetak sembilan gol dan memberikan lima assist di seluruh kompetisi.
Penampilan impresifnya membuat Betis tertarik untuk memboyongnya secara permanen, dan MU sempat menerima tawaran dari klub Spanyol tersebut pada Jumat (29-8-2025).
Namun, negosiasi terhenti akibat perbedaan pendapat soal gaji Antony, hingga akhirnya Betis menarik kembali tawarannya.
MU Harus Relakan Kerugian
Keith Wyness, mantan CEO Everton yang kini menjalankan konsultan sepak bola untuk klub-klub elite, menilai MU harus siap merelakan kerugian finansial jika ingin mewujudkan transfer Antony sebelum jendela bursa transfer ditutup.
Dalam podcast Inside Track dari Football Insider, Wyness menekankan bahwa MU tidak bisa berharap meminimalkan kerugian dan harus menelan pil pahit konsekuensinya agar Antony bisa dilepas ke Betis.
Kendati Ruben Amorim sudah berhasil melepas Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho, Jadon Sancho dan Antony masih bertahan di Old Trafford.
Jual Antony Murah Lebih Menguntungkan
Menurut Wyness, meski menjual Antony dengan harga murah akan merugikan secara finansial, membiarkannya tetap berada di klub akan lebih merugikan secara keseluruhan.
"United pasti akan rugi dalam kesepakatan ini. Tapi, Antony bersikeras. Betis adalah tempat yang ia inginkan, tempat di mana ia bahagia. Musim lalu ia tampil bagus di sana, dan suporter menyukainya. Jadi, wajar jika ia ingin melanjutkan kariernya di sana," ujar Wyness.
"United harus siap menerima kerugian dan menghapus gaji Antony dari tagihan klub. Mereka masih punya beberapa pemain yang harus dilepas dari daftar gaji. Cara ini memang terlihat buruk secara finansial, tapi lebih berbahaya jika pemain tetap berada di klub. Mereka harus menuntaskan ini, melanjutkan, dan memulai musim dengan bersih," ulasnya.
Sumber: Football Insider