7 Pemenang Ballon d'Or yang Paling Memicu Perdebatan, Bahkan Ada Nama Messi dan Ronaldo

Sepanjang sejarah Ballon d'Or ada beberapa edisi yang diwarnai kontroversi pemenang. Inilah tujuh di antaranya.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 13 Oktober 2025, 17:00 WIB
Keduanya selalu bersaing meraih gelar untuk tim maupun gelar individu. Keduanya sama-sama koleksi banyak gelar Ballon D'Or yang menjadi bukti Ronaldo dan Messi memang mumpuni. Sebagai rival lebih dari sedekade, Messi dan Ronaldo selalu dikait-kaitkan jadi pesepak bola terbaik di dunia. (AFP/Ben Stansall)

Bola.com, Jakarta - Ballon d'Or adalah penghargaan individu kasta tertinggi di sepak bola. Setiap tahun, penghargaan ini diberikan kepada pemain terbaik di dunia dengan pencapaian gemilang, punya karisma, dan bertalenta istimewa. 

Pada 2025, trofi Ballon d'Or jatuh ke dekapan pemain Paris Saint-Germain dan Timnas Prancis, Ousmane Dembele. Dia mencatatkan 53 pertandingan, dengan torehan 35 gol dan enam assist, pada musim lalu yang gemilang yang mencapai puncaknya dengan trofi Liga Champions. 

Advertisement

Kemenangan Dembele sesuai prediksi semua orang. Tak ada kontroversi yang tercipta karena pemain PSG tersebut memang paling digadang-gadang menjadi pemenang. 

Namun, sepanjang sejarah Ballon d'Or ada beberapa edisi yang diwarnai kontroversi pemenang. Inilah tujuh di antaranya. 

 


1996: Sammer Kejutkan Ronaldo Nazario

Libero Timnas Jerman, Matthias Sammer, berduel dengan bintang Timnas Italia, Gianfranco Zola, dalam ajang Euro 1996. (MAURIZIO BRAMBATTI / AFP)

Keberhasilan Jerman menjuarai Euro 1996 dan Ballon d'Or menjadi milik Matthias Sammer. Namun, Ronaldo "The Phenomenon" tampil eksplosif sepanjang musim ini dan banyak yang memfavoritkannya sebagai calon pemenang. 

Kemenangan Sammer dengan hanya keunggulan satu poin, menjadi bahan perdebatan selama berbulan-bulan. 

 


2001: Owen Kontra Totti dan Kahn

Michael Owen menandatangani replika trofi Ballon d'Or milik seorang penggemar di Jakarta, Sabtu (20/8/2022). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Michael Owen mengangkat Ballon d'Or berkat kesuksesannya di Piala UEFA, Piala Super Eropa, dan piala domestik Inggris. Namun, ia tidak menjuarai Liga Inggris maupun Liga Champions.

Oliver Kahn, pahlawan di final melawan Valencia, dan Francesco Totti, tokoh penting Italia di Piala Eropa, terpinggirkan.

 

 


2003: Nedved dan Ketidakadilan untuk Maldini

Pavel Nedved meraih Ballon d'Or satu musim sebelum Shevchenko. Pemain berkebangsaan Republik Ceska ini berhasil antar Juventus meraih gelar juara Serie A pada musim 2002/2003. Ia tercatat membukukan 14 gol dan 17 assist dalam 46 laga di semua pertandingannya. (Foto: AFP/Michal Svacek)

Pavel Nedved merebut trofi Ballon d'Or 2003, mengalahkan Thierry Henry dan meninggalkan Paolo Maldini di peringkat ketiga. 

Maldini memenangi Liga Champions, Coppa Italia, dan Super Cup. Dia punya segalanya untuk menang, tetapi juri malah memilih Nedved sebagai pemenang Ballon d'Or. 

 

 


2005: Ronaldinho dan Bayang-bayang Gerrard

Ronaldinho - Gelandang asal Brasil ini sukses dua kali menjadi yang terbaik di dunia. Mantan bintang Barcelona itu meraihnya pada tahun 2004 dan 2005. (AFP/Lluis Gene)

Ronaldinho menyuguhkan musim yang penuh magic dan menguasai dunia dengan penampilan berkelasnya. Namun, comeback sensasional Liverpool di Istanbul yang dipimpin Steven Gerrard membuat banyak orang menilai sang pemain Inggris itu layak finis setidaknya di peringkat kedua, bukan ketiga. 

 


2010: Messi Kalahkan Sneijder

Lionel Messi. Pemain sayap Argentina berusia 34 tahun yang musim ini menjalani lembaran baru bersama PSG setelah 17 musim menjadi bagian Barcelona ini menjadi top skor di Eropa sebanyak 4 kali. Pada 2010 ia mencetak total 60 gol, 2012 (91 gol), 2016 (59 gol) dan 2018 (51 gol). (AFP/Josep Lago)

Inter Milan menyabet treble pada tahun itu, saat Wesley Sneijder menjadi jantung permainan tim dan Diego Milito sebagai motor penggerak. 

Namun, sekali lagi trofi Ballon d'Or dimenangi Messi. Keputusan itu membuat fans Inter marah, bahkan presiden Inter Milan Massimo Moratti uga murka. Mereka yakin Sneijder lebih layak meraihnya. 

 

 


2014: Ronaldo Kontra Neuer

Cristiano Ronaldo meraih penghargaan FIFA Ballon d'Or 2014. (AFP/Fabrice Coffrini)

Cristiano Ronaldo mengulang kesuksesan tahun berikutnya berkat "Decima" Real Madrid. Namun, hanya beberapa bulan kemudian, Jerman menjuarai Piala Dunia dengan kemenangan sensasional 7-1 atas Brasil, dan Manuel Neuer melakoni turnamen yang luar biasa.

Anggapan bahwa seorang penjaga gawang tidak akan pernah bisa memenangkan penghargaan ini kembali terjadi. 

 


2021: Messi Mengungguli Lewandowski

Penghargaan Ballon d'Or 2021 akhirnya dimenangakan oleh Lionel Messi, mengungguli jumlah suara Robert Lewandowski dan Jorginho. Sedangkan Ballon d'Or untuk kategori pesepak bola puteri diemanangkan oleh Alexia Putellas. (AP/Christophe Ena)

Sepuluh tahun berselang, ada kontroversi baru. Messi mengangkat trofi Ballon d'Or untuk kali ketujuh, namun Robert Lewandowski yang menikmati musim sensasional di Bundesliga tak dapat apa-apa. 

Banyak orang juga meyakini Lewandowski juga dirugikan atas pembatalan edisi 2020, karena ia dianggap layak jadi pemenang. 

Sumber: Planet Football

 

Berita Terkait