Menpora Erick Thohir Ingin Ubah Tahun Pelaksanaan PON: Jangan Tabrakan dengan Olimpiade

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, ingin mengubah tahun pelaksanaan Pekan Olahraga (PON) dari tahun genap ke tahun ganjil.

BolaCom | Muhammad Adi YaksaDiterbitkan 24 Oktober 2025, 14:00 WIB
Momen Rizki Juniansyah meraih medali emas Olimpiade 2024 Paris. (Miguel MEDINA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, ingin mengubah tahun pelaksanaan Pekan Olahraga (PON) dari tahun genap ke tahun ganjil.

Selama ini, PON digelar empat tahun sekali. PON terakhir berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara pada 2024, serta terdekat bakal berlangsung pada 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Advertisement

Erick Thohir baru saja menerima audiensi Ketua Akuatik Indonesia, Anindya Bakrie, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Jakarta Pusat, pada Jumat (24/10/2025) pagi WIB.

Erick Thohir telah meminta kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) supaya PON dapat digelar bersamaan dengan tahun SEA Games karena alasan "bertabrakan dengan Olimpiade" jika masih menggunakan periode yang sama.

"Saya sudah bicara dengan KONI dan KOI, saya meminta PON nanti kalau bisa digeser. Jangan bertabrakan dengan Olimpiade," ujar Erick Thohir.

"Jadi PON itu bersamaan tahunnya dengan SEA Games, lalu ada Asian Games, ada Olimpiade. Nah, itu yang kita lakukan," imbuh Erick Thohir.

 


Bahas Anggaran dan Jumlah Atlet

Sementara itu, Erick Thohir kembali membahas terkait anggaran Kemenpora untuk SEA Games 2025 Thailand yang naik dari Rp10 miliar menjadi Rp60 miliar sehingga bisa mengirimkan 700-900 atlet.

"Nah, kami juga dari pemerintah yang kita tahu sekarang sudah berhasil, anggarannya itu naik dari Rp10 miliar ke Rp60 miliar," ucap Erick Thohir.

"Artinya juga dengan penambahan atlet dari 120 menjadi 700-800 atau 900 atlet, ya kita juga harus cermat. Karena tentu pasti semua PB ingin mengirim semaksimal mungkin," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Ketua PSSI itu.

 


Atlet Turun Secara Mandiri

Ketua Akuatik Indonesia, Anindya Bakrie, beserta jajarannya melakukan audiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Jakarta Pusat, Jumat (24-10-2025) pagi WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Erick Thohir juga merespons positif terkait kemungkinan atlet turun secara mandiri ke berbagai kejuaraan, termasuk SEA Games 2025 yang bakal berlangsung pada 9-20 Desember 2025.

"Nah, tadi juga kita ada pembicaraan. Ya memang kalau nanti dalam evaluasi dari akuatik ada yang di-support pemerintah, ada juga yang mandiri. Itu menjadi bagian komitmen dari kami," imbuh Erick Thohir.

"Jadi supaya begini, jangan takut juga. Yang mandiri ini kan ada penilaian. Apalagi mengenai DBON kita kan nanti ada cabor-cabor termasuk juga evaluasi. Misalnya nanti SEA Games atau Asian Games ke depan," tuturnya.

 


Promosi-Degradasi

Erick Thohir menekankan pentingnya sistem promosi dan degradasi dalam pembinaan olahraga nasional. Langkah itu dinilai sebagai bentuk evaluasi agar setiap cabang olahraga (cabor) menunjukkan keseriusan dalam mencetak prestasi.

"Ya kalau ternyata yang mandiri ini perform dan kesiapannya serius, ini kan bisa masuk ke promosi. Yang cabor yang tidak serius, pemimpin-pemimpin cabornya yang tidur-tidur saja, bahkan mengorbankan atlet, nah itu degradasi," ucap Erick Thohir.

"Karena yang terpenting hari ini, dengan kita memfokuskan beberapa cabor ini, apalagi saya juga sudah mengirimkan surat kepada KOI dan KONI, kita tidak mau ada lagi dualisme olahraga kepemimpinan. Itu sangat-sangat mengorbankan atlet."

"Saya sudah kasih waktu tiga bulan. Nah, ini supaya kita bisa bikin roadmap 17 cabor ke depan seperti apa," imbuh Erick Thohir.

Berita Terkait