Tudor Akui Juventus Sedang Krisis, tapi Tak Peduli perihal Masa Depannya

Juventus menorehkan catatan negatif usai kalah dari Lazio. Apa kata Igor Tudor?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Oktober 2025, 09:45 WIB
Para pemain Juventus memberikan penghormatan kepada para suporter di penghujung pertandingan Serie A Italia antara Lazio dan Juventus di Stadion Olimpico, Roma, Senin (27-10-2025) dini hari WIB. Lazio menang 1-0 atas Juventus. (Isabella BONOTTO/AFP)

Bola.com, Jakarta - Juventus kembali menelan kekalahan, kali ini saat menghadapi Lazio di Olimpico, Senin (27-10-2025) dini hari WIB, yang membuat catatan negatif klub Turin itu kian panjang.

Pelatih Juventus, Igor Tudor, tak menutup mata soal performa buruk beberapa pemain, terutama Andrea Cambiaso dan Jonathan David, tetapi ia menegaskan dirinya tak peduli soal masa depannya.

Advertisement

Jonathan David memulai laga bersama Dusan Vlahovic, tetapi sebuah kesalahan sundulan dari pemain asal Kanada itu langsung berbuah gol untuk Lazio. Bola jatuh ke Danilo Cataldi, yang kemudian memberi umpan kepada Toma Basic untuk menembak dari luar kotak penalti.

Tudor tampak kecewa. Dalam 10 menit pertandingan, ia sudah menyiapkan Filip Kostic untuk pemanasan sambil menegur Cambiaso, yang akhirnya digantikan saat turun minum.

"Kostic dipersiapkan karena saya melihat Cambiaso kesulitan, tapi secara umum, tim menunjukkan sikap yang benar sejak awal, kecuali kesalahan Johnny dan gol itu," kata Tudor kepada DAZN Italia.

"Itu momen yang sulit, kami harus tetap bersatu dan bekerja bersama. Memang ada kekecewaan karena saya rasa persiapannya sudah tepat, tapi selalu ada yang kurang. Kami sampai di kotak penalti, tapi tidak bisa memasukkan bola," ungkapnya.

"Kami selalu bilang, jangan buat kesalahan, tapi kesalahan tetap ada, dan kami kalah. Rasanya menyakitkan, tapi kami harus tetap kompak," tegas Tudor.


Masalah di Lini Serang

Kenan Yildiz (Juventus) mengejar bola dalam laga Serie A antara Lazio dan Juventus di Stadio Olimpico, 26 Oktober 2025. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Masalah terbesar Juventus tampaknya terletak di lini depan. Kekalahan ini menambah catatan empat pertandingan berturut-turut tanpa gol, sebuah rekor yang terakhir terjadi pada Maret 1991 di era Gigi Maifredi.

"Kami mencoba bermain dengan dua striker sejak awal, lalu empat pemain menyerang, kami sudah mencoba segalanya, tapi jelas ada yang kurang di lini depan," aku Tudor.

Juventus kini belum meraih kemenangan dalam delapan pertandingan kompetitif, dengan lima hasil imbang beruntun sebelum tiga kekalahan dari Como, Real Madrid, dan Lazio. Ini menjadi rangkaian hasil negatif terpanjang mereka sejak Mei 2009.

"Kami semua bertanggung jawab. Kami harus berusaha lebih baik dan tetap kompak. Dalam beberapa hari ke depan ada pertandingan lagi, dan kemenangan bisa mengembalikan ritme tim. Masalahnya, kalau butuh empat striker untuk mencetak gol dan 10 gelandang saat bertahan. Masalah kalau selalu ada yang membuat kesalahan."

"Seperti saya bilang, tidak perlu dibuat dramatis. Kami akan bermain lagi, fokus adalah hal utama," imbuh Tudor.


Perubahan Taktik dan Pergantian Pemain

Federico Gatti (Juventus) menarik Boulaye Dia (Lazio) dalam laga Serie A antara Lazio dan Juventus di Stadio Olimpico, 26 Oktober 2025. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Tudor mencoba menyesuaikan formasi dengan menurunkan Vlahovic dan David sekaligus, serta Francisco Conceicao di sisi sayap. Di babak kedua, Kenan Yildiz masuk menggantikan pemain lain untuk memberi ritme baru.

"Itu keputusan karena Kenan perlu istirahat. Johnny dan Dusan punya naluri mencetak gol, tapi kami mengirimkan umpan silang dan di final third harus ada yang menuntaskannya, kalau tidak, tidak ada yang terjadi dan setiap kesalahan kecil dihukum," jelas Tudor.

Cambiaso diganti dengan Weston McKennie pada menit ke-25, dengan McKennie menempati peran wing-back menyerang.

"Saya lihat Andrea kesulitan menghadapi Isaksen, dan saat menyerang, kami ingin dia menguasai sisi sayap, tapi saya tidak suka interpretasinya. McKennie bisa menutupi sayap, Andrea bisa menjadi mezz'ala, jadi saya tukar posisi mereka," jelas Tudor.


Fokus Tim, Bukan Masa Depan

Weston McKennie (Juventus) berebut bola dengan Gustav Isaksen (Lazio) dalam laga Serie A antara Lazio dan Juventus di Stadio Olimpico, 26 Oktober 2025. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Kendati Juventus terus menegaskan dukungan untuk Tudor, situasi negatif ini menimbulkan pertanyaan soal berapa lama pelatih bisa bertahan di tengah performa yang kian menurun.

"Orang terus bertanya apakah saya merasa aman atau khawatir, tapi saya tidak memikirkan diri sendiri. Saya tidak peduli soal masa depan saya, yang penting adalah melakukan yang bisa saya lakukan, menyadari semua masalah, dan mencoba memperbaiki keadaan. Masa depan saya tidak ada artinya," tegas Tudor.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait