Sambil Pincang-pincang, Marcus Thuram Terima Trofi Pemain Terbaik Saat Inter Milan Kalahkan Slavia Praha di Liga Champions

Sembari berjalan terpincang-pincang, striker Inter Milan, Marcus Thuram meraih trofi pemain terbaik ketika I Nerazzurri mengalahkan Slavia Praha 3-0 pada matchday kedua League Phase Liga Champions 2025/2026 hari Rabu (01/10/2025) dini hari WIB.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 01 Oktober 2025, 11:45 WIB
Marcus Thuram dengan trofi pemain terbaik pada laga Inter Milan versus Slavia Praha di ajang Liga Champions 2025/2026. (Stefano RELLANDINI / AFP)

Bola.com, Jakarta - Sembari berjalan terpincang-pincang, striker Inter Milan, Marcus Thuram meraih trofi pemain terbaik ketika I Nerazzurri mengalahkan Slavia Praha 3-0 pada matchday kedua League Phase Liga Champions 2025/2026 hari Rabu (01/10/2025) dini hari WIB. 

Pada laga ini, Marcus Thuram memang tidak mencetak gol. Tiga gol Inter Milan dipersembahkan melalui brace Lautaro Martinez dan sebiji gol Denzel Dumfries. 

Advertisement

Marcus Thuram menerima penghargaan pemain terbaik lewat dribel, kecepatan, serta sebuah assist untuk gol Denzel Dumfries. 

Namun pertanyaan mengemuka, karena berjalan terpincang-pincang, apakah sosok Marcus Thuram mengalami cedera? “Saya pikir itu hal kecil, tidak ada yang serius,” katanya kepada Sky Sport Italia setelah pertandingan usai.

Meski Slavia Praha bukan tim unggulan, menurut Thuram, skuad Inter Milan telah memperlihatkan sikap tepat di laga ajang seperti Liga Champions. 

"Liga Champions selalu sulit, bisa ada kejutan dari tim mana pun, jadi kami harus serius dan memainkan pertandingan sesuai rencana,” ujarnya.


Komentar Chivu

Mengenai Marcus Thuram, yang terlihat pincang setelah pertandingan melawan Slavia Prah, pelatih Inter Milan Cristian Chivu meyakinkan: "Dia bilang itu kram. Kami akan melakukan beberapa tes dan semoga tidak serius."

Layaknya Marcus Thuram, Chivu turut mengatakan Inter Milan tetap menganggap laga kontra Slavia Praha penting, sehingga bisa tampil baik. 

"Kami memperlakukan laga ini dengan serius dan penting, dan para pemain menunjukkan itu melalui sikap serta perilaku mereka," Chivu menuturkan. 

"Saat kalah tentu tidak menyenangkan, sementara saat menang seringkali ada euforia berlebihan. Harus ada keseimbangan,” ujarnya.

Sumber: Football Italia