Sukses


Jordan Henderson Curhat Masa-masa Sulit Setelah Tinggalkan Liverpool : Sesali Kepindahan ke Arab Saudi, Tak Sanggup Nonton Laga The Reds

Jordan Henderson untuk kali pertama bicara tentang masa-masa tersulit dalam kariernya setelah meninggalkan Liverpool.

Bola.com, Jakarta - Jordan Henderson kembali ke Liga Inggris pada musim panas 2025. Dia tampil apik bersama Brentford dan seperti kembali menemukan dirinya. 

Henderson akan mencatatkan caps ke-86 untuk Timnas Inggris jika dimainkan pada laga persahabatan kontra Wales, Jumat (10/10/2025) dini hari WIB. Menjelang laga tersebut, ia untuk kali pertama bicara tentang masa-masa tersulit dalam kariernya.

Ya, meskipun harus diakui masa-masa tersebut datang karena dirinya sendiri. Jordan Henderson bicara  tentang kesulitannya setelah meninggalkan Liverpool, yang dibelanya selama 12 tahun.

Ia mengakui bahkan tak sanggup menonton pertandingan Liverpool setelah meninggalkan Anfield.  Seperti diketahui, Henderson hengkang dari Liverpool pada musim panas 2023 untuk pindah ke klub Arab Saudi, Al Ettifaq, dengan gaji 350.000 poundsterling per pekan. 

Henderson hanya berkarier di Liga Arab Saudi selama setengah musim, kemudian pindah ke Ajax Amsterdam. 

"Itu adalah periode yang sangat sulit ketika saya meninggalkan Liverpool. Saya berada di sana untuk waktu yang lama, 12 tahun," kata Henderson, seperti dikutip dari The Sun, Rabu (8/10/2025). 

"Meninggalkan Liverpool terasa sangat berat dan sulit. Liverpool sudah menjadi hidup saya begitu lama, lalu semuanya berakhir begitu saja (dia menjentikkan jarinya). Saya merasa sangat terikat dan saya mendedikasikan sebagian besar hidup saya di sana."

"Saya tidak bisa menonton banyak pertandingan, saya jelas tidak bisa menonton Liverpool. Jadi, saya mungkin memilih tempat yang tepat untuk itu karena saya berada di belahan dunia lain!"

“Rasanya seperti putus cinta. Sulit sekali. Dan saya pikir jika Anda bertanya kepada banyak pemain ketika mereka meninggalkan klub, bukan hanya Liverpool, ada periode waktu yang sulit. Tapi seiring waktu, segalanya berubah," imbuh Henderson. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kesalahan Besar Pindah ke Arab Saudi

Namun, tidak diragukan lagi Henderson melakukan kesalahan besar bergabung dengan mantan rekan setimnya Liverpool, Steven Gerrard, di Al-Ettifaq. Padahal seharusnya ia lebih baik mengikuti jejak pemain Inggris lainnya dengan pindah ke Serie A di Italia, atau pindah ke Ajax, tempat ia akhirnya berlabuh.

Perpindahan ke Timur Tengah memengaruhi reputasinya yang sebelumnya baik. Meskipun ia meninggalkan Arab Saudi untuk bergabung ke Ajax pada Januari 2024, pelatih Inggris saat itu, Gareth Southgate, tidak memasukkannya ke dalam skuad Euro 2024 karena performanya yang menurun.

“Saya rasa Arab Saudi bukanlah alasan saya melewatkan Piala Eropa. Ketika saya di Arab Saudi, saya rasa saya ada di setiap kamp pelatihan sebelum Piala Eropa," kata Henderson. 

“Kalau dipikir-pikir, mungkin saya akan membuat keputusan yang berbeda. Namun saat itu, itulah yang saya rasakan, dan keputusan saya untuk pergi ke Arab Saudi didasari oleh berbagai alasan."

“Saya berusaha melakukan hal yang benar. Saya pikir saat itu adalah saat yang terbaik untuk melakukannya, lalu kembali ke Eropa dan bermain untuk Ajax, dan saya sangat menikmatinya," imbuh Henderson. 

 

3 dari 3 halaman

Banyak Belajar

Jordan Henderson juga mendapat pertanyaan tentang perasaannya ketika nilai-nilai hidupnya dipertanyakan dan dikritik. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. 

“Selama beberapa tahun terakhir, saya mengalami masa-masa sulit, tetapi ketika berhasil melewatinya, melihat ke belakang, saya merasa telah belajar banyak tentang diri sendiri dan itu membuat saya lebih kuat," ujar Henderson. 

“Tentu saja, saya tidak sempurna dan saya telah membuat kesalahan di masa lalu, sepanjang karier saya."

"Tapi yang selalu saya coba lakukan adalah melakukan hal yang benar dan membantu sebanyak mungkin orang di sekitar saya, serta mencoba memanfaatkan hal-hal negatif untuk menjadi pemain yang lebih baik dan membantu tim saya di mana pun saya berada," tegasnya. 

Sumber: The Sun 

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer