La Liga Seret Serikat Pemain ke Pengadilan usai Aksi Protes 15 Detik, Konflik Sepak Bola Spanyol Memanas

La Liga akan menggugat serikat pemain Spanyol ke pengadilan atas dugaan "mogok kerja ilegal" selama 15 detik.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 24 Oktober 2025, 15:45 WIB
Liga Spanyol - Ilustrasi logo La Liga musim 2024/2025. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Ketegangan di sepak bola Spanyol meningkat tajam setelah La Liga mengumumkan akan membawa serikat pemain (AFE) ke pengadilan.

Pengelola Liga Spanyol itu menuding aksi protes pemain selama 15 detik sebelum kick-off akhir pekan lalu merupakan bentuk mogok kerja ilegal.

Advertisement

Perseteruan ini berawal dari pembatalan laga Villarreal kontra Barcelona di Miami, rencana ambisius yang kini benar-benar kandas. Namun, dampaknya justru meluas, menimbulkan perpecahan di tubuh sepak bola Spanyol.

Menurut laporan Mundo Deportivo, Presiden La Liga, Javier Tebas, penggagas utama laga di Miami, telah memberi tahu Ketua AFE, David Aganzo, bahwa aksi diam 15 detik para pemain dianggap melanggar undang-undang ketenagakerjaan.

Aganzo menolak keras tudingan itu dan menegaskan bahwa aksi tersebut hanyalah bentuk protes simbolis terhadap kurangnya keterbukaan dalam pengambilan keputusan.

"Kami hanya melakukan sebuah gestur, bukan mogok kerja," tegas Aganzo usai pertemuan yang berlangsung panas.

"Menurutnya, hal ini akan diselesaikan lewat jalur hukum. Ia sangat menekankan bahwa pengadilanlah yang akan memutuskan," lanjutnya.


Keputusan Kontraproduktif

Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, berbicara kepada media di Ciudad del Futbol di Las Rozas, di luar Madrid, pada 16 Desember 2024. (OSCAR DEL POZO/AFP)

Keputusan membawa para pemain ke ranah hukum dinilai kontraproduktif, mengingat mereka adalah elemen utama yang menghidupi liga. Tanpa pemain, tak akan ada tontonan, kontrak siaran, maupun daya tarik global.

Namun, bukannya meredakan ketegangan, langkah La Liga justru memperlebar jurang perpecahan.

Aganzo menilai akar masalahnya terletak pada kurangnya pelibatan pemain dalam keputusan penting yang menyangkut kondisi kerja mereka.

"Pertemuan seperti ini seharusnya dilakukan jauh lebih awal," ujarnya.

"Setiap proyek besar semestinya dibangun dengan dialog terbuka dan transparansi maksimal," tambahnya.


Real Madrid Dituding Jadi Penyebab

Florentino Perez - Tak perlu dipungkiri presiden Real Madrid ini merupakan orang yang tak puas dengan kinerja UEFA. Sosok yang paling bersemangat atas terbentuknya Liga super Eropa ini pun akhirnya didapuk sebagai presidennya. (AFP/Frank Fife)

Di sisi lain, situasi makin panas setelah CEO Villarreal, Fernando Roig Negueroles, melontarkan kritik tajam terhadap Real Madrid dan Presiden klub, Florentino Perez. Ia menuduh Madrid menjadi penyebab utama kegagalan proyek Miami.

"Real Madrid tampaknya menentang semua hal," kata Roig kepada Radio Marca.

"Mereka kehilangan legitimasi karena terus memprotes segala sesuatu, termasuk yang sebelumnya mereka setujui sendiri," imbuhnya.

Upaya La Liga untuk memperluas jangkauan global justru berbalik arah. Alih-alih memperkuat citra liga di luar negeri, langkah tersebut kini menyeret para pemangku kepentingan ke dalam konflik terbuka, dan segera akan berlanjut di meja hijau.

 

Sumber: Inside World Football

Berita Terkait