Menkeu Purbaya Soroti Subsidi BBM dan LPG 3 Kg, Anggaran Sudah Terserap Rp218 Triliun

Menkeu Purbaya Yudi Sadewa mencermati subsidi BBM dan LPG 3 kg, habiskan uang negara Rp218 Triliun.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 01 Oktober 2025, 06:20 WIB
Saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kebijakan efisiensi anggaran internal akan terus berlanjut di 2026. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bola.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menyoroti realisasi anggaran subsidi untuk beberapa komoditas penting, termasuk bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 Kg, yang hingga 31 Agustus 2025 telah mencapai Rp218 triliun.

Menurut Purbaya, besarnya penyerapan subsidi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dari fluktuasi nilai tukar Rupiah hingga lonjakan konsumsi BBM bersubsidi.

Advertisement

"Hingga 31 Agustus 2025, realisasi subsidi dan kompensasi mencapai sekitar Rp218 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), depresiasi nilai tukar, dan pertumbuhan volume konsumsi barang bersubsidi," ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (30-9-2025).

 


Konsumsi Barang Bersubsidi Terus Naik

Ilustrasi subsidi BBM. (Sumber foto: Pexels.com).

Data yang diungkap Purbaya menunjukkan tren peningkatan penggunaan barang bersubsidi dibanding periode sama tahun lalu.

Konsumsi BBM tercatat naik 3,5 persen, LPG 3 kg meningkat 3,6 persen, pelanggan listrik bersubsidi bertambah 3,8 persen, dan pupuk mengalami lonjakan tertinggi, yakni 12,1 persen.

"Subsidi tetap menjadi instrumen penting untuk menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat. Namun, peningkatan volume konsumsi ini perlu diperhatikan agar penyaluran subsidi lebih terkendali dan tepat sasaran," lanjut Purbaya.

 


Hingga 43,7 Persen dari Pagu 2025

Jumlah transaksi tertinggi tabung gas melon terjadi pada 31 Juli 2023, dengan kisaran transaksi 1,2 juta tabung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi anggaran, pagu subsidi dan kompensasi pemerintah tahun 2025 mencapai Rp498,8 triliun. Dengan realisasi Rp218 triliun hingga akhir Agustus, berarti baru terserap sekitar 43,7 persen dari pagu.

Meski begitu, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan total belanja subsidi pemerintah pada 2024, yang mencapai Rp434,3 triliun untuk periode yang sama.

Purbaya menekankan bahwa penyaluran subsidi sejauh ini berjalan sesuai target, tetapi pengawasan dan evaluasi tetap penting untuk meningkatkan efektivitas di masa mendatang.

"Realisasi per 31 Agustus 2025 ini menunjukkan penyaluran subsidi berjalan sesuai target anggaran. Pengawasan dan evaluasi tetap diperlukan agar efektivitas subsidi ke depan lebih optimal," ucapnya.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait