David Trezeguet Masih Tersiksa oleh Kekalahan Juventus dari Milan di Final Liga Champions 2003

Legenda Juventus, David Trezeguet, mengungkap luka lama. Final Liga Champions Juventus vs Milan 2003 masih terasa menyakitkan buatnya.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 11 Oktober 2025, 13:45 WIB
Juventus - Kolase David Trezeguet (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Bola.com, Jakarta - Legenda Juventus, David Trezeguet, mengenang satu di antara momen paling menyakitkan sepanjang kariernya saat berbicara dalam acara Festival dello Sport di Trento.

Ia menuturkan kembali kekalahan di final Liga Champions 2003 melawan AC Milan, laga yang hingga kini masih menyisakan penyesalan mendalam bagi dirinya.

Advertisement

Final sesama tim Italia yang digelar di Old Trafford itu berakhir tanpa gol hingga waktu normal dan tambahan waktu, sebelum Milan memastikan kemenangan lewat adu penalti dengan skor 3-2.


Yakin Menang, tapi...

David Trezeguet, Legenda FIFA, menghadiri Karpet Emas pada pertandingan Final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea FC dan Paris Saint-Germain di Stadion MetLife pada 13 Juli 2025 di East Rutherford, New Jersey. (Michael Loccisano/Getty Images via AFP)

Hasil itu membawa tim besutan Carlo Ancelotti meraih satu di antara gelar Eropa paling bersejarah, setelah menyingkirkan Inter di semifinal dan menumbangkan Juventus di partai puncak.

"Juventus datang ke laga itu dengan keyakinan bahwa kami harus menang, bahwa tidak ada hasil lain yang bisa diterima. Secara moral, kami dalam kondisi lebih baik daripada Milan, tapi pertandingan itu sendiri tidak indah. Yang terpenting adalah menang, dan kami gagal melakukannya. Itu penyesalan terbesar dalam karier saya," ujar Trezeguet, dikutip dari MilanNews24.

Kekecewaan Lain Trezeguet

David Trezeguet - Ketika rekan senegaranya Lilian Thuram dan Patrick Viera memilih keluar, stiker Prancis ini memutuskan untuk tetap bersama Juventus. (AFP/Paco Serinelli)

Mantan penyerang Timnas Prancis itu juga mengaku kecewa karena tak pernah lagi merasakan final Liga Champions, meski Juventus sempat mendatangkan banyak pemain bintang setelah kekalahan tersebut.

"Melihat para pemain hebat yang datang pada tahun-tahun berikutnya, saya pikir kami akan kembali ke final. Tapi, itu tak pernah terjadi. Boleh saya katakan, dari tahun 2000 hingga 2006, ada satu Juventus, dan dari 2006 sampai 2010, saya masih di sana, tapi itu sudah tim yang berbeda. Di dalam hati saya tahu, tim itu tak lagi punya kapasitas untuk mencapai trofi Liga Champions," ungkapnya.

Trezeguet membela Juventus selama satu dekade, dari 2000 hingga 2010, dengan catatan 320 penampilan dan 171 gol di semua kompetisi.

Namanya dikenang sebagai satu di antara penyerang asing tersukses yang pernah berseragam Bianconeri.

 

Sumber: Football Italia