Pemain Terbaik Inggris Tak Masuk Skuad! Tuchel Bikin Kejutan dengan Coret Jude Bellingham

Jude Bellingham baru saja menerima penghargaan Pemain Terbaik Inggris 2024/2025 pada Rabu lalu. Namun tak sampai dua hari berselang, pelatih Thomas Tuchel justru memutuskan mencoretnya dari skuad Timnas Inggris.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 08 Oktober 2025, 09:15 WIB
Tampil di depan pendukung sendiri, Timnas Inggris kalah 1-2 dari Yunani. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Jude Bellingham baru saja menerima penghargaan Pemain Terbaik Inggris 2024/2025 pada Rabu lalu. Namun tak sampai dua hari berselang, pelatih Thomas Tuchel justru memutuskan mencoretnya dari skuad Timnas Inggris.

Tuchel berdalih keputusan itu diambil karena minimnya menit bermain Bellingham di Real Madrid usai menjalani operasi bahu pada musim panas. Gelandang 22 tahun itu baru menjadi starter sekali dari empat penampilan musim ini dan belum pernah bermain penuh 90 menit. Meski begitu, alasan tersebut diyakini tidak sepenuhnya menjelaskan situasi sebenarnya.

Advertisement

Pelatih asal Jerman itu sudah beberapa kali menyoroti sedikitnya waktu yang ia miliki untuk membangun kekompakan tim menjelang Piala Dunia 2026. Ia menganggap kebersamaan skuad pada pemusatan latihan September lalu sebagai yang terbaik sejauh masa kepemimpinannya. Buktinya terlihat lewat kemenangan telak 5-0 atas Serbia pada laga kualifikasi di Beograd.

Karena itulah, Tuchel memilih mempertahankan hampir seluruh pemain dari skuad bulan September untuk agenda Oktober. Satu-satunya perubahan adalah memanggil Bukayo Saka menggantikan Noni Madueke yang cedera, serta memasukkan Jarell Quansah dan Ruben Loftus-Cheek sejak awal. Menariknya, Saka sendiri belum pernah bermain penuh untuk Arsenal sejak awal musim.

“Semangat tim adalah kunci utama,” ujar Tuchel. “Kami ingin lolos lebih dulu, dan kami ingin membangun sesuatu yang istimewa. Saya percaya para fans bisa merasakan bahwa tim ini bermain dengan cinta dan pengorbanan satu sama lain. Itu terlihat jelas saat melawan Serbia, dan untuk menjaga hal itu, kami tidak ingin ambil risiko.”

 


Risiko

Pemain Timnas Inggris, Jude Bellingham, tampak kecewa dengan kekalahan dari Yunani dalam duel lanjutan Grup F UEFA Nations League B 2024/2025. (John Walton/PA via AP)

Namun keputusan “tanpa risiko” itu justru mengorbankan pemain terbaik Inggris tahun ini. Langkah tersebut menimbulkan pertanyaan besar, apakah ada faktor lain di balik pencoretan Bellingham.

Ketika ditanya apakah Inggris bisa menjadi juara dunia tanpa Bellingham, Tuchel menanggapi dengan tenang. “Apakah kami lebih kuat dengan Jude? Ya. Apakah dia salah satu gelandang terbaik dunia? Juga ya. Tapi bagaimana jika dia cedera sebelum Piala Dunia? Apakah kami akan membatalkan keberangkatan? Ini olahraga tim, kami tidak boleh bergantung pada satu pemain.”

Data memperlihatkan Inggris meraih 26 kemenangan dari 42 laga dengan Bellingham, namun tanpa dirinya rekor itu justru membaik dengan 13 kemenangan, enam imbang, dan hanya sekali kalah. Meski demikian, tidak ada yang meragukan kemampuan Bellingham untuk mengubah arah pertandingan seorang diri.

Dalam skema 4-2-3-1 andalan Tuchel, Morgan Rogers tampil impresif saat Inggris melawan Serbia dan kemungkinan kembali dipercaya saat menjamu Wales. Alternatif lainnya ada Morgan Gibbs-White dan Loftus-Cheek, meski absennya Phil Foden cukup mengejutkan. “Alasan Bellingham dicoret adalah kebugaran, tapi Foden juga tidak dipanggil,” tulis ESPN dalam laporannya.

 


Tidak Ada Masalah Pribadi

Pemain Real Madrid, Jude Bellingham mreayakan golnya ke gawang Osasuna pada laga lanjutan Liga Spanyol 2024/2025 di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Sabtu (09/11/2024) WIB. (AFP/Oscar Del Pozo)

Kejutan lain datang dari absennya Cole Palmer akibat cedera pangkal paha. Padahal, pemain Chelsea itu sedang dalam performa menanjak dan mencetak gol di final Euro 2024, laga terakhir di era Gareth Southgate.

Tuchel kabarnya juga sempat mempertimbangkan memainkan Bellingham berduet dengan Harry Kane dalam formasi 4-4-2, karena Inggris kekurangan gelandang bertahan murni. Performa Elliot Anderson yang impresif disebut bisa menjadi solusi untuk masalah itu.

Namun akar persoalan diyakini berkaitan dengan dinamika ruang ganti. Tuchel menilai suasana skuad pada kamp bulan September sangat positif, seolah menyinggung bahwa mereka yang absen saat itu, termasuk Bellingham, tidak terlibat dalam atmosfer tersebut.

Anthony Gordon mendukung pernyataan itu. “Kamp bulan lalu adalah yang terbaik yang pernah saya ikuti. Suasananya sangat positif, semua orang bahagia, dan di lapangan semuanya berjalan sempurna,” katanya. Quansah pun menambahkan, “Ketika kami tampil bagus, hal itu menciptakan energi positif dan memperkuat chemistry tim.”

Tuchel menegaskan tidak ada masalah pribadi dengan Bellingham, Foden, maupun Jack Grealish. Meski begitu, sumber ESPN menyebut hubungan antar-pemain sempat menegang selama Euro 2024. Salah satunya terjadi ketika Bellingham tertangkap kamera sedang berteriak ke arah Gareth Southgate di final melawan Spanyol.

 


Tidak Ada Pemain yang Kebal

Gelandang Inggris #10, Jude Bellingham, merayakan gol kedua bagi timnya dalam pertandingan persahabatan internasional antara Inggris dan Senegal di stadion City Ground, Nottingham, pada 10 Juni 2025. Gol tersebut dianulir karena terjadi handball. (Paul ELLIS/AFP)

Situasi makin rumit setelah Tuchel sempat mengomentari sikap Bellingham dalam wawancara radio bulan Juni. “Kalau dia tersenyum, semua orang terpikat. Tapi terkadang amarahnya keluar dengan cara yang bisa membuat orang menjauh,” ujarnya. Meski kemudian meminta maaf, Tuchel kini justru menegaskan sikapnya lewat keputusan mencoret sang bintang.

Mantan pemain Inggris, Gary Neville, menilai langkah Tuchel adalah sinyal tegas untuk para pemain. “Tuchel ingin menunjukkan bahwa dia tidak takut mengambil keputusan besar. Pesannya jelas: tak ada pemain yang kebal,” kata Neville.

Kini, giliran Bellingham yang harus membuktikan dirinya. Ia tampil sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 3-1 Real Madrid atas Villarreal sebelum jeda internasional, meski performanya belum maksimal. Jeda dua pekan ini akan menjadi momen penting untuk memulihkan kondisi jelang laga melawan Juventus di Liga Champions dan El Clásico kontra Barcelona pada 26 Oktober.

Anthony Gordon menutup dengan nada optimistis. “Kamu langsung merasa ada yang hilang kalau Jude tidak ada,” ujarnya. “Tapi mungkin ini baik baginya — dia butuh istirahat. Jika dia kembali fit dan bermain reguler untuk Madrid, saya yakin tempatnya di tim nasional akan kembali.”

Berita Terkait