Soal Desakan Sanksi untuk Israel, Gianni Infantino: FIFA Tak Bisa Selesaikan Masalah Geopolitik

Presiden FIFA Gianni Infantino akhirnya buka suara soal meningkatnya tekanan untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 03 Oktober 2025, 13:45 WIB
Gianni Infantino, Presiden FIFA, melambaikan tangan kepada penonton sebelum pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025 antara CR Flamengo dan FC Bayern München di Hard Rock Stadium pada 29 Juni 2025 di Miami Gardens, Florida. (Michael Reaves/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Presiden FIFA Gianni Infantino akhirnya buka suara soal meningkatnya tekanan untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel. Namun, dia beralasan FIFA tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik.

Dalam beberapa waktu terakhir, desakan agar FIFA dan UEFA mengambil tindakan tegas terhadap Israel terus menguat. Israel dinilai pantas disanksi, termasuk desakan agar dicoret dari Piala Dunia 2026 dan kompetisi sepak Bola Eropa.  

Advertisement

Komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan lalu menyimpulkan Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Namun, partisipasi Israel dalam sepak bola tidak dimasukkan sebagai agenda resmi dalam rapat dewan FIFA yang diadakan pada Kamis (2/10/2025).

Infantino kemudian menyinggung masalah tersebut dalam pidato pembukaannya di kantor pusat FIFA di Zurich.

"Pikiran kami bersama mereka yang menderita dalam berbagai konflik yang terjadi di seluruh dunia saat ini, dan pesan terpenting yang dapat disampaikan sepak bola saat ini adalah perdamaian dan persatuan," kata pria Italia berusia 55 tahun tersebut, seperti dikutip dari BBC

"FIFA tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik, tetapi dapat dan harus mempromosikan sepak bola di seluruh dunia dengan memanfaatkan nilai-nilai pemersatu, pendidikan, budaya, dan kemanusiaannya," imbuhnya. 

 


Infatino Bertemu Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Bola.com/Dok.FIFA).

Infantino mengaku telah bertemu dengan presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) Jibril Rajoub pada Kamis.

"Saya memuji Presiden Rajoub dan PFA atas ketangguhan mereka saat ini dan saya menegaskan kembali komitmen FIFA untuk menggunakan kekuatan sepak bola guna menyatukan masyarakat di dunia yang terpecah belah," tulis Infantino dalam unggahan Instagramnya. 

Saat ini, Timnas Israel berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Eropa untuk Piala Dunia 2026, sementara klub Israel Maccabi Tel Aviv bermain di Liga Europa.

Amnesty International telah mendesak FIFA, yang menyelenggarakan Piala Dunia, dan UEFA, yang menyelenggarakan kompetisi Eropa, untuk menangguhkan Asosiasi Sepak Bola Israel dari turnamen mereka.

Wakil presiden FIFA Victor Montagliani mengatakan bahwa UEFA harus mengambil keputusan tersebut.

"Pertama dan terpenting, Israel adalah anggota UEFA, sama seperti saya harus berurusan dengan anggota wilayah saya untuk alasan apa pun. Mereka harus berurusan dengan itu," katanya.

 

 

 


Sikap Donald Trump

Presiden Donald Trump saat berbicara kepada para wartawan di Ruang James Brady Press Briefing di Gedung Putih, Washington, DC pada Senin (11/8/2025). (Dok. AP/Alex Brandon)

Israel berada di peringkat ketiga fase grup kualifikasi Piala Dunia 2026, yang diselenggarakan oleh UEFA. Mereka enam poin di belakang pemimpin klasemen, Norwegia.

Tim teratas dari setiap grup lolos otomatis ke turnamen tersebut, sementara runner-up akan bermain di babak play-off.

Piala Dunia 2026 diselenggarakan bersama oleh AS, Meksiko, dan Kanada.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk melawan segala upaya yang menghalangi partisipasi Israel.

Laporan PBB menyatakan terdapat alasan yang masuk akal untuk menyimpulkan bahwa empat dari lima tindakan genosida yang didefinisikan dalam hukum internasional telah dilakukan oleh Israel di Gaza sejak dimulainya perang pada 2023.

Sebuah panel pakar hak asasi manusia di PBB kemudian meminta FIFA dan UEFA untuk menangguhkan Timnas Israel dari sepak bola internasional. "Olahraga harus menolak persepsi bahwa semuanya berjalan seperti biasa."

Israel secara konsisten membantah bahwa tindakan mereka di Gaza merupakan genosida. Israel mengatakan tindakan tersebut dibenarkan sebagai cara membela diri. 

Sumber: BBC

Berita Terkait