Bola.com, Jakarta - Seperti diketahui, Liverpool kembali menuai hasil buruk di Premier League setelah kalah 2-3 dari Brentford (26-10-2025), dan momen itu sekaligus menyoroti satu hal yang sangat dirindukan klub: kehadiran Jordan Henderson.
Ini adalah pertemuan pertama Henderson dengan mantan klubnya sejak meninggalkan Anfield pada 2023.
Gelandang berusia 35 tahun itu tampil penuh 90 menit dan memainkan peran kunci bagi Brentford dalam kemenangan yang membuat Liverpool menelan empat kekalahan beruntun di liga, turun ke peringkat ketujuh klasemen.
Brentford tampil dominan sejak awal. Gol-gol Dango Ouattara, Kevin Schade, dan Igor Thiago membawa tim tuan rumah unggul 2-0 dan 3-1, sebelum Milos Kerkez dan Mohamed Salah sempat memperkecil kedudukan.
Namun, cara Liverpool kalah, terutama di lini tengah, menjadi perhatian utama bagi pelatih Arne Slot.
Kualitas Terjaga
Henderson menunjukkan kualitasnya yang masih terjaga. Sejak pindah ke Brentford pada musim panas lalu, dia telah tampil di sembilan pertandingan Premier League, memulai hampir semua laga, dan menyumbang dua assist.
Kehadiran Henderson di lapangan, menurut komentator Talksprt, Jeff Stelling, adalah contoh apa yang saat ini hilang dari Liverpool.
"Anda tahu apa yang Liverpool rindukan? Jordan Henderson. Dia luar biasa. Mengontrol segalanya. Brentford punya 11 pemain bintang di lapangan, tapi dia mengatur semuanya," kata Stelling.
Pernyataan itu muncul setelah Stelling sebelumnya mengakui bahwa ia keliru menilai Henderson, termasuk setelah performa gemilang Henderson saat Brentford menang 3-2 atas West Ham.
Masalah Liverpool
Kekalahan terbaru ini makin menimbulkan tanda tanya besar soal pertahanan gelar Liverpool. Tidak ada tim yang berhasil memenangkan Premier League setelah kalah empat kali beruntun dalam 40 tahun terakhir sehingga peluang juara musim ini mulai dipertanyakan.
Persoalan lini tengah juga menjadi sorotan. Jurnalis Henry Winter menekankan bahwa ketidakseimbangan di sektor ini menjadi satu di antara penyebab kekalahan.
Florian Wirtz, rekrutan 116 juta paun, gagal memberi dampak, sementara absennya Ryan Gravenberch menimbulkan kerentanan.
Winter menilai kombinasi Dominik Szoboszlai yang kadang keluar posisi, Alexis Mac Allister yang belum tampil maksimal, dan Gravenberch yang cedera membuat keseimbangan tim hilang.
"Semua orang bicara soal pertahanan goyah dan lini depan yang tidak klik, tapi banyak masalah musim lalu bermula dari lini tengah. Brentford tampil luar biasa," kata Winter.
Pandangan Arne Slot
Arne Slot menyoroti aspek fisik sebagai faktor penting dalam kekalahan timnya.
"Anda juga harus melihat tim lawan. Mereka punya pemain besar, kuat, dan fisik. Itu memberi energi ekstra bagi mereka, terutama saat unggul 1-0, 2-0, atau 3-1," kata Slot kepada Talksport.
Slot menambahkan, meski ada beberapa faktor, tidak ada alasan bagi Liverpool untuk tampil seperti yang terlihat di babak kedua.
"Biasanya saat tertinggal 3-1, kami bisa mengambil alih pertandingan. Tapi, itu bukan yang saya lihat di babak kedua," ujar Slot.
Sumber: Talksport