Militer Myanmar Tangkap Lebih dari 2.000 Orang dalam Penggerebekan Sindikat Penipuan Online di Perbatasan Thailand

Militer Myanmar menggerebek lokasi penipuan online, lebih dari 2.000 orang ditangkap.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 21 Oktober 2025, 18:20 WIB
Dalam foto yang dirilis oleh militer Myanmar pada 19 Oktober 2025, para tentara disebut melakukan penggerebekan di pusat penipuan daring KK Park yang berlokasi di Myawaddy, Negara Bagian Karen. (Dok. The Myanmar Military True News via Associated Press)

Bola.com, Jakarta - Militer Myanmar menutup sebuah jaringan penipuan daring berskala besar yang beroperasi di dekat perbatasan Thailand.

Menurut laporan media lokal, Senin (20-10-2025), penggerebekan itu berujung pada penangkapan lebih dari 2.000 orang dan penyitaan puluhan perangkat internet satelit Starlink, layanan milik SpaceX yang belum mengantongi izin beroperasi di negara tersebut.

Advertisement

Myanmar selama ini dikenal sebagai satu di antara pusat aktivitas penipuan siber internasional.

Para pelaku kerap menggunakan taktik manipulatif seperti menjalin hubungan asmara palsu atau menawarkan investasi fiktif untuk menipu korban di berbagai negara.

Banyak kompleks penipuan di kawasan itu merekrut warga asing dengan janji pekerjaan legal. Namun, sesampainya di lokasi, mereka malah ditahan dan dipaksa bekerja dalam jaringan kejahatan.

 


Bagian dari Kampanye Militer

Dalam foto yang dirilis oleh militer Myanmar pada 19 Oktober 2025, tampak para tentara berdiri di samping perangkat Starlink saat melakukan penyitaan di pusat penipuan daring KK Park di Myawaddy, Negara Bagian Karen. (Dok. The Myanmar Military True News via Associated Press)

Isu ini kembali mencuat pekan lalu setelah Amerika Serikat dan Inggris menjatuhkan sanksi terhadap tokoh-tokoh di balik jaringan penipuan besar yang bermarkas di Kamboja.

Satu di antara yang menjadi sorotan adalah pengusaha Chen Zhi, yang diduga berperan besar dalam mengendalikan operasi penipuan lintas negara. Ia kini menghadapi dakwaan penipuan dan pencucian uang di pengadilan federal New York.

Mengutip laporan surat kabar Myanmar Alinn, yang disiarkan Associated Press, penggerebekan terbaru dilakukan di kawasan KK Park, lokasi yang telah lama dicurigai menjadi sarang aktivitas penipuan daring.

Operasi ini merupakan bagian dari kampanye militer yang dimulai sejak awal September untuk menumpas kejahatan siber, perjudian ilegal, serta penipuan lintas batas.

Media tersebut juga mempublikasikan foto-foto yang memperlihatkan perangkat Starlink yang disita dan pasukan bersenjata yang terlibat dalam penggerebekan, meski waktu pengambilan gambar tidak disebutkan.

KK Park terletak di pinggiran Myawaddy, kota perdagangan utama di perbatasan Myanmar–Thailand, di Negara Bagian Kayin. Wilayah ini sebagian besar berada di luar kendali langsung pemerintah militer dan juga dipengaruhi oleh kelompok bersenjata etnis minoritas.

 


Keterlibatan Kelompok Karen Disangkal

Juru bicara militer, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, menuding pimpinan Uni Nasional Karen (KNU), kelompok bersenjata yang menentang junta militer, terlibat dalam operasi penipuan di KK Park.

Tuduhan itu didasarkan pada klaim bahwa sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan kelompok Karen menyewakan lahan untuk proyek tersebut. Namun, pihak KNU yang menjadi bagian dari gerakan perlawanan terhadap junta membantah keras tudingan itu.

Menurut laporan Myanmar Alinn, militer menemukan lebih dari 260 bangunan tak berizin di lokasi tersebut dan menyita beragam perlengkapan, termasuk 30 terminal Starlink. Total 2.198 orang ditahan dalam operasi itu, tetapi perincian kewarganegaraan mereka belum diungkap.

Ini bukan kali pertama Myanmar melakukan aksi besar terhadap jaringan penipuan online.

Februari lalu, di bawah tekanan dari pemerintah China, otoritas Myanmar dan Thailand menggelar operasi gabungan untuk mengevakuasi ribuan korban perdagangan manusia dari kompleks-kompleks penipuan di wilayah perbatasan kedua negara.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait