Donald Trump Tak Bisa Sepihak Ubah Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

Bisa atau tidak? Ini penjelasan FIFA soal ancaman Donald Trump memindahkan pertandingan Piala Dunia 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 07 Oktober 2025, 12:30 WIB
Presiden FIFA, Gianni Infantino, berbicara tentang Piala Dunia 2026 bersama Presiden AS, Donald Trump, dan Wakil Presiden, JD Vance, di Ruang Oval Gedung Putih pada 22 Agustus 2025 di Washington, DC. Trump mengumumkan bahwa pengundian Piala Dunia FIFA 2026 akan berlangsung di Kennedy Center. (Chip Somodevilla/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 2026 digadang-gadang menjadi satu di antara ajang olahraga terbesar yang pernah digelar di Amerika Serikat. Turnamen bergengsi ini akan berlangsung mulai 11 Juni hingga 19 Juli 2026, melibatkan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko sebagai tuan rumah bersama.

Menjelang turnamen tersebut, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sempat menimbulkan kehebohan dengan pernyataannya terkait kemungkinan memindahkan sejumlah laga dari satu kota ke kota lain.

Advertisement

Trump, yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, terutama setelah keduanya bekerja sama dalam penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025 di AS,  mengancam akan menggunakan isu keamanan sebagai alasan untuk melakukan perubahan lokasi pertandingan.

Namun, keinginan tersebut rupanya tak semudah yang dibayangkan. FIFA menegaskan bahwa keputusan mengenai lokasi pertandingan sepenuhnya berada di bawah kewenangannya, bukan pemerintah AS.


Trump Ancam Pindahkan Pertandingan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Ruang Oval, Gedung Putih, pada 19 September 2025. (Dok. AP/Alex Brandon)

Dalam konferensi pada akhir September lalu, Trump mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan pemindahan sejumlah pertandingan dari kota yang menurutnya tidak aman bagi pengunjung.

"Kalau saya rasa tidak aman, kami akan memindahkannya dari kota itu," ujar Trump, sambil menyinggung isu kejahatan di Illinois yang ia salahkan pada gubernur negara bagian tersebut.

Trump juga menyebutkan kemungkinan langkah serupa untuk Olimpiade Los Angeles 2028.

"Setiap kota yang kami anggap sedikit saja berbahaya untuk Piala Dunia atau Olimpiade, kami tidak akan izinkan. Kami bisa memindahkannya. Tapi, saya harap itu tidak perlu terjadi," tambahnya.


FIFA: Itu Bukan Kewenangan Presiden AS

(Dari kiri) Presiden Sepak Bola Kanada, Nick Bontis, Presiden Federasi Sepak Bola Meksiko, Yon de Luisa Plazas, Presiden Sepak Bola AS, Cindy Parlow Cone, Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Presiden CONCACAF, Victor Montagliani, berpose dengan trofi Piala Dunia dalam sebuah acara di New York setelah pengumuman Piala Dunia 2026, pada 16 Juni 2022. (Yuki IWAMURA / AFP)

Tak lama setelah pernyataan tersebut, FIFA langsung merespons. Melalui Wakil Presiden FIFA, Victor Montagliani, badan sepak bola dunia itu menegaskan bahwa pemerintah AS tidak memiliki hak untuk mengubah lokasi pertandingan yang sudah ditetapkan.

"Ini adalah turnamen FIFA, di bawah yurisdiksi FIFA, dan semua keputusan ada di tangan FIFA," kata Montagliani kepada wartawan saat menghadiri konferensi bisnis olahraga di London.

Montagliani, yang juga menjabat sebagai Presiden CONCACAF (konfederasi sepak bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia) terlibat langsung dalam perencanaan logistik Piala Dunia 2026.

"Dengan segala hormat kepada para pemimpin dunia saat ini, sepak bola lebih besar dari mereka semua. Sepak bola akan bertahan melewati rezim, pemerintahan, dan slogan mereka. Itulah keindahan olahraga ini, lebih besar dari individu maupun negara mana pun," tegasnya.

Menurut laporan ESPN, setiap kota tuan rumah telah menandatangani kontrak resmi dengan FIFA. Artinya, memindahkan pertandingan akan menjadi persoalan hukum dan logistik yang amat rumit.


Pemerintah AS Tak Punya Kuasa

Ilustrasi FIFA. (AFP/Sebastien Bozon)

Seperti dijelaskan Montagliani, seluruh aspek penyelenggaraan Piala Dunia merupakan tanggung jawab FIFA.

Itulah mengapa, meski Presiden AS menginginkan perubahan, hal itu tidak bisa dilakukan secara sepihak mengingat adanya perjanjian resmi antara FIFA dan masing-masing kota tuan rumah.

Perjanjian tersebut bersifat mengikat secara hukum setelah disetujui oleh semua pihak.

Proses penunjukan tuan rumah dilakukan melalui pengajuan proposal resmi kepada FIFA, yang kemudian dinilai dan dibahas secara langsung sebelum disahkan pada Kongres FIFA.


Daftar Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2026

Trofi Piala Dunia FIFA dipajang menjelang pengundian kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di markas besar FIFA di Zurich, pada 13 Desember 2024. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Dari total 16 kota yang dipilih sebagai tuan rumah, 12 di antaranya berada di Amerika Serikat, sementara sisanya tersebar di Kanada dan Meksiko.

Amerika Serikat

  • MetLife Stadium (East Rutherford, New Jersey)
  • AT&T Stadium (Arlington, Texas)
  • NRG Stadium (Houston, Texas)
  • Mercedes-Benz Stadium (Atlanta, Georgia)
  • SoFi Stadium (Inglewood, California)
  • Lumen Field (Seattle, Washington)
  • Levi's Stadium (Santa Clara, California)
  • Lincoln Financial Field (Philadelphia, Pennsylvania)
  • Hard Rock Stadium (Miami, Florida)
  • Gillette Stadium (Foxborough, Massachusetts)

Kanada dan Meksiko

  • Estadio Azteca (Mexico City, Meksiko)
  • Estadio BBVA (Guadalupe, Meksiko)
  • BC Place (Vancouver, Kanada)
  • BMO Field (Toronto, Kanada)

Apakah FIFA Pernah Pindahkan Lokasi Laga Sebelumnya?

Ilustrasi trofi piala dunia (AFP)

Sejarah mencatat, FIFA memang pernah memindahkan lokasi pertandingan, tetapi semata-mata karena alasan teknis dan bukan keputusan politik.

Pada Piala Dunia 1962 di Cile, misalnya, jadwal dan lokasi pertandingan harus diubah total akibat gempa Valdivia yang terjadi dua tahun sebelumnya, gempa terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah.

Beberapa stadion rusak parah sehingga FIFA akhirnya hanya menggunakan empat lokasi pertandingan.

Contoh lainnya terjadi pada Piala Dunia 1966 di Inggris, ketika laga Uruguay kontra Prancis dipindahkan dari Stadion Wembley ke White City Stadium karena pemilik Wembley menolak membatalkan lomba anjing greyhound yang sudah dijadwalkan pada hari yang sama.

Sementara pada Italia 1990, Timnas Inggris secara khusus meminta agar seluruh pertandingan penyisihan grupnya digelar di Pulau Sardinia.

Permintaan itu disetujui karena kekhawatiran akan potensi kerusuhan suporter Inggris di daratan utama Italia.

 

Sumber: Sporting News

Berita Terkait