Bola.com, Manchester - Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee lebih sering duduk di bangku cadangan di Manchester United. Enggan terus menerus menjadi ban serep di MU, kedua pemain tersebut dikabarkan ingin angkat kaki dari Old Trafford pada bursa transfer Januari 2026.
Menurut laporan ESPN, pembicaraan antara pihak Tim Setan Merah dan Mainoo serta Zirkzee akan digelar dalam waktu dekat. Kedua pemain tersebut sama-sama merasa tersisih dari skuad utama Manchester United, meski masih dianggap penting dalam tim.
Mainoo, yang baru berusia 20 tahun, kabarnya sempat meminta izin untuk dipinjamkan pada akhir bursa transfer musim panas lalu. Namun, permintaan itu ditolak manajemen MU.
Pada musim ini, gelandang muda tersebut belum sekalipun menjadi starter di Premier League dan baru tampil selama 113 menit dari lima pertandingan.
Padahal, Mainoo sempat menjadi satu di antara pilar penting di Timnas Inggris saat tampil di final Euro 2024 melawan Spanyol. Kini, dia mulai khawatir tak akan masuk rencana Thomas Tuchel untuk Piala Dunia 2026 jika terus menjadi penghangat bangku cadangan di MU.
Diincar Napoli
Napoli dikabarkan masih memantau situasinya dengan serius setelah sempat mengajukan minat pada Agustus lalu. Selain itu, beberapa klub Premier League dan Bundesliga juga siap menampung jika Mainoo benar-benar ingin hengkang.
Nasib serupa dialami Joshua Zirkzee. Striker asal Belanda itu baru tampil tiga kali di Premier League dengan total waktu hanya 74 menit, tanpa satu pun kesempatan menjadi starter.
Zirkzee sadar jika ingin masuk daftar pemain Timnas Belanda untuk Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, dia butuh menit bermain yang lebih banyak.
Rumor yang beredar menyebutkan sang pemain bisa kembali ke Serie A, kompetisi yang sempat membesarkan namanya bersama Bologna sebelum pindah ke Manchester United.
Ruben Amorim Dilema
Meski keduanya tak banyak dimainkan, sumber internal MU menegaskan Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee tetap dianggap bagian penting dari skuad.
Namun, manajer Ruben Amorim disebut masih ragu untuk memberikan kepercayaan penuh karena ingin menjaga keseimbangan tim yang tengah beradaptasi dengan sistem barunya.
Jika situasi tak berubah hingga akhir tahun, pertemuan antara manajemen dan kedua pemain akan digelar untuk mencari solusi terbaik sebelum jendela transfer Januari dibuka.