Timor-Leste Resmi Bergabung, ASEAN Kini Miliki 11 Anggota dan Perkuat Komitmen Kawasan tanpa Nuklir

Timor-Leste kini resmi menjadi bagian dari Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) setelah menyerahkan instrumen aksesi.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Oktober 2025, 17:20 WIB
Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (Gambar oleh Thuận Tiện Nguyễn dari Pixabay )

Bola.com, Jakarta - Timor-Leste resmi menyerahkan Instrumen Aksesi terhadap Piagam ASEAN serta Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).

Langkah tersebut menandai status resminya sebagai anggota ke-11 ASEAN, sekaligus menjadi babak baru dalam upaya memperkuat perdamaian dan stabilitas kawasan.

Advertisement

Upacara penyerahan dokumen aksesi yang digelar di Kuala Lumpur, Sabtu (15-10-2025) itu turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara anggota, termasuk Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono.

Momen ini disebut sebagai tonggak penting bagi Timor-Leste dalam mempererat keterlibatannya di kancah Asia Tenggara.


Komitmen Baru untuk Perdamaian Kawasan

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono (ketiga kanan) berfoto bersama dengan para menteri luar negeri dari negara-negara di kawasan ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn (kanan) saat pertemuan di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, Sabtu 25 Oktober 2025. (AP Photo/Rafiq Maqbool)

Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, dalam sambutannya menegaskan bahwa bergabungnya Timor-Leste dengan SEANWFZ memperkuat tekad ASEAN sebagai kawasan yang menjunjung tinggi persatuan dan perdamaian.

Ia menyebut kehadiran negara baru ini sebagai "energi tambahan" bagi ASEAN dalam menciptakan masa depan yang lebih aman dan stabil.

"Langkah ini mencerminkan komitmen kuat ASEAN terhadap stabilitas regional dan perdamaian abadi," ujar Mohamad Hasan.

Ia menambahkan, ASEAN selalu berpegang pada prinsip inklusivitas dan ketahanan, dua nilai yang menjadi fondasi utama organisasi tersebut sejak berdiri.

Menurutnya, masuknya Timor-Leste bukan hanya memperluas keanggotaan, tetapi juga memperkukuh visi kolektif ASEAN dalam menghadapi dinamika global.

Di tengah ketegangan geopolitik dunia, ASEAN tetap diakui sebagai kawasan netral dan menjadi mercusuar perdamaian yang dihormati banyak negara.


Ketahanan Ekonomi dan Arah Baru Kemitraan Strategis

KTT ke-47 juga akan menandai berakhirnya keketuaan Malaysia di ASEAN. Pada acara penutupan, Perdana Menteri Malaysia akan menyerahkan tongkat estafet keketuaan kepada Filipina, yang akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN berikutnya pada 2026. (AP Photo/Rafiq Maqbool)

Selain menyoroti isu perdamaian, Mohamad Hasan menekankan ketangguhan ekonomi ASEAN di tengah ketidakpastian global. Menurutnya, kawasan ini terus menunjukkan produktivitas dan daya saing tinggi berkat visi kolektif ekonomi yang solid.

Ia mencontohkan sejumlah inisiatif besar seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang menjadi penggerak utama integrasi ekonomi kawasan.

Program tersebut tidak hanya memperkuat rantai pasok regional, tetapi juga menarik investasi asing yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi seluruh anggota.

ASEAN, lanjut Hasan, juga terus memperluas kemitraan strategis dengan berbagai kekuatan ekonomi dunia, dari India, Australia, Uni Eropa, hingga Gulf Cooperation Council (GCC). Upaya tersebut memperkuat kemandirian strategis ASEAN di panggung internasional.

"Solidaritas dan efektivitas kerja sama ASEAN kini diakui di seluruh dunia. Negara-negara anggota berdiri dan bergerak sebagai satu kesatuan yang kukuh," tutur Hasan.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait