Kisah Perjuangan Adelia Tuasikal di PON 2025: Persiapan Mepet, Dukungan Mama Jadi Kekuatan Meraih Medali

Ajang PON Bela Diri 2025 di Kudus kembali menghadirkan kisah inspiratif dari cabang olahraga karate.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 25 Oktober 2025, 21:00 WIB
Kontigen karate dari Maluku, Adelia 'Adel' Tuasikal, memamerkan medali perunggu yang didapatnya pada ajang PON Bela Diri 2025 Kudus. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Bola.com, Jakarta - Ajang PON Bela Diri 2025 di Kudus kembali menghadirkan kisah inspiratif dari cabang olahraga karate. Salah satunya datang dari kontingen Maluku melalui sosok Adelia Indah Permatasari Tuasikal atau yang akrab disapa Adel. Atlet putri ini sukses meraih medali perak di nomor kumite -68 kg female.

Di balik pencapaian itu, perjuangan Adel tidaklah mudah. Ia harus menghadapi padatnya jadwal kuliah dan ujian tengah semester di tengah persiapan menuju PON. Waktu latihan yang mepet membuatnya harus berjuang lebih keras agar tetap siap tampil di atas tatami.

Advertisement

Meski begitu, semangat Adel tidak pernah surut. Ia tetap berlatih mandiri di rumah dengan dukungan penuh dari keluarganya. Terutama sang mama yang bukan atlet, tetapi menjadi sumber semangat dan kekuatan utama di setiap langkahnya.

Kisah perjuangan Adel juga menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi. Dukungan keluarga dan keyakinan diri mampu membawanya ke podium, meski harus puas dengan medali perak.

 


Dukungan Mama dari Rumah Jadi Sumber Semangat

Kontingen Maluku untuk PON Bela Diri 2025 Kudus. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Adel mengaku sangat bersyukur atas hasil yang diraihnya di Kudus. Ia mempersembahkan medali ini untuk orang tua dan seluruh tim dari Maluku yang selalu mendukung sejak awal persiapan hingga pertandingan berlangsung.

“Saya betul-betul bersyukur kepada Allah SWT, terutama juga orang tua saya, adik-adik saya di rumah, teman-teman saya serta tim dari Maluku sudah men-support saya dari latihan, berangkat, sampai dengan pertandingan. Sejujurnya saya sangat bangga pada diri sendiri, apalagi mama di rumah juga sebenarnya mau ikut, tapi cuma doa saja dari rumah,” ujar Adel.

Sebelum bertanding, Adel juga menyempatkan diri melakukan video call dengan sang mama untuk meminta doa. “Mama bilang kasih lepas saja, jangan ada beban,” tuturnya dengan senyum.

 


Persiapan Mepet, Latihan Mandiri di Rumah

Adel bercerita bahwa persiapan menuju PON kali ini berlangsung sangat singkat. Padatnya jadwal kuliah membuatnya hanya memiliki waktu dua hingga tiga minggu untuk latihan intensif bersama tim.

“Kalau enggak salah, 2-3 minggu sebelum pertandingan baru kita ada pemanggilan, itupun latihannya cuma sekali sehari saja. Jadi sisanya saya latihan sendiri di rumah sama mama saya. Mama bukan atlet, tapi support-nya luar biasa buat saya,” kata Adel.

 


Obat Kekecewaan dari PON Sebelumnya

Keberhasilan meraih medali perak ini juga menjadi pelipur lara bagi Adel setelah gagal di PON Sumatera Utara sebelumnya. Kali ini, ia berhasil membawa pulang medali yang sangat berarti bagi dirinya dan kontingen Maluku.

“Sebelumnya ikut di PON Sumatera Utara, cuma belum berhasil, tapi Alhamdulillah di sini bisa (raih medali). Tentunya ini mengobati kekecewaan. Sudah senang sekali, bangga saya bisa mewakili Maluku,” ucapnya.

 


Apresiasi dari Manajer Tim Karate Maluku

Manajer tim karate Maluku, Edwin Uneputty, juga menyampaikan rasa syukur atas hasil yang diraih para atlet. Menurutnya, capaian medali perak ini sudah melampaui target yang realistis mengingat persiapan yang sangat terbatas.

“Kami semua bukan hanya bersyukur, tetapi sangat bersyukur sekali anak-anak kita bisa meraih medali perak. Karena target dari kami itu tidak muluk-muluk, yang penting bertanding dengan fair saja, junjung tinggi sportivitas, dan ya syukur walau kalah di final dari Bali,” ucap Edwin.

Ia berharap hasil di Kudus bisa menjadi motivasi bagi generasi muda Maluku untuk terus berprestasi. “Harapannya semoga dari sini banyak melahirkan atlet-atlet potensial, dan khusus dari Maluku sendiri ini jadi pelajaran dan modal penting untuk menambah semangat anak-anak hebat di sana,” ujarnya.

Berita Terkait