Enzo Maresca Turut Bersedih atas Nasib Postecoglou yang Dipecat Nottingham Forest

Enzo Maresca ikut prihatin setelah Ange Postecoglou dipecat Nottingham Forest usai kekalahan telak dari Chelsea.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Oktober 2025, 11:30 WIB
Asisten pelatih Chelsea asal Argentina, Willy Caballero, berjabat tangan dengan manajer Nottingham Forest asal Australia, Ange Postecoglou (kanan) setelah pertandingan Premier League antara Nottingham Forest dan Chelsea di The City Ground, Nottingham, Inggris tengah, pada 18 Oktober 2025. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Manajer Chelsea, Enzo Maresca, menyampaikan rasa simpatinya kepada Ange Postecoglou yang dipecat hanya beberapa menit setelah Nottingham Forest kalah 0-3 dari Chelsea di City Ground, Sabtu (18-10-2025).

Postecoglou resmi meninggalkan jabatannya setelah hanya 39 hari menangani Forest, tanpa sekalipun meraih kemenangan dari delapan laga yang dijalani.

Advertisement

Pemilik klub, Evangelos Marinakis, meninggalkan kursinya pada babak kedua saat Forest tertinggal 0-2, dan pemecatan Postecoglou diumumkan 19 menit usai pertandingan.

Kendati Forest sempat tampil menjanjikan di babak pertama, semua itu sirna dalam enam menit pertama babak kedua. Josh Acheampong membuka skor lewat sundulan untuk gol senior pertamanya, diikuti Pedro Neto yang membobol gawang Matz Sels melalui tendangan bebas.

Kekalahan makin parah ketika Reece James memaksimalkan sepak pojok untuk gol ketiga Chelsea.

Hasil ini membuat Forest menderita kekalahan keempat berturut-turut di semua kompetisi dan menandai berakhirnya era singkat Postecoglou sebagai manajer.


Empati Maresca

Manajer Nottingham Forest Ange Postecoglou tampak sangat kecewa pada laga di mana anak asuhnya dikalahkan Chelsea 0-3. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Maresca mengungkapkan empatinya terhadap mantan manajer Tottenham Hotspur itu dalam konferensi pers usai pertandingan.

"Saya tidak berbicara dengan Ange. Saya tidak melihatnya, tapi saya hanya ingin mengatakan saya merasa sangat menyesal untuknya," kata Maresca.

"Tapi, kami sering mengatakan ini adalah bisnis, di mana jika Anda tidak menang, konsekuensinya sama bagi semua orang. Jadi, saya benar-benar menyesal untuknya," imbuhnya.

Di sisi lain, Chelsea harus kehilangan Malo Gusto setelah diganjar kartu merah kedua akibat menjatuhkan Neco Williams. Ini menjadi kartu merah keempat tim musim ini. Meski demikian, Maresca menegaskan dirinya tidak khawatir soal disiplin timnya.

"Kami bisa lebih baik soal kartu merah, itu adalah kesalahan, terutama ketika sudah unggul 3-0 dan hanya punya satu kartu kuning sebelumnya. Kami bisa menghindarinya. Tapi, saya harus bilang, keinginan pemain untuk tidak kebobolan juga penting. Kartu kuning kedua Malo sebenarnya bisa dihindari, tapi itu menunjukkan mereka bermain untuk clean sheet," jelasnya.

"Ini bisa diperbaiki, tapi saya tidak khawatir. Keinginan pemain itu yang penting bagi saya," lanjutnya.


Nyaman di Bangku Cadangan

Bek Chelsea asal Inggris #34 Josh-Kofi Acheampong merayakan gol pertama tim dalam pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Chelsea di The City Ground, Nottingham, Inggris pada 18 Oktober 2025. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Maresca menjalani larangan satu laga di pinggir lapangan akibat pengusirannya saat merayakan gol kemenangan Chelsea melawan Liverpool sebelum jeda internasional.

Manajer berusia 45 tahun itu mengaku lebih nyaman berada di bangku cadangan, tetapi memuji respons timnya setelah turun minum.

"Rasanya sangat buruk berada di luar sana. Jujur, saya lebih suka di bangku cadangan. Pesan saya saat turun minum adalah, tanpa bola kami baik, dengan bola kami kurang baik. Kami bisa menghindari kesalahan ceroboh. Kami terlihat ceroboh dalam build-up dan itu tidak cukup bagus," ujarnya.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait