Rio Ferdinand Tegas: Blunder Terparah MU Satu Dekade Terakhir adalah Gagal Rekrut Harry Kane

Rio Ferdinand bilang kegagalan MU mendatangkan Harry Kane adalah kesalahan terbesar dalam 10 tahun terakhir.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 September 2025, 13:15 WIB
Kemampuan Harry Kane dalam urusan mencetak gol memang tak perlu diragukan lagi. Striker asal Inggris ini tetap menunjukkan kualitasnya di Eropa setelah bergabung dengan Bayern Munchen. Sejauh ini ia telah mengemas 10 gol untuk Die Roten di Liga Champions.

Bola.com, Jakarta - Lebih dari satu dekade sejak hengkang ke Queens Park Rangers, Rio Ferdinand tetap lantang bicara soal mantan klubnya, Manchester United (MU).

Dalam sebuah obrolan bersama Michael Owen, legenda Setan Merah itu menyebut bahwa tidak merekrut Harry Kane adalah "kesalahan terbesar" MU dalam 10 tahun terakhir.

Advertisement

Sudah lama berlalu sejak musim 2012/13, musim terakhir Sir Alex Ferguson, yang menjadi kali terakhir MU mengangkat trofi Premier League. Ferdinand saat itu masih berperan penting, tampil dalam 28 laga liga.

Bek jebolan akademi West Ham tersebut pernah bermain dengan deretan penyerang kelas dunia; Wayne Rooney, Ruud van Nistelrooy, hingga Robin van Persie. Namun, setelah era Ferguson, masalah di lini depan menjadi akar kesulitan MU.


Striker Tak Pernah Jadi Solusi

3. Rio Ferdinand - Sudah satu dekade Rio mendirikan clothing line yang diberi nama FIVE Supply. Fokus dari pasar Ferdinand adalah Headware segala umur. (AFP/Oli Scarff)

Dalam satu dekade terakhir, sejumlah nama sempat dipercaya mengisi lini depan MU. Anthony Martial, Wout Weghorst, hingga Rasmus Hojlund, tetapi tak ada yang benar-benar mampu menjadi solusi jangka panjang.

Owen, dalam podcast 'Rio Ferdinand Presents', menyinggung soal Harry Kane yang dianggap bisa menjawab kebutuhan itu.

"Menurut saya, Harry Kane seharusnya didatangkan satu atau dua tahun lalu. Itu seharusnya terjadi. Saya rasa saat itu mereka bisa mendapatkannya," ujar Owen.

Ferdinand langsung sepakat.

"Itu kesalahan terbesar yang mereka buat dalam 10 tahun terakhir. Kalau saja mereka berani bayar angka yang diminta Spurs, pasti bisa dapat dia," tegasnya.


Kesempatan yang Terlewat

Selebrasi striker Manchester United, Rasmus Hojlund setelah menjadi penentu kemenangan 4-2 Manchester United atas Coventry City dalam adu penalti pada laga semifinal Piala FA 2023/2024 di Wembley Stadium, London, Minggu (21/4/2024). (PA via AP Photo/Mike Egerton)

Musim panas 2023, Kane memang sempat membuka peluang hengkang dari Tottenham Hotspur. MU ketika itu disebut berminat, tetapi akhirnya memilih merekrut penyerang muda Atalanta, Rasmus Hojlund.

Mantan staf pelatih MU, Benni McCarthy, bahkan membocorkan bahwa manajemen lebih melihat Hojlund sebagai investasi jangka panjang. Alasan inilah yang membuat Kane dilewatkan.

Namun, Ferdinand menilai keputusan itu blunder.

"Kalau benar hanya karena selisih beberapa juta, itu keputusan yang sangat buruk. Saya yakin, kalau United mendatangkan Declan Rice dan Harry Kane di bursa itu, mereka akan berada di level berbeda sekarang. Dua pemain itu bisa menciptakan lingkungan tim yang benar-benar positif," jelasnya.


Kane Bersinar di Bayern

Harry Kane mengenakan jersey baru Bayern Munchen. (X/Bayern Munchen)

Pada akhirnya, Kane benar-benar meninggalkan Spurs, tetapi baru terjadi musim panas 2024 ketika ia bergabung dengan Bayern Munchen. Seperti yang banyak diprediksi, striker asal London itu langsung jadi mesin gol di Jerman.

Dalam seragam Bayern asuhan Vincent Kompany, Kane mencetak 91 gol hanya dalam 100 penampilan, rekor yang terus bertambah seiring berjalannya musim.

Ia kini makin kukuh dipandang sebagai satu di antara penyerang terbaik Inggris sepanjang masa, sejajar dengan Michael Owen.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait