Bola.com, Jakarta - Peraih Ballon d'Or 2024, Rodri, mengungkapkan siapa saja pemain yang menurutnya berpeluang besar merebut trofi bergengsi itu tahun ini.
Gelandang Spanyol tersebut menjadi pemain kedua dari negaranya yang meraih penghargaan itu setelah tampil gemilang membawa La Roja juara Piala Eropa.
Namun, peluang Rodri mempertahankan gelarnya pupus. Cedera ACL yang dialaminya di awal musim 2024/25 membuat bintang Manchester City itu absen sepanjang musim, hingga namanya tidak masuk daftar 30 kandidat Ballon d'Or 2025.
Menjelang pengumuman pemenang akhir bulan ini, Rodri menyebut empat nama yang menurutnya pantas menggantikan dirinya.
Dua Andalan Barcelona
Dalam wawancara dengan TNT Sports, Rodri menyebut dua pemain Barcelona, Lamine Yamal dan Pedri, serta dua pemain PSG, Ousmane Dembele dan Vitinha.
"Ada preferensi untuk rekan setim saya, tapi kenyataannya PSG adalah tim terbaik musim ini, dan sulit untuk tidak memberikannya kepada salah satu pemain mereka. Secara simpati, saya ingin Lamine atau Pedri yang menang, tapi berdasarkan prestasi olahraga, mungkin antara Ousmane atau Vitinha," ujar Rodri.
Dembele saat ini menjadi favorit utama, meski sebelumnya belum pernah masuk nominasi Ballon d'Or.
Catatan 51 kontribusi gol dalam 53 pertandingan yang mengantarkan PSG meraih treble musim lalu membuat peluangnya terbuka lebar.
Dua Bintang PSG
Vitinha, meski tak sesubur Dembele secara statistik, dianggap sangat penting bagi sukses PSG, ditambah trofi UEFA Nations League bersama Portugal yang mendukung kansnya.
Sebaliknya, Yamal dan Pedri menghadapi jalan terjal. Meski Barcelona mendominasi kompetisi domestik, kegagalan di Liga Champions bisa mengurangi peluang mereka menjadi pemain Spanyol ketiga yang meraih Ballon d'Or.
Arti Ballon d'Or
Dalam kesempatan yang sama, Rodri juga bicara soal arti Ballon d'Or baginya. Ia menegaskan penghargaan itu tidak banyak berarti setelah dirinya harus menepi karena cedera berat.
"Cedera jauh lebih signifikan daripada Ballon d'Or," kata Rodri.
"Itu memang seperti udara segar di tengah masa sulit. Saya senang mendapat pengakuan, tapi penghargaan itu tidak ada gunanya bagi saya. Saya tetap ingin jadi pemain yang sama. Yang terpenting adalah bisa melewati proses ini secara mental, kembali ke level terbaik, dan menikmati sepak bola lagi. Itu satu-satunya tujuan saya," imbuh pemain berusia 29 tahun ini.
(Fadillah Setiawan)
Sumber: Give Me Sport